Pelaku maksiat, jika tidak bertobat sebelum meninggal, mereka akan menyesal di Hari Kiamat. Mereka akan diazab.
Keringat para pelaku maksiat pada Hari Kiamat sesuai dengan kadar kemaksiatan yang mereka lakukan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَعْرَقُ النَّاسُ يَوْمَ القِيَامَةِ حَتَّى يَذْهَبَ عَرَقُهُمْ فِي الأَرْضِ سَبْعِينَ ذِرَاعًا، وَيُلْجِمُهُمْ حَتَّى يَبْلُغَ آذَانَهُمْ
“Pada Hari Kiamat manusia akan berkeringat hingga keringatnya tergenang di bumi (setinggi) tujuh puluh hasta, dan menenggelamkan mereka hingga mencapai telinga-telinga mereka.” (Muttafaq ‘alaih)
Dalam riwayat Muslim yang lain,
فَيَكُونُ النَّاسُ عَلَى قَدْرِ أَعْمَالِهِمْ فِي الْعَرَقِ. فَمِنْهُمْ مَنْ يَكُونُ إِلَى كَعْبَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُونُ إِلَى رُكْبَتَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُونُ إِلَى حَقْوَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يُلْجِمُهُ الْعَرَقُ إِلْجَامًا
“Maka keringat manusia akan sesuai dengan kadar amal mereka. Di antara mereka ada yang keringatnya mencapai kedua mata kakinya. Di antara mereka ada yang keringatnya mencapai kedua lututnya. Di antara mereka ada yang keringatnya mencapai pinggangnya. Di antara mereka ada yang ditenggelamkan oleh keringatnya (sampai mulut).” (HR Muslim, at-Tirmidzi, dan Ahmad)
Allah Ta’ala berfirman:
وَلَوْ تَرٰىٓ اِذِ الْمُجْرِمُوْنَ نَاكِسُوْا رُءُوْسِهِمْ عِنْدَ رَبِّهِمْۗ رَبَّنَآ اَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا اِنَّا مُوْقِنُوْنَ
“Jika sekiranya engkau melihat ketika orang-orang yang berdosa menundukkan kepalanya di hadapan Rabbnya, (mereka berkata), ‘Ya Rabb kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), niscaya kami akan mengerjakan amal saleh. Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin.’” (QS as-Sajdah: 12)
Para ahli maksiat akan menyesal di Hari Kiamat ketika mengetahui timbangan kebaikan mereka ringan. Allah Ta’ala berfirman:
وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِيْنُهٗ فَاُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ خَسِرُوْٓا اَنْفُسَهُمْ بِمَا كَانُوْا بِاٰيٰتِنَا يَظْلِمُوْنَ
“Dan barangsiapa ringan timbangan kebaikannya, maka itulah orang-orang yang merugikan diri sendiri, karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat kami.” (QS al-A’raf: 9)
Ahli maksiat adalah orang-orang yang bangkrut pada Hari Kiamat, lalu menyesal atas apa yang telah mereka lakukan. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ؟
“Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu?”
Para sahabat menjawab, “Orang yang bangkrut adalah yang tidak memiliki dinar ataupun dirham.”
Beliau bersabda,
إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ، وَصِيَامٍ، وَزَكَاةٍ. وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا، وَقَذَفَ هَذَا، وَأَكَلَ مَالَ هَذَا، وَسَفَكَ دَمَ هَذَا، وَضَرَبَ هَذَا. فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ، وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ. فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ، أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ. ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ
“Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku akan datang pada Hari Kiamat kelak dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat. Akan tetapi ia datang dalam keadaan telah mencaci (di dunia) orang ini dan menuduh orang itu, memakan harta orang ini dan menumpahkan darah orang itu, serta memukul orang ini. Kemudian orang ini akan diberi dari kebaikan-kebaikan (pahala-pahala)nya, dan orang itu akan diberi dari kebaikan-kebaikannya yang lain. Jika sebelum tanggungannya lunas kebaikannya telah habis, maka dosa-dosa orang-orang itu akan diambil lalu dilemparkan kepadanya. Kemudian dia dicampakkan di Neraka.” (HR Muslim, at-Tirmidzi, dan Ahmad)
Oleh karena itu, kita harus bertobat dari seluruh kemaksiatan.
