Allah Ta’ala berfirman:
اَيْنَمَا تَكُوْنُوْا يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِيْ بُرُوْجٍ مُّشَيَّدَةٍ
“Di manapun kalian berada, kematian akan mendapatkan kalian, kendatipun kalian berada di dalam benteng yang tinggi dan kokoh.” (QS an-Nisa’: 78)
PENJELASAN
Firman Allah Ta’ala: “Di manapun kalian berada, kematian akan mendapatkan kalian.” Yaitu, kalian pasti akan menemui kematian. Tidak seorang pun selamat darinya. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala:
كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ
“Semua yang ada di bumi akan binasa.” (QS ar-Rahman: 26)
Juga firman-Nya:
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِ
“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati.” (QS Ali ‘Imran: 185)
Dan firman-Nya:
وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِّنْ قَبْلِكَ الْخُلْدَ
“Dan Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia pun sebelum engkau (Muhammad).” (QS al-Anbiya’: 34)
Setiap orang pasti akan mati. Kematian adalah suatu kepastian. Tidak seorang pun mampu menyelamatkan diri dari kematian, baik ia pergi berjihad maupun tidak. Setiap orang memiliki ajal yang telah ditetapkan baginya, dan setiap orang memiliki kedudukan sendiri yang telah dibagi-bagi, sebagaimana perkataan Khalid bin Walid menjelang ajalnya ketika ia berada di atas pembaringan, “Aku telah mengikuti berbagai peperangan. Tidak satu bagian tubuhku pun, kecuali di sana terdapat luka tusukan pedang atau anak panah. Tetapi, sekarang aku akan mati di atas pembaringanku. Maka, mata para pengecut tidak akan dapat tidur.”
Firman Allah Ta’ala: “Kendatipun kalian berada di dalam benteng yang tinggi dan kokoh.” Yakni benteng yang kokoh dan tinggi menjulang.
Oleh karena itu, lari dan berlindung dari kematian adalah sia-sia dan tidak bermanfaat.
Baca juga: KEDATANGAN MALAIKAT MAUT SAAT KEMATIAN
Baca juga: BERHARAP DAN RASA TAKUT
Baca juga: PENYEBAB SU’UL KHATIMAH
Rujukan: Ibu Katsir, Tafsiri Ibni Katsir.