ORANG YANG BERMANFAAT BAGI KELUARGA DICINTAI ALLAH

ORANG YANG BERMANFAAT BAGI KELUARGA DICINTAI ALLAH

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَحَبُّ الْعِبَادِ إِلَى اللهِ تَعَلَى أَنْفَعُهُمْ لِعِيَالِهِ

Hamba yang paling dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat bagi keluarganya.” (Shahih al-Jami’ ash-Shaghir)

Orang yang paling bermanfaat bagi keluarganya adalah orang yang bermanfaat bagi istri dan anak-anaknya dengan menjaga mereka dari siksa Neraka. Ia mengajari mereka agama, membekali mereka dengan pendidikan agama, mengawasi mereka dalam menjalankan ajaran-ajaran agama, serta memberikan hak-hak mereka, seperti nafkah.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا أَنْفَقَ الرَّجُلُ عَلَى أَهْلِهِ يَحْتَسِبُهَا، فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ

Apabila seseorang memberi nafkah kepada keluarga dengan niat mengharapkan pahala, maka (nafkah) itu adalah sedekahnya.” (HR al-Bukhari)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

أَفْضَلُ الدِّينَارِ دِينَارٌ يُنْفِقُهُ الرَّجُلُ عَلَى عِيَالِهِ، وَدِينَارٌ يُنْفِقُهُ الرَّجُلُ عَلَى دَابَّتِهِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، وَدِينَارٌ يُنْفِقُهُ الرَّجُلُ عَلَى أَصْحَابِهِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ

Dinar terbaik adalah dinar yang diinfakkan seseorang untuk keluarganya, dinar yang diinfakkan seseorang untuk kendaraannya di jalan Allah, dan dinar yang diinfakkan seseorang untuk sahabatsahabatnya di jalan Allah.” (HR Muslim)

Dinar yang diinfakkan seseorang kepada keluarganya bernilai pahala yang lebih besar daripada dinar yang ia infakkan di jalan Allah Ta’ala, atau dinar untuk membebaskan tawanan, atau dinar yang ia infakkan kepada fakir miskin, sebab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

دِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِي رَقَبَةٍ، وَدِينَارٌ تَصَدَّقْتَ بِهِ عَلَى مِسْكِينٍ، وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ، أَعْظَمُهَا أَجْرًا الَّذِي أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ

Dinar yang engkau infakkan di jalan Allah, dinar yang engkau infakkan untuk pembebasan budak, dinar yang engkau infakkan kepada orang miskin, dan dinar yang engkau infakkan kepada keluargamu, maka yang paling besar pahalanya adalah dinar yang engkau infakkan kepada keluargamu.” (HR Muslim)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّكَ لَنْ تُنْفِقَ نَفَقَةً تَبْتَغِي بِهَا وَجْهَ اللَّهِ إِلَّا أُجِرْتَ عَلَيْهَا حَتَّى مَا تَجْعَلُ فِي فَمِ امْرَأَتِكَ

Sesungguhnya, tidaklah engkau menafkahkan suatu nafkah yang dimaksudkan mengharap wajah Allah kecuali engkau akan diberi pahala karenanya, termasuk apa yang engkau suapkan ke mulut istrimu.” (HR al-Bukhari)

Orang yang paling bermanfaat bagi keluarganya menyenangkan hati keluarganya dengan berbagai hiburan yang mubah, gigih dalam mencegah kerusakan dari mereka, dan gigih dalam mendatangkan kebaikan bagi mereka.

Orang yang paling dicintai Allah Ta’ala membawa manfaat bagi keluarganya dengan membimbing mereka menuju Allah, mengajari hal-hal yang membawa kebaikan bagi mereka, mengasihi dan menyayangi mereka, memberi mereka nafkah dari kelebihan harta yang ia miliki, dan berbagai macam kebaikan akhirat dan dunia lainnya.

Hadis ini mendorong manusia untuk menunaikan keperluan-keperluan sesama manusia, dan berbagi manfaat kepada mereka dengan apa saja sebisanya, apakah dengan ilmu, harta, jabatan, isyarat, nasihat, menunjukkan pada kebaikan, memberikan bantuan, atau yang lainnya.

Hadis ini membantah kalangan ahli ibadah yang menolak dunia secara keseluruhan, meninggalkan pergaulan, dan menyendiri untuk beribadah, karena berdalih dengan ayat:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS adz-Dzariyat: 56)

Ia tidak tahu bahwa ibadah yang paling besar nilainya adalah yang memberikan manfaat demi kebaikan hamba-hamba-Nya.

Baca juga: MENAFKAHI KELUARGA

Baca juga: ANAK ADALAH AMANAH

Baca juga: HAK ISTRI ATAS SUAMI

(Adnan ath-Tharsyah)

Kelembutan Hati