MENJAGA SUNAH HARUS DENGAN ILMU DAN AMAL

MENJAGA SUNAH HARUS DENGAN ILMU DAN AMAL

Sunah di sini adalah sunah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu cara hidup beliau dalam beribadah, berakhak, bergaul, bertutur kata, berbuat, dan berketetapan. Sedangkan sunah menurut ulama fikih adalah amalan yang lebih baik dilakukan daripada ditinggalkan. Barangsiapa menunaikannya, ia mendapatkan pahala. Barangsiapa meninggalkannya, ia tidak berdosa.

Tentu saja Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus dengan petunjuk dan agama yang benar. Petunjuk adalah ilmu yang bermanfaat, sedangkan agama yang benar adalah amal saleh. Artinya, menjaga sunah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam harus dengan ilmu dan amal. Seseorang tidak mungkin menjaga sunah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melainkan dengan ilmu. Oleh karena itu, untuk menjaga sunah beliau, kita harus berilmu dan menuntut ilmu.

Hukum menuntut ilmu adalah fardu ain, fardu kifayah, dan sunah.

Ilmu yang hukum menuntutnya fardu ain adalah ilmu yang berkaitan erat dengan ibadah wajib bagi setiap muslim atau ilmu yang harus diketahui oleh seorang muslim, seperti ilmu cara berwudu, salat, zakat, puasa, dan haji.

Misalnya, orang kaya yang wajib membayar zakat wajib mengetahui ilmu tentang zakat, sedangkan orang yang tidak memiliki harta yang telah mencapai nisab tidak wajib mengetahui ilmu tentang zakat. Misalnya lagi, orang yang telah wajib melaksanakan haji wajib mengetahui ilmu tentang haji, sedangkan orang yang belum wajib haji tidak wajib mengetahuinya.

Ilmu yang hukum menuntutnya fardu kifayah adalah ilmu yang dengannya syariat dapat terjaga. Tanpa ilmu ini syariat Islam akan hilang.

Jika di sebuah negeri terdapat orang-orang yang telah menunaikan kewajiban ini, seperti mengkaji ilmu, mengajarkannya, dan memberi fatwa, maka hukum menuntut ilmu bagi orang lain adalah sunah. Dan hukum ini adalah hukum yang ketiga.

Intinya, kita tidak mungkin menjaga sunah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan adabnya sebelum mengetahui ilmu sunah dan adabnya.

Baca juga: SEIMBANG DALAM BERIBADAH

Baca juga: JALAN KE SURGA

Baca juga: BERSEGERALAH BERAMAL DAN JANGAN DITUNDA

(Syekh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin)

Kelembutan Hati