DOA KETUNDUKAN DAN TAWAKAL KEPADA ALLAH

DOA KETUNDUKAN DAN TAWAKAL KEPADA ALLAH

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda -dalam berdoa,

اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْك تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ. اللَّهُمَّ أعُوذُ بِعِزَّتِكَ، لَا إلَهَ إلَّا أَنْتَ، أنْ تُضِلَّنِي. أَنْتَ الْحَيُّ الَّذِي لَا تَمُوتُ، وَالْجِنُّ والْإنْسُ يَمُوتُونَ

Ya Allah, kepada-Mu aku berserah diri, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku kembali, dengan pertolongan-Mu aku memerangi musuh-musuh-Mu. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu, tiada sembahan yang berhak disembah selain Engkau agar Engkau tidak menyesatkan aku. Engkau Mahahidup yang tidak mati, sementara jin dan manusia semuanya mati.” (Muttafaq ‘alaih. Hadis ini menurut lafaz Muslim, dan diringkaskan dalam lafaz al-Bukhari)

PENJELASAN

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,

(اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ) “Ya Allah, kepada-Mu aku berserah diri,” yakni tunduk dan patuh secara lahir bukan kepada selain-Mu.

(وَبِكَ آمَنْتُ) “dengan-Mu aku beriman,” yakni membenarkan secara batin.

(وَعَلَيْك تَوَكَّلْتُ) “kepada-Mu aku bertawakal,” yakni aku menyerahkan pengaturan semua urusanku kepada-Mu, karena aku tidak memiliki daya untuk menjadikannya bermanfaat atau mudarat.

(وَإِلَيْكَ أنَبْتُ) “kepada-Mu aku kembali,” yakni aku kembali dari kemaksiatan kepada ketaatan atau dari kelalaian ke selalu ingat kepada-Mu.

(وَبِكَ), yakni dengan pertolongan-Mu.

(خَاصَمْتُ), yakni aku memerangi musuh-musuh-Mu.

(اللَّهُمَّ أعُوذُ بعزَّتِكَ) “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu,” yakni dengan kemuliaan-Mu, karena sesungguhnya kemuliaan (kekuatan) itu semuanya milik Allah.

(لَا إلَهَ إلَّا أَنْتَ) “tiada sembahan yang berhak disembah selain Engkau,” yakni tidak ada sembahan yang berhak atau benar untuk disembah selain Engkau, tidak ada permohonan kecuali ditujukan kepada-Mu, dan tidak ada perlindungan kecuali dengan perlindungan-Mu.

(أنْ تُضِلَّنِي) “agar Engkau tidak menyesatkan aku,” yakni aku berlindung agar Engkau tidak menyesatkan aku setelah Engkau memberiku hidayah dan taufik untuk tunduk dan patuh secara lahir dan batin kepada hukum-hukum-Mu, keputusan-Mu, untuk kembali ke sisi-Mu, dan berperang melawan musuh-musuh-Mu, serta berlindung dan kembali dalam setiap keadaan kepada kemuliaan dan pertolongan-Mu.

(أَنْتَ الْحَيُّ الَّذِي لَا تَمُوتُ، وَالْجِنُّ والْإنْسُ يَمُوتُونَ) “Engkau Mahahidup yang tidak mati, sedangkan semua jin dan manusia pasti mati.”

Baca juga: DZIKIR MEMOHON KEBAIKAN DAN BERLINDUNG DARI KEBURUKAN

Baca juga: DOA UNTUK MENGAKHIRI MAJELIS

Baca juga: KEADAAN ORANG YANG MENGENAL ALLAH

(Syekh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin)

Adab Riyadhush Shalihin