Di antara kemaksiatan adalah yang berhubungan dengan hak-hak manusia. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan agar kita meminta kehalalan kepada saudara-saudara kita yang muslim yang pernah kita zalimi sebelum Hari Kiamat datang. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ كَانَتْ لَهُ مَظْلَمَةٌ لِأَخِيهِ مِنْ عِرْضِهِ أَوْ شَيْءٍ، فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ اليَوْمَ، قَبْلَ أَنْ لَا يَكُونَ دِينَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ. إِنْ كَانَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ، أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلَمَتِهِ. وَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ، أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عَلَيْهِ
“Barangsiapa melakukan kezaliman pada saudaranya terhadap kehormatannya atau yang lain, maka hendaklah dia meminta kehalalan darinya pada hari ini (di dunia), sebelum dinar dan dirham tidak berguna lagi (di Hari Kiamat). Jika dia memiliki amal saleh, maka (di hari Kiamat nanti amal saleh itu) akan diambil darinya sesuai kadar kezalimannva. Dan jika dia tidak memiliki kebaikan, maka akan diambil dosa saudaranya, lalu dipikulkan kepadanya.” (HR al-Bukhari dan Ahmad)
Ahli maksiat, jika mereka tidak bertobat, mereka akan menyesal begitu melihat Jahanam, dan Jahanam melihat mereka. Allah Ta’ala berfirman:
اِذَا رَاَتْهُمْ مِّنْ مَّكَانٍۢ بَعِيْدٍ سَمِعُوْا لَهَا تَغَيُّظًا وَّزَفِيْرًا
“Apabila Neraka telah melihat mereka dari tempat yang jauh, maka mereka dapat mendengar kegeramannya dan suara nyalanya.” (QS al Furqan: 12)
Dan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تَخْرُجُ عُنُقٌ مِنَ النَّارِ يَوْمَ القِيَامَةِ. لَهَا عَيْنَانِ تُبْصِرَانِ، وَأُذُنَانِ تَسْمَعَانِ، وَلِسَانٌ يَنْطِقُ. يَقُولُ: إِنِّي وُكِّلْتُ بِثَلَاثَةٍ: بِكُلِّ جَبَّارٍ عَنِيدٍ، وَبِكُلِّ مَنْ دَعَا مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ، وَبِالمُصَوِّرِينَ
“Sebuah leher akan menyembul keluar dari Neraka pada Hari Kiamat. Ia memiliki dua mata yang melihat, dua telinga yang mendengar, dan lidah yang dapat berbicara. (Leher itu) berkata, ‘Aku ditugaskan kepada tiga macam orang: orang yang kejam dan bengis, orang yang memohon kepada sesembahan lain selain Allah, dan orang yang menggambar (makhluk bernyawa).” (HR at-Tirmidzi dan Ahmad)
Ahli maksiat jika tidak bertobat akan menyesal ketika berada di atas Shirath yang terbentang di atas Neraka. Di dalam ash-Shahihain, dalam hadis tentang Shirath (Jembatan) yang panjang, di dalamnya disebutkan:
يَمُرُّ الْمُؤْمِنُ عَلَيْهَا كَالطَّرْفِ، وَكَالْبَرْقِ، وَكَالرِّيَحِ، وَكَأَجَاوِيدِ الْخَيْلِ، وَالرِّكَابِ. فَنَاجٍ مُسَلَّمٌ، وَنَاجٍ مَخْدُوشٌ، وَمَكْدُوْسٌ فِي نَارِ جَهَنَّمَ، حَتَّى يَمُرَّ أَحَدُهُمْ يُسْحَبُ سَحْبًا
“Orang mukmin akan lewat di atas Sirat seperti kedipan mata, seperti kilat, seperti angin, seperti kuda-kuda perkasa dan kendaraan tunggangan. Maka di antara mereka ada yang berhasil tanpa luka-luka, ada yang berhasil dengan luka-luka, dan ada yang terlempar ke dalam Neraka Jahanam, hingga orang yang terakhir dari mereka lewat dengan cara terseret-seret.” (HR al-Bukhari dan Muslim)
Baca juga: PENYESALAN KETIKA DIBANGKITKAN
Baca juga: PENYESALAN SAAT KEMATIAN DAN DI ALAM KUBUR
(Ibrahim ‘Abdullah bin Saif al-Mazru’i)