AIR ZAMZAM SESUAI DENGAN NIAT SAAT MEMINUMNYA

AIR ZAMZAM SESUAI DENGAN NIAT SAAT MEMINUMNYA

Dari Jabir dan Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَاءُ زَمْزَمَ لمِاَ شُرِبَ لَهُ

Air zamzam sesuai dengan niat saat meminumnya.” (Hadis sahih. Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban. Disahihkan oleh Syekh al-Albani dalam Shahih al-Jami’)

PENJELASAN

Manawi rahimahullah berkata, “Dia (air zamzam) adalah air yang termulia dan yang paling disukai oleh jiwa.”

Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Air zamzam sesuai dengan niat saat meminumnya,” karena air zamzam dimunculkan oleh Allah Ta’ala dan merupakan pertolongan-Nya untuk putra kekasih-Nya. Oleh karena itu, air zamzam selamanya menjadi penolong bagi orang yang meminumnya. Barangsiapa meminumnya dengan ikhlas, maka ia akan merasakan pertolongan itu. Banyak ulama meminumnya untuk berbagai keperluan dan mereka mendapatkannya.

al-Hakim rahimahullah berkata, “Ini berlaku sesuai dengan tujuan dan keyakinan mereka dalam berbagai maksud dan niat. Orang yang kuat imannya jika ragu terhadap sesuatu akan kembali kepada Rabb-nya. Jika ia memohon kepada Rabb-nya, maka ia akan mendapatkan pertolongan Rabb-nya. Dia mendapatkan sesuai dengan kadar niatnya.”

Sebab Penamaan Zamzam

Ibnu Hajar rahimahullah berkata, “Disebut zamzam karena banyaknya. Dikatakan air zamzam jika air tersebut banyak.”

Ada yang berkata, “Karena terkumpulnya.” Ini dinukil dari Ibnu Hisyam.

Abu Zaid berkata, “Zamzaman minas nas adalah sekitar 50 orang.”

Mujahid rahimahullah berkata, “Kata zamzam berasal dari kata gamaz yang artinya gerakan kerak bumi.”

al-Harbi rahimahullah berkata, “Karena bergerak.”

Ada yang berkata, “Karena diperhatikan zumat dalam timbangan agar tidak condong ke kanan atau ke kiri.”

Mas’udi rahimahullah berkata, “Dahulu orang Persia berhaji di tempat tersebut. Mereka mengeluarkan suara zamzamah saat meminumnya.”

Kisah Zamzam

Said bin Jubair rahimahullah berkata, Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata:

Perempuan yang pertama kali memakai ikat pinggang adalah ibunda Nabi Ismail ‘alaihissalam untuk menghapus jejak dari Sarah. Nabi Ibrahim ‘alaihissalam membawanya bersama Ismail yang masih menyusui ke lokasi Ka’bah, suatu tempat yang agak tinggi yang sekarang bernama Makkah. Saat itu tidak seorang pun berada di sana dan tidak setetes air pun ada di sana. Nabi Ibrahim ‘alaihissalam membekali keduanya hanya dengan sekantung kurma dan sebuah qirbah berisi air. Saat Nabi Ibrahim ‘alaihissalam pergi menginggalkan mereka, ibunda Ismail mengikutinya sambil berkata, “Wahai Ibrahim, kemana engkau akan pergi dan meninggalkan kami di lembah yang tidak seorang pun berada di sana?”

Ia mengulanginya dan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam pun tidak menoleh.

Akhirnya ia bertanya, “Apakah Allah yang memerintahkanmu?”

Nabi Ibrahim ‘alaihissalam menjawab, “Ya.”

Ibunda Ismail berkata, “Kalau begitu Dia tidak akan menyia-nyiakan kami.”

Ia pun kembali ke tempat semula.

