Telah ditetapkan dalam al-Qur’an dan as-Sunnah bahwa Allah Ta’ala menugaskan malaikat untuk mencabut roh saat kematian telah ditetapkan.
Allah Ta’ala berfirman:
قُلْ يَتَوَفّٰىكُمْ مَّلَكُ الْمَوْتِ الَّذِيْ وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ اِلٰى رَبِّكُمْ تُرْجَعُوْنَ
“Katakanlah, ‘Malaikat Maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa) kalian akan mematikan kalian, kemudian hanya kepada Rabb kalianlah kalian akan dikembalikan.” (QS as-Sajdah: 11)
Syekh Muhammad al-Amin rahimahullah berkata, “Secara zahir ayat yang mulia ini menerangkan bahwa yang mencabut roh manusia adalah satu malaikat. Demikian yang masyhur.”
Dalam ayat-ayat lain Allah Ta’ala menjelaskan bahwa manusia diwafatkan oleh malaikat-malaikat, bukan oleh satu malaikat, seperti dalam firman-Nya:
الَّذِيْنَ تَتَوَفّٰىهُمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ ظَالِمِيْٓ اَنْفُسِهِمْ
“(Yaitu) orang yang dicabut nyawanya oleh malaikat-malaikat dalam keadaan (berbuat) zalim terhadap diri sendiri.’” (QS an-Nahl: 28)
وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهٖ وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً ۗحَتّٰٓى اِذَا جَاۤءَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا وَهُمْ لَا يُفَرِّطُوْنَ
“Dan Dialah Penguasa mutlak atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepada kalian malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila kematian datang kepada salah seorang dari kalian, malaikat-malaikat Kami mencabut nyawanya. Dan mereka tidak melalaikan tugasnya.” (QS al-An’am: 61)
Dan ayat-ayat yang lain.
Syaikh al-Amin berkata, “Menurut para ulama, yang ditugaskan untuk mencabut roh-roh manusia adalah satu malaikat, yaitu yang disebutkan di sini. Akan tetapi, dia memiliki pembantu-pembantu yang melaksanakan apa saja sesuai dengan perintahnya. Kemungkinan mereka mencabut roh sampai tenggorokan, lalu Malaikat Maut mengambilnya, atau mereka membantu dalam hal lain.”
Hadis al-Bara’ berikut menunjukkan bahwa bersama Malaikat Maut terdapat banyak malaikat lain. Mereka mendatangi seorang mukmin dalam penampilan yang menarik.
إِنَّ الْعَبْدَ الْمُؤْمِنَ إِذَا كَانَ فِي انْقِطَاعٍ مِنَ الدُّنْيَا وَإِقْبَالٍ مِنَ الْآخِرَةِ، نَزَلَ إِلَيْهِ مِنَ السَّمَاءِ مَلَائِكَةٌ بِيضُ الْوُجُوهِ. كَأَنَّ وُجُوهَهُمُ الشَّمْسُ. حَتَّى يَجْلِسُونَ مِنْهُ مَدَّ الْبَصَرِ. مَعَهُمْ كَفَنٌ مِنْ أَكْفَانِ الْجَنَّةِ وَحَنُوطٌ مِنْ حَنُوطِ الْجَنَّةِ. ثُمَّ يَجِيءُ مَلَكُ الْمَوْتِ فَيَقْعُدُ عِنْدَ رَأْسِهِ فَيَقُولُ: أَيَّتُهَا النَّفْسُ الطَّيِّبَةُ اخْرُجِي إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٍ. فَتَخْرُجُ تَسِيلُ كَمَا تَسِيلُ الْقَطْرَةُ مِنْ فِي السِّقَاءِ. فَإِذَا أَخَذُوهَا لَمْ يَدَعُوهَا فِي يَدِهِ طَرْفَةَ عَيْنٍ حَتَّى يَأْخُذُوهَا فَيَجْعَلُوهَا فِي ذَلِكَ الْكَفَنِ وَذَلِكَ الْحَنُوطِ. فَيَخْرُجُ مِنْهَا كَأَطْيَبِ نَفْخَةِ مِسْكٍ وُجِدَتْ عَلَى وَجْهِ الْأَرْضِ
“Sesungguhnya seorang hamba yang beriman ketika terputus dari dunia dan memulai (kehidupan) akhirat, para malaikat berwajah putih turun kepadanya dari langit. Wajah mereka seperti matahari. Hingga mereka duduk di sekitarnya sejauh mata memandang. Bersama mereka kain kafan dari Surga dan minyak wangi dari Surga. Kemudian Malaikat Maut datang dan duduk di dekat kepalanya seraya berkata, ‘Wahai jiwa yang baik, keluarlah menuju ampunan dan keridaan Allah!’ Maka (roh) keluar mengalir seperti mengalirnya tetesan air dari kantong air. Apabila dia telah mengambilnya, dia tidak membiarkan roh itu di tangannya barang sekejap pun hingga mereka mengambilnya dan meletakkannya di atas kafan dengan minyak wangi itu. Maka keluar darinya aroma harum seharum aroma yang paling harum yang pernah ditemukan di muka bumi…”
Namun, kepada seorang kafir dan munafik, mereka datang dalam penampilan yang menakutkan.
