Allah Ta’ala berfirman tentang malaikat penjaga Neraka:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah diri dan keluarga kalian dari api Neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS at-Tahrim: 6)
Ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa para malaikat memiliki hati yang tegar, fisik yang besar, dan kekuatan yang luar biasa. Api yang melelehkan besi dan batu tidak dapat membahayakan mereka.
Untuk menggambarkan besar dan kuatnya fisik malaikat cukup dengan menyebutkan beberapa hadis yang berbicara tentang malaikat Jibril dan Malaikat Pemikul ‘Arsy.
1. Malaikat Jibril
Besar fisik malaikat Jibril disebutkan pada hadis dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat Jibril dalam penampakan (aslinya). Ia memiliki 600 sayap. Setiap sayapnya menutupi ufuk. Dari setiap sayapnya berguguran mutiara dan permata yang hanya diketahui olelh Allah.” (Hadis sahih. Diriwayatkan oleh Ahmad. Syekh Ahmad Muhammad Syakir berkata, “Sanadnya sahih.”)
Juga disebutkan pada hadis yang panjang dari Masruq, ia berkata: Ketika aku sedang duduk bersandar di samping Aisyah radhiyallahu ‘anhu, tiba-tiba ia berkata, “Wahai Abu Aisyah (Masruq), ada tiga perkara yang barangsiapa memperbincangkan salah satunya, berarti ia telah melakukan kebohongan yang amat besar terhadap Allah.”
Aku bertanya, “Apakah tiga perkara itu?”
Aisyah menjawab, “(Pertama,) barangsiapa mengklaim bahwa Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melihat Rabb-nya, maka sungguh ia telah berbohong besar atas Allah.”
Aku pun bangkit dari sandaranku, lalu duduk. Aku katakan, “Wahai Ummul Mukminin, berilah aku waktu. Janganlah engkau membuatku terburu-buru. Bukankah Allah telah berfirman, ‘Dan sungguh dia (Muhammad) telah melihatnya pada waktu yang lain.’? (QS at-Takwiir: 23). Allah juga berfirman, ‘Dan sungguh dia (Muhammad) telah melihatnya sekali lagi.’? (QS an-Najm: 13)
Aisyah menjawab, “Akulah orang pertama dari umat ini yang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang hal ini. Beliau menjawab,
إِنَّمَا ذَاكَ جِبْرِيلُ، مَا رَأَيْتُهُ فِي الصُّورَةِ الَّتِي خُلِقَ فِيهَا غَيْرَ هَاتَيْنِ الْمَرَّتَيْنِ، رَأَيْتُهُ مُنْهَبِطًا مِنَ السَّمَاءِ، سَادًّا عِظَمُ خَلْقِهِ مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ
‘Yang dimaksud dengan ‘nya’ pada ayat itu adalah Jibril (bukan Allah). Dan aku tidak pernah melihat Jibril dalam bentuk asalnya kecuali dua kali saja, yaitu ketika aku melihatnya (malaikat Jibril) turun dari langit. Besar tubuhnya memenuhi antara langit dan bumi.’”