Sesampai di Tsaniyah, Nabi Ibrahim ‘alaihissalam menghadapkan wajahnya ke lokasi Ka’bah dan berdoa,

رَبَّنَآ اِنِّيْٓ اَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِيْ بِوَادٍ غَيْرِ ذِيْ زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِۙ رَبَّنَا لِيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ فَاجْعَلْ اَفْـِٕدَةً مِّنَ النَّاسِ تَهْوِيْٓ اِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِّنَ الثَّمَرٰتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُوْنَ

Ya Rabb kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Ya Rabb kami, (yang demikian itu) agar mereka mendirikan salat. Oleh karena itu, jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buahbuahan. Mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS Ibrahim: 37)

Ibunda Ismail menyusui anaknya dan meminum air dari kantung air. Ketika air habis dan putranya lemas kehausan, ia meninggalkan putranya untuk pergi ke bukit terdekat yang bernama bukit Shafa. Dari bukit itu ia memandang ke arah lembah, berharap melihat seseorang di sana. Kemudian ia turun ke lembah. Sesudah itu ia mengangkat bajunya dan berusaha sebagaimana keadaan orang yang sedang berusaha. Ia naik ke bukit Marwah dan melihat lembah, berharap melihat seseorang di lembah. Tetapi tidak seorang pun dilihatnya. Dia melakukan hal itu hingga tujuh kali.

Ibnu Abbas berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Itulah sai manusia di antara keduanya (bukit Shafa dan bukit Marwah).’”

Setelah menyelesaikan putaran ketujuh di bukit Marwah, Hajar mendengar suara. Ia berkata dalam hati, “Diamlah!” Ternyata satu malaikat berada di lokasi zamzam. Ia sedang mengentakkan sayapnya ke tanah hingga air memancar dari tempat itu. Ibunda Ismail segera mengumpulkan air ke dalam kantung air dengan tangannya. Air itu mendidih saat sudah terkumpul.

Ibnu Abbas berkata, “Nabi bersabda,

يَرْحَمُ اللهُ أُمَّ إِسْمَاعِيْلَ، لَوْ تَرَكَتْ زَمْزَمَ – أَوْ قَالَ: لَوْ لَمْ تَغْرِفْ مِنَ الْمَاءِ – لَكَانَتْ زَمْزَمُ عَيْنًا مَعِيْنًا

Semoga Allah merahmati ibunda Ismail. Seandainya ia membiarkan air zamzam atau seandainya tidak mengumpulkannya, air zamzam akan mengalir hingga ke tempat-tempat yang jauh.’” (HR al-Bukhari)

Keutamaan Air Zamzam

1️⃣ Hati Nabi disucikan dengan air zamzam.

Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

فُرِجَ عَنْ سَقْفِ بَيْتِي وَأَنَا بِمَكَّةَ، فَنَزَلَ جِبْرِيلُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَفَرَجَ صَدْرِي ثُمَّ غَسَلَهُ بِمَاءِ زَمْزَمَ

Atap rumahku terbuka saat aku di Makkah. Kemudian Jibril turun dan membuka dadaku lalu membasuhnya dengan air zamzam.” (HR al-Bukhari dan Muslim)

2️⃣ Air terbaik di muka bumi

Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Air terbaik di muka bumi adalah air zamzam. Dia mengandung sejenis makanan, obat untuk seluruh penyakit. Dan sejelek-jelek air adalah air yang berada di lembah Barhaut di Hadhramaut, sebesar kaki belalang. Paginya air itu mengalir dan sorenya hilang.” (Hadis hasan. Diriwayatkan oleh ath-Thabrani. Dihasankan oleh Syekh al-Albani dalam Silsilah ash-Shahihah dan Shahih al-Jami’)

3️⃣ Air zamzam sesuai dengan niat saat meminumnya

Suwaid bin Said berkata bahwa ia melihat Abdullah bin Mubarak di Makkah menuju sumur zamzam dan mengambil airnya. Lalu ia menghadap kiblat dan berdoa, “Ya Allah, sesungguhnya Ibnu Abil Muwal berkata, ‘Meriwayatkan kepadaku dari Muhammad bin al-Munkadir, dari Jabir, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, ‘Air zamzam sesuai dengan niat saat meminumnya.’ Sekarang aku meminumnya untuk rasa haus di Hari Kiamat.” Ia pun meminumnya.

