SIKSA KUBUR BAGI ORANG YANG SUKA BERDUSTA

SIKSA KUBUR BAGI ORANG YANG SUKA BERDUSTA

Orang yang berdusta yang kedustaannya menyebar kemana-mana akan menerima azab di alam barzakh jika ia tidak bertobat dan mendapatkan ampunan Allah Ta’ala.

Disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Samurah bin Jundub radhiyallahu ‘anhu tentang mimpi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda,

إِنَّهُ أَتَانِي اللَّيْلَةَ آتِيَانِ وَإِنَّهُمَا ابْتَعَثَانِي وَإِنَّهُمَا قَالَا لِي انْطَلِقْ وَإِنِّي انْطَلَقْتُ مَعَهُمَا

Semalam aku didatangi dua malaikat. Mereka mengajakku pergi dan berkata, ‘Ayo kita berangkat!’ Aku pun berangkat bersama mereka.”

Dalam lanjutan hadis disebutkan,

فَانْطَلَقْنَا فَأَتَيْنَا عَلَى رَجُلٍ مُسْتَلْقٍ لِقَفَاهُ وَإِذَا آخَرُ قَائِمٌ عَلَيْهِ بِكَلُّوبٍ مِنْ حَدِيدٍ وَإِذَا هُوَ يَأْتِي أَحَدَ شِقَّيْ وَجْهِهِ فَيُشَرْشِرُ شِدْقَهُ إِلَى قَفَاهُ وَمَنْخِرَهُ إِلَى قَفَاهُ وَعَيْنَهُ إِلَى قَفَاهُ قَالَ وَرُبَّمَا قَالَ أَبُو رَجَاءٍ فَيَشُقُّ قَالَ ثُمَّ يَتَحَوَّلُ إِلَى الْجَانِبِ الْآخَرِ فَيَفْعَلُ بِهِ مِثْلَ مَا فَعَلَ بِالْجَانِبِ الْأَوَّلِ فَمَا يَفْرُغُ مِنْ ذَلِكَ الْجَانِبِ حَتَّى يَصِحَّ ذَلِكَ الْجَانِبُ كَمَا كَانَ ثُمَّ يَعُودُ عَلَيْهِ فَيَفْعَلُ مِثْلَ مَا فَعَلَ الْمَرَّةَ الْأُولَى

Kemudian kami pergi dan berjumpa seorang laki-laki yang tengah terlentang. Di sampingnya berdiri seseorang dengan memegang pengait besi. Ia mengaitkan pengait itu ke salah satu sisi wajah orang yang terlentang, lalu menariknya dari rahang hingga tengkuk, dari hidung hingga tengkuk, dan dari mata hingga tengkuk.” Perawi berkata bahwa Abu Raja terkadang menggunakan kata ‘membelah’. “Kemudian orang itu beralih ke sisi wajah yang lain dan melakukan hal seperti yang ia lakukan pada sisi wajah pertama. Belum selesai dengan sisi wajah yang kedua, sisi wajah yang pertama kembali seperti semula. Maka orang itu melakukan seperti yang ia lakukan pertama kali.”

 Di akhir hadis beliau menjelaskan,

وَأَمَّا الرَّجُلُ الَّذِي أَتَيْتَ عَلَيْهِ يُشَرْشَرُ شِدْقُهُ إِلَى قَفَاهُ وَمَنْخِرُهُ إِلَى قَفَاهُ وَعَيْنُهُ إِلَى قَفَاهُ فَإِنَّهُ الرَّجُلُ يَغْدُو مِنْ بَيْتِهِ فَيَكْذِبُ الْكَذْبَةَ تَبْلُغُ الْآفَاقَ

Adapun orang yang rahang, hidung, dan matanya dirobek ke belakang hingga tengkuk adalah orang yang keluar dari rumahnya lalu berdusta hingga kedustaannya memenuhi cakrawala.” (HR al-Bukhari)

Dalam riwayat al-Bukhari yang lain disebutkan, “Ia terus disiksa seperti itu sampai Hari Kiamat.”

Hadis ini menunjukkan salah satu bentuk azab di alam barzakh, sedangkan mimpi para Nabi adalah wahyu.

Di zaman sekarang orang yang paling mungkin menerima azab karena berdusta seperti itu adalah pemilik media masa. Melalui media masa, mereka menyebar kedustaan kepada masyarakat secara besar-besaran. Begitu juga dengan insan medianya, baik melalui media audio maupun audiovisual. Begitu pula para pejabat yang kedustaannya dituruti, padahal mereka adalah manusia yang paling berdusta. Mereka memiliki banyak sarana untuk melariskan kedustaannya. Oleh karena itu, berikanlah kabar gembira kepada mereka akan azab ini. Azab yang kecil sebelum azab yang lebih besar di Hari Kiamat.

Kami memohon keselamatan di dunia dan akhirat kepada Allah.

Baca juga: SIKSA KUBUR BAGI ORANG MUNAFIK, FASIK, DAN KAFIR

Baca juga: BATU BESAR BAGI PENOLAK AL-QUR’AN DAN LALAI SALAT

Baca juga: BERDUSTA ATAS NAMA NABI

(Syekh Dr Ahmad Farid)

Akidah