Sesungguhnya manusia diciptakan tidak sia-sia, melainkan agar beribadah kepada Allah semata dan taat kepada-Nya dalam perintah dan larangan-Nya. Mereka juga tidak akan ditinggalkan sia-sia. Setelah kematian, mereka akan dibangkitkan. Mereka akan dihadapkan kepada Rabb mereka. Mereka akan dihisab atas amal-amal mereka, sedang kebanyakan mereka lalai dan lupa akan hal itu.
Allah Ta’ala berfirman:
يَعْلَمُوْنَ ظَاهِرًا مِّنَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۖ وَهُمْ عَنِ الْاٰخِرَةِ هُمْ غٰفِلُوْنَ
“Mereka mengetahui yang tampak (saja) dari kehidupan dunia, sedangkan terhadap (kehidupan) akhirat mereka lalai.” (QS ar-Rum: 7)
Allah Ta’ala berfirman:
وَلَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ نَسُوا اللّٰهَ فَاَنْسٰىهُمْ اَنْفُسَهُمْۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ
“Dan janganlah kalian seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, sehingga Allah menjadikan mereka lupa kepada diri sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS al-Hasyr: 19)
Allah Ta’ala berfirman:
اَلَا يَظُنُّ اُولٰۤىِٕكَ اَنَّهُمْ مَّبْعُوْثُوْنَۙ؛ لِيَوْمٍ عَظِيْمٍۙ؛ يَّوْمَ يَقُوْمُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعٰلَمِيْنَۗ
“Tidakkah orang-orang itu mengira bahwa mereka akan dibangkitkan pada hari yang besar, (yaitu) hari (ketika) manusia bangkit menghadap Rabb alam semesta?” (QS al-Muthaffifin: 4-6)
Mereka akan bangkit untuk dihisab. Lalu mereka terbagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok pergi ke negeri kenikmatan yang abadi dan kemenangan kekal tiada henti, yaitu Surga. Kelompok yang lain pergi ke negeri kesengsaraan, kegelisahan dan kesedihan, yaitu Neraka. Tidaklah penghuninya melihatnya hingga mereka takut lantaran kengeriannya dan menyesal sejadi-jadinya serta berharap dikembalikan ke negeri amal (dunia), seraya berkata,
يٰلَيْتَنَا نُرَدُّ وَلَا نُكَذِّبَ بِاٰيٰتِ رَبِّنَا وَنَكُوْنَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ
“Seandainya kami dikembalikan (ke dunia), tentu kami tidak akan mendustakan ayat-ayat Rabb kami, serta kami akan menjadi orang-orang yang beriman.” (QS al-An’am: 27)
قَالُوْا يٰوَيْلَنَآ اِنَّا كُنَّا ظٰلِمِيْنَ
“Mereka berkata, ‘Betapa celakanya kami! Sungguh kami orang-orang yang zalim.’” (QS al-Anbiya: 14)
يٰلَيْتَنَآ اَطَعْنَا اللّٰهَ وَاَطَعْنَا الرَّسُوْلَا۠
“Duhai, kiranya dahulu kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul.” (QS al-Ahzab: 66)
Adapun kelompok pertama, mereka berada di negeri kenikmatan yang telah Allah sediakan untuk hamba-hamba-Nya yang saleh. Allah menjadikan di dalamnya apa-apa yang belum pernah dilihat mata, belum pernah didengar telinga, dan belum pernah terbetik di hati manusia.
Namun perkaranya tidak sesederhana itu. Apakah Surga ataukah Neraka?
Allah Ta’ala berfirman:
فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ
“Barangsiapa dijauhkan dari Neraka dan dimasukkan ke dalam Surga, sungguh dia telah memperoleh kemenangan. Dan tidaklah kehidupan dunia melainkan kesenangan yang memperdaya.” (QS Ali Imran: 185)
Jika perkaranya demikian, maka dalam diri kita harus timbul penyesalan di dunia sebelum tiba hari dimana penyesalan tidak bermanfaat. Kita harus bertobat, bersegera kepada kebaikan, dan memanfaatkan detik-detik usia dalam ketaatan kepada Allah sebelum ajal tiba dan asa terhenti.
Baca juga: NERAKA DIBATASI DENGAN KESENANGAN, SURGA DENGAN YANG DIBENCI
Baca juga: MEMPERSIAPKAN DIRI UNTUK MENGHADAPI HARI AKHIR
(Ibrahim ‘Abdullah bin Saif al-Mazru’i)