Ibnul Hajar rahimahullah berkata, “Hakim, Abu Abdillah meminumnya agar dapat menyusun buku dengan baik dan untuk keperluan lainnya. Maka dia menjadi orang terbaik dalam susunan buku di zamannya.”

al-Humaidi rahimahullah berkata, “Ketika berada di rumah Ibnu Uyainah, aku membawakan hadis ‘Air zamzam sesuai dengan niat saat meminumnya’. Tiba-tiba seorang laki-laki meninggalkan majelis, lalu kembali dan bertanya, ‘Wahai Abu Muhammad, apakah hadis yang engkau bawakan mengenai zamzam sahih?’ Ibnu Uyainah menjawab, ‘Benar.” Laki-laki itu berkata, ‘Aku meminum segayung air zamzam (dengan niat) agar engkau memberiku 100 hadis.’ Ibnu Uyainah berkata, ‘Duduklah!’ Lalu Ibnu Uyainah memberikan 100 hadis kepadanya.”

Ibnu Hajar berkata, “Dan aku pun suatu kali meminumnya dan meminta kepada Allah Ta’ala, saat aku memulai mencari hadis, agar memudahkan menghafal hadis. Dua puluh tahun kemudian, ketika aku melaksanakan haji, aku merasakan kelebihan dalam diriku pada kedudukan yang kuminta tersebut. Maka aku meminta kepada Allah Ta’ala kedudukan yang lebih tinggi darinya dan aku berharap Allah mengabulkannya.”

at-Tirmidzi rahimahullah berkata,

1) Jika seseorang meminum air zamzam untuk kenyang, maka dia akan dikenyangkan oleh Allah.

2) Jika seseorang meminum air zamzam sebagai obat, maka dia akan diobati oleh Allah.

3) Jika seseorang meminum air zamzam karena akhlak buruk, maka akhlaknya akan diperindah oleh Allah.

4) Jika seseorang meminum air zamzam karena sesak dada, maka dadanya akan dilapangkan oleh Allah.

5) Jika seseorang meminum air zamzam karena kegelapan hati, maka Allah akan menerangi hatinya dengan air zamzam.

6) Jika seseorang meminum air zamzam agar hatinya kaya, maka hatinya akan dijadikan merasa kaya oleh Allah.

7) Jika seseorang meminum air zamzam karena suatu hajat, maka Allah akan memenuhi hajatnya.

9) Jika seseorang meminum air zamzam karena kesempitan, maka Allah akan membebaskannya dari kesempitan.

10) Jika seseorang meminum air zamzam karena suatu kesulitan, maka Allah akan memudahkannya.

11) Jika seseorang meminum air zamzam untuk meminta pertolongan, maka dia akan ditolong oleh Allah.

12) Dengan niat apa pun yang baik, maka Allah akan memenuhinya.

4️⃣ Air zamzam adalah sejenis makanan

Ubadah bin Shamit berkata, Abu Dzarr berkata dalam sebuah hadis yang panjang:

Lalu kudekati air zamzam dan kubersihkan darahku, kemudian kuminum airnya. Selama 30 hari kemudian aku tidak memakan apa pun kecuali air zamzam. Aku menjadi gemuk sampai perutku hampir pecah. Tidak kurasakan sedikit pun rasa lapar dalam perutku.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa salla bertanya kepadaku,

مَتَى كُنْتَ هَا هُنَا

Sejak kapan engkau di sini?

Aku menjawab, “Sejak 30 hari yang lalu. Pagi dan malam.”

Beliau bertanya,

فَمَنْ كَانَ يُطْعِمُكَ؟

Siapa yang memberimu makan?

Aku menjawab, “Aku tidak punya makanan kecuali air zamzam. Aku menjadi gemuk sampai perutku hampir pecah. Tidak kurasakan sedikit pun rasa lapar dalam perutku.”

Beliau bersabda,

إِنَّهَا مُبَارَكَةٌ، إِنَّهَا طَعَامُ طَعْمٍ

Dia (zamzam) membawa berkah. Dia adalah makanan yang mencukupi.” (HR Muslim)

Baca juga: TATA CARA UMRAH PRAKTIS

Baca juga: DIBANGKITKAN SESUAI DENGAN NIAT MASING-MASING

Baca juga: KISAH NABI IBRAHIM – HAJAR DAN ISMAIL SERTA KISAH AIR ZAMZAM

(Syekh Abu Ubaidah Usamah bin Muhammad al-Jamal)

Serba-Serbi