MENGHIDUPKAN SUNAH RASULULLAH

MENGHIDUPKAN SUNAH RASULULLAH

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah teladan kita dalam semua urusan. Beliau telah menjelaskan kepada umatnya jalan menuju rida Allah Ta’ala. Maka semua jalan menuju Rabbul ‘alamin telah tertutup kecuali jalan yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda,

إِنَّهُ لَيْسَ شَيْءٌ يُقَرِّبُكُمْ إِلَى الْجَنَّةِ إِلَّا قَدْ أَمَرْتُكُمْ بِهِ، وَلَيْسَ شَيْءٌ يُقَرِّبُكُمْ إِلَى النَّارِ إِلَّا قَدْ نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ

Tidak satu amalan pun yang dapat mendekatkan kalian kepada Surga, melainkan sudah aku perintahkan. Dan tidak satu amalan pun yang dapat mendekatkan kalian kepada Neraka, melainkan sudah aku larang.” (HR Abu  Bakr al-Haddad. Dihasankan oleh Syekh al-Albani dalam ash-Shahihah)

Menghidupkan sunah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam saat kebanyakan manusia sudah meninggalkannya merupakan perkara yang berat. Tentu, karena sulitnya perjuangan menegakkan sunah ini, maka pahalanya menjadi besar.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إنَّ مِن وَرَائِكُمْ أَيَّامَ الصَّبْرِ. لِلْمُتَمَسِّكِ فِيهِنَّ يَوْمَئِذٍ بِمَا أَنْتُمْ عَلَيْهِ أَجْرُ خَمْسِينَ مِنْكُمْ

Sungguh nanti akan ada hari-hari yang menuntut kesabaran. Orang yang berpegang teguh pada apa yang kalian (para sahabat) pegang akan memperoleh pahala 50 orang dari kalian.”

Sahabat bertanya, “Lima puluh orang dari mereka?”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,

بَلْ مِنْكُمْ

Tidak, tetapi dari kalian.” (HR ath-Thabarani. Disahihkan oleh Syekh al-Albani dalam ash-Shahihah)

Janganlah kita tertipu dengan sedikitnya jumlah orang yang mengikuti jalan ini, karena kebenaran tidak diukur dengan jumlah. Banyak orang bersungguh-sungguh dan menghabiskan waktu berjam-jam untuk melakukan amalan-amalan yang tidak ada contohnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka tidak sadar bahwa amal yang tidak berlandaskan dalil dari al-Qur-an dan as-Sunnah tidak akan diterima oleh Allah Ta’ala.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا، فَهُوَ رَدٌّ

Barangsiapa mengerjakan suatu amal yang tidak ada contohnya dari kami, maka amalnya tertolak.” (Muttafaq ‘alaih)

Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata, “Beramal sekedarnya dalam sunah lebih baik daripada bersungguh-sungguh dalam bidah.”

Menghidupkan sunah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di saat kebanyakan manusia sudah meninggalkannya pahalanya sangat besar.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 عِبَادَةٌ فِي الْهَرْجِ كَهِجْرَةٍ إِلَيَّ

Beribadah pada zaman fitnah bagaikan hijrah kepadaku.” (HR ath-Thabarani. Disahihkan oleh Syekh al-Albani dalam Shahiih at-Targhib wa at-Tarhib)

Baca juga: TUNDUK KEPADA SUNAH DAN MENGIKUTINYA

Baca juga: MENCINTAI ALLAH DENGAN MENGIKUTI SUNAH RASULULLAH

Baca juga: MENJAGA SUNAH HARUS DENGAN ILMU DAN AMAL

Baca juga: TOLONG-MENOLONG DALAM KEBAIKAN DAN TAKWA

(Izzudin Karimi Abu Khair)

Serba-Serbi