Aisyah melanjutkan, “Apakah engkau tidak pernah mendengar bahwa Allah Ta’ala berfirman, ‘Dia (Allah) tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedangkan Dia dapat melihat segala penglihatan itu. Dan Dia-lah (Allah) Yang Mahahalus, Mahateliti.’ (QS al-An’am: 103), ataukah engkau tidak pernah mendengar firman Allah Ta’ala, ‘Dan tidaklah patut bagi seorang manusia bahwa Allah akan berbicara kepadanya kecuali dengan perantaraan wahyu atau dari belakang hijab (tabir) atau dengan mengutus utusan (malaikat), lalu diwahyukan kepadanya dengan izin-Nya apa-apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Mahatinggi, Mahabijaksana.’ (QS asy-Syuuraa: 51)”
Aisyah melanjutkan, “(Kedua) barangsiapa mengklaim bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menyembunyikan sebagian dari Kitabullah, maka sungguh ia telah berdusta besar atas Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan Rabb-mu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu), berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya (tidak menyampaikan risalah-Nya).’ (QS al-Ma’idah: 67)”
Kata Aisyah lagi, “(Ketiga,) barangsiapa mengklaim bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam mampu mengabarkan tentang takdir yang akan terjadi besok, maka sungguh dia telah berbohong besar atas Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman, ‘Katakanlah (wahai Muhammad) ‘Tidak ada sesuatu pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah.’ (QS an-Naml: 65)” (Diriwayatkan oleh Muslim, Ahmad, Abu Dawud, ath-Thayalisi, an-Nasa-i, dan at-Tirmidzi. Lihat Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah karya Syekh al-Albani)
Allah Ta’ala berfirman mengenai sifat malaikat Jibril:
اِنَّهٗ لَقَوْلُ رَسُوْلٍ كَرِيْمٍۙ ذِيْ قُوَّةٍ عِنْدَ ذِى الْعَرْشِ مَكِيْنٍۙ مُّطَاعٍ ثَمَّ اَمِيْنٍ
“Sesungguhnya (al-Qur’an) benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril) yang memiliki kekuatan, memiliki kedudukan tinggi di sisi (Allah) yang memiliki ‘Arsy, yang di sana (di alam malaikat) ia ditaati dan dipercaya.” (QS at-Takwir: 19-21)
Yang dimaksud dengan ‘rasulul karim’ pada ayat ini adalah Jibril. Dan yang dimaksud dengan ‘dzil ‘arys’ adalah Rabb yang memiliki kemuliaan dan Mahasuci.
2. Malaikat Pemikul ‘Arsy
Besar dan kuatnya fisik Malaikat Pemikul ‘Arsy disebutkan pada hadis dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أُذِنَ لِي أَنْ أُحَدِّثَ عَنْ مَلَكٍ مِنْ مَلَائِكَةِ اللَّهِ، مِنْ حَمَلَةِ الْعَرْشِ، إِنَّ مَا بَيْنَ شَحْمَةِ أُذُنِهِ إِلَى عَاتِقِهِ مَسِيرَةُ سَبْعِ مِائَةِ عَامٍ
“Aku diperkenankan untuk menceritakan salah satu malaikat dari malaikat-malaikat Allah yang bertugas memikul ‘Arsy. Jarak dari telinga bagian bawah ke pundaknya adalah sejauh perjalanan 700 tahun.” (Hadis sahih. Diriwayatkan oleh Abu Dawud, ath-Thabarani dan selainnya. Lihat Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah)
Suatu perkara yang wajar apabila Malaikat Pemikul ‘Arsy memiliki postur tubuh sebesar itu, sebab mereka membawa makhluk Allah yang paling besar, yaitu ‘Arsy.
Diriwayatkan juga oleh Ibnu Abi Hatim dengan lafazh, “Sejauh jarak perjalanan burung terbang (selama 700 tahun).” (Pentahqiq kitab Misykatul Mashabih berkata, “Sanadnya sahih.” Lihat juga takhrij Syekh al-Albani dalam Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah)
Juga disebutkan pada hadis dari Anas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda,
أُذِنَ لِي أَنْ أُحَدِّثَ عَنْ مَلَكٍ مِنْ حَمَلَةِ الْعَرْشِ، رَجُلَاهُ فِي الْأَرْضِ السُّفْلَى، وَعَلَى قَرْنِهِ الْعَرْشُ، وَبَيْنَ شَحْمَةِ أُذُنَيْهِ وَعَاتِقِهِ خَفَقَانَ الطَّيْرِ سَبْعِمَا ئَةِ، يَقُولُ ذَلِكَ الْمَلَكَ: سُبْحَانَكَ، حَيْثُ كُنْتَ
“Aku diperkenankan untuk menceritakan salah satu malaikat pemikul ‘Arsy. Kedua kakinya berada di bumi yang paling bawah, dan ‘Arsy ada di atas pundaknya. Jarak antara telinga bagian bawah dan pundaknya sejauh burung terbang selama 700 tahun. Malaikat itu mengucapkan, ‘Mahasuci Engkau di manapun Engkau berada.” (Hadis sahih. Diriwayatkan oleh ath-Thabrani)
Baca juga: PENCIPTAAN MALAIKAT
Baca juga: RUKUN IMAN – BERIMAN KEPADA MALAIKAT-MALAIKAT ALLAH
Baca juga: HUKUM MENGINGKARI KEBERADAAN JIN
(Dr ‘Umar bin Sulaiman al-Asyqar)