HARI KIAMAT – PENIUPAN SANGKAKALA

HARI KIAMAT – PENIUPAN SANGKAKALA

Alam semesta tempat kita hidup sangat mengagumkan. Ia dipenuhi dengan makhluk hidup yang kita lihat dan yang tidak kita lihat. Semuanya dinamis. Keadaannya terus seperti itu hingga datang hari dimana Allah Ta’ala membinasakan seluruh makhluk, kecuali mereka yang dikehendaki Allah tetap hidup.

Saat hari itu datang, sangkakala ditiup. Tiupan ini sangat dahsyat yang mampu melenyapkan kehidupan seluruh makhluk yang berada di bumi dan di langit dalam sekejap. Tiupan ini didengar oleh manusia secara tiba-tiba sehingga mereka tidak sempat membuat wasiat maupun kembali kepada keluarga dan kerabat masing-masing.

Allah Ta’ala berfirman:

وَيَوْمَ يُنْفَخُ فِى الصُّوْرِ فَفَزِعَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُ ۗوَكُلٌّ اَتَوْهُ دَاخِرِيْنَ

Dan (ingatlah) pada hari (ketika) sangkakala ditiup, maka terkejutlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.” (QS an-Naml: 87)

Allah Ta’ala berfirman:

وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَصَعِقَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُ ۗ ثُمَّ نُفِخَ فِيْهِ اُخْرٰى فَاِذَا هُمْ قِيَامٌ يَّنْظُرُوْنَ

Dan sangkakala pun ditiup, maka matilah semua (makhluk) yang di langit dan di bumi, kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sekali lagi (sangkakala itu), maka seketika itu mereka bangun (dari kuburnya) menunggu (keputusan Allah).” (QS az-Zumar: 68)

Dari  Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda,

كَيْفَ أَنْعَمُ وَصَاحِبُ الْقَرْنِ قَدْ الْتَقَمَ الْقَرْنَ وَاسْتَمَعَ الْإِذْنَ مَتَى يُؤْمَرُ بِالنَّفْخِ، فَيَنْفُخُ

Bagaimana aku merasa nyaman, sementara pemilik sangkakala telah memasukkan sangkakalanya ke mulutnya dan mendengarkan kapan ia diperintahkan untuk meniup (sangkakala), sehingga ia bisa meniup.” (Hadis sahih. Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi. Disahihkan oleh Syekh al-Albani dalam Shahih al-Jami’)

Sangkakala adalah tanduk yang ditiup. Peniupnya adalah malaikat Israfil. Ia senantiasa siap dengan melihat ke arah Arsy, menantikan izin untuk meniup.

Dari Abdullah bin Amru bin al-Ash radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Seorang Arab badui mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia berkata, “Apa itu sangkakala?”

Beliau menjawab,

قَرْنٌ يُنْفَخُ فِيهِ

Tanduk yang ditiup.” (Hadis sahih. Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Hibban, Ahmad, dan al-Hakim. Disahihkan oleh Syekh al-Albani dalam Shahih al-Jami’)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ طَرْفَ صَاحِبِ الصُّورِ مُذْ وُكِّلَ بِهِ مُسْتَعِدٌّ يَنْظُرُ نَحْوَ الْعَرْشِ مَخَافَةَ أَنْ يُؤْمَرَ قَبْلَ أَنْ يَرْتَدَّ إِلَيْهِ طَرْفُهُ، كَأَنَّ عَيْنَيْهِ كَوْكَبَانِ دُرِّيَّانِ

Sesungguhnya tatapan pemilik sangkakala sejak diberi tugas (untuk meniup sangkakala pada Hari Kiamat) telah bersiap dengan senantiasa memandang ke arah Arsy, karena khawatir ia (tiba-tiba) diperintahkan untuk meniupnya sebelum matanya terbuka kembali (bila berkedip sekali saja). Kedua matanya bagaikan dua bintang yang bersinar terang.” (Hadis sahih. Diriwayatkan oleh al-Hakim. Disahihkan oleh Syekh al-Albani dalam Silsilah ash-Shahihah)

Sangkakala ditiup pada hari Jumat. Israfil meniup sangkakala sebanyak dua kali. Tiupan pertama adalah tiupan yang mengejutkan dan mematikan seluruh makhluk, dan tiupan kedua adalah tiupan yang menghidupkan dan membangkitkan mereka kembali.

Dari Aus bin Aus radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ قُبِضَ وَفِيهِ النَّفْخَةُ وَفِيهِ الصَّعْقَةُ

Sesungguhnya di antara hari kalian yang paling utama adalah hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan. Pada hari itu Adam wafat. Pada hari itu sangkakala ditiup. Pada hari itu terdengar suara dahsyat (yang mematikan seluruh makhluk).” (Hadis sahih. Diriwayatkan oleh Abu Dawud, an-Nasa-i, Ibnu Majah, dan Ahmad. Disahihkan oleh Syekh al-Albani dalam al-Misykat)

Allah Ta’ala berfirman:

وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَصَعِقَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُ ۗ ثُمَّ نُفِخَ فِيْهِ اُخْرٰى فَاِذَا هُمْ قِيَامٌ يَّنْظُرُوْنَ

Dan sangkakala pun ditiup, maka matilah semua (makhluk) yang di langit dan di bumi kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sekali lagi (sangkakala itu), maka seketika itu mereka bangun (dari kuburnya) menunggu (keputusan Allah).” (QS az-Zumar: 68)

Rentang waktu antara tiupan pertama dan tiupan kedua adalah sebagaimana hadis dari Abu Hurairah radhiyallau ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alahi sallam bersabda,

بَيْنَ النَّفْخَتَيْنِ أَرْبَعُونَ

Antara dua tiupan sangkakala terdapat empat puluh.”

Mereka bertanya (kepada Abu Hurairah), ‘Wahai Abu Hurairah, apakah empat puluh hari?’ Abu Hurairah berkata, ‘Aku enggan menjawab.’ Mereka bertanya, ‘Apakah empat puluh tahun?’ Abu Hurairah berkata, ‘Aku enggan menjawab.’ Mereka bertanya, ‘Apakah empat puluh bulan?’ Abu Hurairah berkata, ‘Aku enggan menjawab.’ (HR al-Bukhari dan Muslim)

Allah Ta’ala mengecualikan siapa saja yang tidak terkejut dan tidak mati saat sangkakala ditiup.

Allah Ta’ala berfirman:

وَيَوْمَ يُنْفَخُ فِى الصُّوْرِ فَفَزِعَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُ

Dan (ingatlah) pada hari (ketika) sangkakala ditiup, maka terkejutlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah.” (QS an-Naml: 87)

Allah Ta’ala berfirman:

وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَصَعِقَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُ

Dan sangkakala pun ditiup, maka matilah semua (makhluk) yang di langit dan di bumi kecuali mereka yang dikehendaki Allah.” (QS az-Zumar: 68)

Baca setelahnya: HARI KIAMAT – KEBANGKITAN DAN KEHIDUPAN KEMBALI

Baca juga: MEMPERSIAPKAN DIRI UNTUK MENGHADAPI HARI AKHIR

Baca juga: PENYESALAN DI HARI KIAMAT

Baca juga: PENYESALAN TERBESAR

(Dr Umar Sulaiman al-Asyqar)

Akidah