REZEKI TELAH DITETAPKAN DAN DITULISKAN

REZEKI TELAH DITETAPKAN DAN DITULISKAN

Allah Ta’ala menganugerahkan rezeki kepada seluruh makhluknya sebagai bentuk rahmat dan kemurahan-Nya. Sebagaimana ajal, rezeki pun telah ditetapkan dan ditulis di Lauh Mahfuzh bagi setiap makhluk. Rezeki apa pun yang telah dituliskan bagi seseorang, orang itu pasti akan mendapatkannya. Rezeki tidak diperoleh karena usaha keras dan bersungguh-sungguh serta tidak tertahan karena rasa benci.

Allah Ta’ala berfirman:

وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ

Dan tidak satu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya. Dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS Hud: 6)

Allah Ta’ala berfirman:

وَفِى السَّمَاۤءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوْعَدُوْنَ فَوَرَبِّ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ اِنَّهٗ لَحَقٌّ مِّثْلَ مَآ اَنَّكُمْ تَنْطِقُوْنَ

Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezeki kalian dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepada kalian. Maka demi Rabb langit dan bumi, sesungguhnya yang dijanjikan itu adalah benar-benar (akan terjadi), seperti perkataan yang kalian ucapkan.” (QS al-Dzariyat: 22-23)

Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ رُوْحَ القُدُسِ نَفَثَ فِي رَوْعِي إِنَّ نَفْسًا لاَ تَمُوْتَ حَتَّى تَسْتَكْمِلَ رِزْقُهَا. فَاتَّقُوْا اللهَ وَأَجْمِلُوْا فِي الطَّلَبِ. وَلاَ يَحْمِلَنَّكُمْ اِسْتَبْطَاءَ الرِّزْقُ أَنْ تَطْلُبُوْهُ بِمَعَاصِي اللهَ، فَإِنَّ اللهَ لاَ يُدْرِكُ مَا عِنْدَهُ إِلاَّ بِطَاعَتِهِ

Sesungguhnya roh kudus (Jibril) telah membisikkan ke dalam batinku bahwa setiap jiwa tidak akan mati hingga sempurna ajalnya dan dia habiskan semua jatah rezekinya. Oleh karena itu, bertakwalah kepada Allah dan perbaguslah cara mengais rezeki. Jangan sampai tertundanya rezeki mendorong kalian untuk mencarinya dengan cara bermaksiat kepada Allah, karena rezeki di sisi Allah tidak akan diperoleh kecuali dengan taat kepada-Nya.” (Hadis sahih. Diriwayatkan oleh Ibnu Abu Syaibah dan ath-Thabrani. Lihat Silsilah al-Ahadits as-Shahihah)

Jadi, rezeki apapun yang telah ditetapkan bagi seorang hamba, ia pasti memperolehnya sebelum kematiannya.

Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَوْ أَنَّ ابْنَ آدَمَ فَرَّ مِنْ رِزْقِهِ كَمَا يَفِرُّ مِنَ الْمَوْتِ لأَ دْرَكَهُ رِزْقُهُ كَمَا يُدْرِكُهُ الْمَوْتُ

Seandainya manusia berlari menjauh dari rezekinya, seperti halnya ia menjauh dari kematiannya, maka rezekinya pasti sampai ke tangannya, seperti halnya ajal menjemputnya.” (as-Silsilah as-Shahihah)

Renungkanlah hadis tentang adab berdoa dan hakikat doa berikut:

Dari Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha, ia berdoa, “Ya Allah, berilah kenikmatan dengan suamiku Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan dengan bapakku Abu Sufyan dan dengan saudaraku Mu’awiyah.”

Mendengar itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya,

لَقَدْ سَأَلْتَ اللَه لآجَالٍ مَضْرُوبَةٍ، وَآثَارٍ مَوْطُوءَةٍ، وَأَرْزَاقٍ مَقْسُومَةٍ. لَايُعَجِّلَ شَيْئًا مِنْهَا قَبْلَ حَلِّهِ. وَلَا يُؤَخِّرَ شَيْئًا مِنْهَا بَعْدَ حَلِّهِ. وَلَوْ سَأَلْتِ اللهَ أَنْ يُعَا فِيَكِ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ، وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ، لَكَانَ خَيْرًالَكِ

Sungguh engkau telah meminta kepada Allah suatu ajal yang telah ditetapkan, jejak-jejak yang telah ditapaki, dan rezeki yang telah dibagi-bagi. Janganlah salah seorang dari kalian tergesa-gesa dengannya sebelum tiba waktunya. Dan jangan pula berharap mengundurkannya setelah datang waktunya. Seandainya engkau meminta kepada Allah agar terjaga dari api Neraka dan azab kubur, tentu hal itu lebih baik bagimu.” (HR Muslim)

Dari ayat-ayat dan hadis-hadis tentang rezeki di atas kita dapat memperoleh manfaat sebagai berikut:

❇️ Kita harus mengimani bahwa rezeki seseorang telah ditetapkan. Rezeki tidak diperoleh karena usaha keras dan bersungguh-sungguh serta tidak tertahan karena rasa benci.

