BERSEGERA MELAKUKAN KEBAIKAN

BERSEGERA MELAKUKAN KEBAIKAN

‘Bersegera’ merupakan kebalikan dari ‘menunda’. Banyak orang menunda dan malas melakukan kebaikan sehingga kehilangan banyak kebaikan, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إلَى اللهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ. وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ. احْرِصْ علَى مَا يَنْفَعُكَ. وَاسْتَعِنْ باللَّهِ وَلَا تَعْجَزْ

Mukmin yang kuat adalah lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah. Masing-masing memiliki kebaikan. Giatlah mengerjakan amalan yang bermanfaat bagimu. Mohonlah pertolongan kepada Allah dan janganlah lemah.” (HR Muslim)

Setiap mukmin hendaklah bersegera melakukan kebaikan. Setiap kali ia ingat suatu kebaikan, seperti salat, sedekah, puasa, haji, berbuat baik kepada kedua orang tua, dan menyambung silaturahmi, maka segeralah ia melakukannya.

Orang yang suka menunda kebaikan bisa jadi setelah kesempatan melakukan kebaikan itu berlalu tidak bisa lagi melakukannya karena ia mungkin telah meninggal, sakit, ketinggalan atau faktor lain.

Disebutkan dalam hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

إِذَا أَرَادَ أَحَدَكُمُ الْحَجَّ، فَلْيَتَعَجَّلْ. فَإِنَّهُ قَدْ يَمْرَ ضُ الْمَرِيضُ وَتَضِلُّ الرَّاحِلَةُ وَتَعْرِضُ الْحَاجَةُ

Jika salah seorang dari kalian ingin melaksanakan haji, maka bersegeralah, sebab bisa jadi nantinya ia sakit atau kehilangan kendaraan atau muncul kebutuhan lain.” (Hadis hasan lighairihi. Diriwayatkan oleh Ibnu Majah. Dihasankan oleh Syekh al-Albani dalam Shahih Abu Dawud, al-Misykah, dan al-Irwa’)

Hendaklah bersegera melakukan kebaikan dan janganlah menunda-nunda sebelum datang hal-hal yang menghalangimu.

Allah Ta’ala berfirman:

وَلِكُلٍّ وِّجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيْهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يَأْتِ بِكُمُ اللّٰهُ جَمِيْعًا ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kalian (dalam melakukan) kebaikan. Di mana saja kalian berada pasti Allah mengumpulkan kalian sekalian (pada Hari Kiamat). Seungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS al-Baqarah: 148)

(فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِ) “Berlomba-lombalah kalian (dalam melakukan) kebaikan,” yakni berlomba-lombalah untuk meraihnya.

Kata istabiqu berarti asbiqu. Kata ini lebih mendalam daripada sabiqu ila al-khairat.

Kata alistibaq maknanya berlomba-lomba dalam kebaikan sehingga ia menjadi orang pertama yang melakukan kebaikan. Di antaranya adalah berlomba-lomba dalam mengisi saf salat terdepan.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

خَيْرُ صُفُوفِ الرِّجَالِ أَوَّلُهَا، وَشَرُّهَا آخِرُهَا. وَخَيْرُ صُفُوفِ النِّسَاءِ آخِرُهَا، وَشَرُّهَا أَوَّلُهَا

Sebaik-baik saf laki-laki adalah saf yang pertama dan seburuk-buruknya adalah saf yang terakhir. Sebaik-baik saf perempuan adalah saf yang terakhir dan seburuk-buruknya adalah saf yang pertama.” (HR Muslim)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat beberapa orang tidak bersegera mengisi saf dan tidak maju. Beliau bersabda,

لَا يَزَالُ قَوْمٌ يَتَأَخَّرُونَ حَتَّى يُؤَخِّرَهُمُ اللَّهُ عَزَّ وَ جَلَّ

Jika suatu kaum senantiasa lambat, maka Allah Azza wa Jalla akan mengakhirkannya.” (HR Muslim)

Oleh karena itu, hendaklah kita menggunakan kesempatan itu dan bersegera melakukan kebaikan.

Baca juga: BERSEGERA KEPADA AMPUNAN

Baca juga: BERSEGERALAH BERAMAL DAN JANGAN DITUNDA

Baca juga: AGAMA INI MUDAH

(Syekh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin)

Kelembutan Hati