Pada tahun kesebelas kenabian, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam duduk bersama orang-orang suku Khazraj dari Madinah guna mengajak mereka kepada Islam dan membacakan al-Qur’an. Ternyata sambutan mereka luar biasa. Hati mereka terbuka untuk menerima Islam.
Salah satu penyebab hati mereka terbuka dengan Islam adalah keberadaan orang-orang Yahudi di negeri mereka. Orang-orang Yahudi adalah ahli kitab dan memiliki ilmu. Setiap terjadi perselisihan atau peperangan antara mereka dan orang-orang Yahudi, orang-orang Yahudi selalu berkata, “Seorang Nabi akan diutus di masa sekarang. Jika saatnya tiba, kami dan dia akan memerangi kalian, seperti kaum ‘Ad dan kaum Iram diperangi.”
Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajak mereka kepada Islam, mereka saling memandang. Mereka berkata, “Demi Allah, kalian tahu bahwa dialah nabi yang dikatakan oleh orang-orang Yahudi kepada kalian. Oleh karena itu, janganlah kalian didahului oleh mereka.”
Mereka pun segera menyambut seruan kepada Islam. Mereka berkata, “Kami meninggalkan kaum kami di kampung halaman. Tidak ada kaum yang lebih besar permusuhan dan kejahatannya dari permusuhan dan kejahatan yang terjadi di antara mereka. Semoga Allah menyatukan mereka melalui engkau. Sepulang ke kampung halaman nanti, kami akan mendatangi kaum kami dan menyeru mereka kepada agamamu. Kami akan menawarkan kepada mereka agama yang telah kami terima ini. Jika Allah menyatukan mereka untukmu, maka tidak ada orang yang lebih mulia daripada dirimu.”
Mereka pun kembali ke kampung halaman di Madinah. Mereka berjanji akan kembali menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada musim haji berikutnya.
Ketika mereka telah sampai di kampung halaman, mereka bercerita tentang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengajak kaumnya kepada Islam sehingga berita itu menyebar di antara mereka. Tidak satu rumah keluarga Anshar pun melainkan nama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam disebut di dalamnya.
Penyebab lain yang membuka hati orang-orang Madinah untuk menerima Islam adalah perang Bu’ats. Banyak pemimpin mereka terbunuh dan terluka pada perang itu. Mereka berharap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dapat menyatukan mereka. Dan kenyataannya memang seperti itu. Beliau datang dan mereka yang tadinya tercerai berai bersatu. Allah menjadikan perang Bu’ats pembuka jalan bagi Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk berdakwah kepada Islam sehingga mereka pun masuk Islam.
Baca sebelumnya: MENAWARKAN ISLAM KEPADA PENDUDUK MADINAH
Baca sesudahnya: PERNIKAHAN DENGAN AISYAH RADHIYALLAHU ‘ANHA
(Prof Dr Mahdi Rizqullah Ahmad)