وَإِنَّ الْعَبْدَ الْكَافِرَ إِذَا كَانَ فِي انْقِطَاعٍ مِنَ الدُّنْيَا وَإِقْبَالٍ مِنَ الْآخِرَةِ، نَزَلَ إِلَيْهِ مِنَ السَّمَاءِ مَلَائِكَةٌ سُودُ الْوُجُوهِ مَعَهُمُ الْمُسُوحُ ، حَتَّى يَجْلِسُونَ مِنْهُ مَدَّ الْبَصَرِ. ثُمَّ يَجِيءُ مَلَكُ الْمَوْتِ حَتَّى يَجْلِسَ عِنْدَ رَأْسِهِ فَيَقُولُ: يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْخَبِيثَةُ، اخْرُجِي إِلَى سَخَطِ اللَّهِ وَغَضَبِهِ. فَتَفْرُقُ فِي جَسَدِهِ. فَتَخْرُجُ فَيَنْقَطِعُ مَعَهَا الْعُرُوقُ وَالْعَصَبُ كَمَا تُنْزَعُ السَّفُّودَ مِنَ الصُّوفِ الْمَبْلُولِ. فَيَأْخُذُوهَا. فَإِذَا أَخَذُوهَا لَمْ يَدَعُوهَا فِي يَدِهِ طَرْفَةَ عَيْنٍ حَتَّى يَأْخُذُوهَا فَيَجْعَلُوهَا فِي تِلْكَ الْمُسُوحِ. فَيَخْرُجُ مِنْهَا كَأَنْتَنِ رِيحِ جِيفَةٍ وُجِدَتْ عَلَى ظَهْرِ الْأَرْضِ
“Dan seorang hamba kafir ketika terputus dari dunia dan memulai (kehidupan) akhirat, para malaikat berwajah hitam turun kepadanya dari langit dengan membawa kain kasar hingga mereka duduk di sekitarnya sejauh mata memandang. Kemudian Malaikat Maut datang dan duduk di dekat kepalanya seraya berkata, ‘Wahai jiwa yang busuk, keluarlah menuju kemurkaan dan kemarahan Allah!’ Maka (roh) menyebar ke seluruh jasadnya. Malaikat Maut mencabutnya bagaikan mencabut tusuk panggang daging dari wol yang basah sehingga urat dan sarafnya terputus. Lalu dia mengambilnya. Apabila dia telah mengambilnya, dia tidak membiarkan roh itu di tangannya barang sekejap pun hingga mereka mengambilnya dan meletakkannya di atas kain kasar. Maka keluar darinya bau busuk sebusuk bau yang paling busuk yang pernah ditemukan di muka bumi.” (HR Ahmad dengan sanad yang perawinya dijadikan hujah dalam ash-Shahih)
Mereka mengambil roh dari tangan Malaikat Maut setelah Malaikat Maut mencabut roh itu dari jasad manusia.
Tidak ada yang meragukan (pendapat) –wallahu a’lam– yang mengatakan bahwa Malaikat Maut adalah jenis malaikat yang melaksanakan tugas mencabut roh manusia. Selain itu, para malaikat yang jumlahnya banyak mencabut roh seperti yang tampak pada firman Allah Ta’ala: “Malaikat-malaikat Kami mencabut nyawanya, dan mereka tidak melalaikan tugasnya.” (QS al-An’am: 61) dan ayat-ayat lain. Sesungguhnya malaikat-malaikat ini dipimpin oleh satu malaikat, yaitu Malaikat Maut, sebagaimana malaikat Mikail yang menurunkan hujan dan malaikat Malik yang menjaga Neraka. Mereka memiliki malaikat-malaikat pembantu dalam melaksanakan tugasnya.
Baca sebelumnya: KEMATIAN – UJIAN DI ALAM KUBUR
Baca sesudahnya: KEMATIAN – KABAR GEMBIRA KEPADA ORANG BERIMAN
(Dr Muhammad bin Abdul Wahab al-‘Aqil)