Di antara adab terhadap al-Qur’an adalah mengamalkannya.
Mengamalkan al-Qur’an berarti dengan menghalalkan yang dihalalkan, mengharamkan yang diharamkan, berhenti pada larangan-Nya, melaksanakan perintah-Nya, mengamalkan ayat-ayat yang muhkam (jelas), beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabih (samar), serta menegakkan batasan-batasan dan huruf-hurufnya.
Telah datang ancaman keras bagi orang yang diberikan al-Qur’an oleh Allah, namun tidak mengamalkannya.
Dalam Shahih Bukhari disebutkan kisah mimpi panjang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, di mana beliau bersabda,
قَالَا: انْطَلِقْ. فَانْطَلَقْنَا حَتَّى أَتَيْنَا عَلَى رَجُلٍ مُضْطَجِعٍ عَلَى قَفَاهُ، وَرَجُلٍ قَائِمٍ عَلَى رَأْسِهِ بِفِهْرٍ أَوْ صَخْرَةٍ، فَيَشْدَخُ بِهِ رَأْسَهُ، فَإِذَا ضَرَبَهُ تَدَهْدَهَ الْهَجَرُ، فَانْطَلَقَ إِلَيْهِ لِيَأْخُذَهُ فَلَا يَرْجِعُ إِلَى هَذَا حَتَّى يَلْتَئِمَ رَأْسُهُ وَعَادَ رَأْسُهُ كَمَا هُوَ، فَعَادَ إِلَيْهِ فَضَرَبَهُ، قُلْتُ: مَنْ هَذَا؟ قَالَا: انْطَلِقْ
“Keduanya berkata, ‘Pergilah.’ Maka kami pun pergi hingga kami mendatangi seorang laki-laki yang berbaring telentang, sementara seorang laki-laki lain berdiri di atas kepalanya dengan membawa batu besar atau bongkahan batu. Ia memukulkan batu itu ke kepala orang yang berbaring hingga kepalanya pecah, dan batu itu menggelinding menjauh. Kemudian orang yang memukul itu pergi mengambil batu tersebut. Namun sebelum ia kembali, kepala orang itu telah kembali seperti sediakala. Kemudian ia memukulnya kembali. Aku bertanya, ‘Siapakah ini?’ Keduanya menjawab, ‘Pergilah.’
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan dalam tafsir mimpi tersebut:
وَالَّذِي رَأَيْتَهُ يُشْدَخُ رَأْسُهُ، فَرَجُلٌ عَلَّمَهُ اللَّهُ الْقُرْآنَ، فَنَامَ عَنْهُ بِاللَّيْلِ وَلَمْ يَعْمَلْ فِيهِ بِالنَّهَارِ، يُفْعَلُ بِهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
“Adapun orang yang engkau lihat dipukul kepalanya adalah seseorang yang diajarkan al-Qur’an oleh Allah, namun ia tidur darinya pada malam hari dan tidak mengamalkannya pada siang hari. Demikianlah yang akan dilakukan terhadapnya hingga Hari Kiamat.” (Diriwayatkan oleh al-Bukhari)
Baca juga: TINGKATAN DZIKIR
Baca juga: AL-QUR’AN PEMBELA BAGI ORANG YANG MENGAMALKANNYA
Baca juga: TOBAT PEREMPUAN PENZINA
(Fuad bin Abdul Aziz asy-Syalhub)