❇️ Telah ditetapkannya rezeki bukan berarti kita boleh meninggalkan sebab yang disyariatkan oleh Allah Ta’ala.

Allah Ta’ala berfirman:

وَاَنْفِقُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَلَا تُلْقُوْا بِاَيْدِيْكُمْ اِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَاَحْسِنُوْا ۛ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ

Dan belanjakanlah (harta benda kalian) di jalan Allah, dan janganlah kalian menjatuhkan diri kalian sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS al-Baqarah: 195)

❇️ Hadis Abu Umamah di atas mengisyaratkan dua perkara:

1. Seorang hamba harus berusaha mencari rezeki yang halal dan menjauhi yang haram serta usaha-usaha yang mengarah kepadanya.

2. Seseorang tidak mencari rezeki secara tamak dan rakus. Hendaklah dia menyadari hadis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut,

مَنْ كَانَتِ الآخِرَةُ هَمَّهُ، جَعَلَ اللهُ غِنَاهُ فِي قَلْبِهِ، وَجَمَعَ لَهُ شَمْلَهُ، وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ. وَمَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ، جَعَلَ اللهُ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ، وَفَرَّقَ عَلَيْهِ شَمْلَهُ، وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا مَا قُدِّرَ لَهُ

Barangsiapa keinginannya hanya kehidupan akhirat, Allah akan memberikan kecukupan dalam hatinya, mengumpulkan urusannya (yang berserakan), dan dunia datang kepadanya dalam keadaan hina. Barangsiapa keinginannya hanya kehidupan dunia, Allah akan menjadikan kemiskinan di antara kedua matanya, mencerai-beraikan urusannya, dan dunia tidak datang kepadanya kecuali apa yang telah ditetapkan untuknya.” (Hadis sahih. Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi. Disahihkan oleh Syekh al-Albani)

❇️ Sebab-sebab yang mendatangkan rezeki dan menolak hal-hal yang dibenci sangat banyak. Di antaranya adalah:

1. Bertawakal kepada Allah Ta’ala

Dari Umar Ibnul Khaththab radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ، لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا

Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, Dia pasti memberikan rezeki kepada kalian, sebagaimana Dia memberi rezeki kepada seekor burung yang pergi di pagi hari dengan perut kosong dan pulang di sore hari dengan perut kenyang.” (HR Ahmad)

2. Istikamah di dalam syariat Allah Azza Wa Jalla

Allah Ta’ala berfirman:

وَّاَنْ لَّوِ اسْتَقَامُوْا عَلَى الطَّرِيْقَةِ لَاَسْقَيْنٰهُمْ مَّاۤءً غَدَقًا

Dan bahwasanya jika mereka tetap berjalan lurus di atas itu (agama Islam), Kami benar-benar akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang banyak).” (QS al-Jin: 16)

Allah Ta’ala berfirman:

وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (QS al-Thalaq: 2-3)

Allah Ta’ala berfirman:

وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰٓى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ

Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, Kami pasti akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.” (QS al-A’raf: 96)

3. Selalu beristigfar dan bertobat

Allah Ta’ala berfirman:

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارًاۙ يُّرْسِلِ السَّمَاۤءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَارًاۙ وَّيُمْدِدْكُمْ بِاَمْوَالٍ وَّبَنِيْنَ وَيَجْعَلْ لَّكُمْ جَنّٰتٍ وَّيَجْعَلْ لَّكُمْ اَنْهٰرًا

Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Rabb kalian, sesungguhnya Dia Mahapengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepada kalian dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anak kalian, dan mengadakan untuk kalian kebun-kebun, dan mengadakan (pula di dalamnya) untuk kalian sungai-sungai.” (QS Nuh: 10-11)

4. Bersilaturahmi

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

Barangsiapa suka diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah dia  menyambung silaturahmi.” (HR Muslim)

Baca juga: MENCARI REZEKI DENGAN BERTAWAKAL KEPADA ALLAH

Baca juga: AJAL SESEORANG TELAH DITETAPKAN

Baca juga: KEUTAMAAN MENYAMBUNG SILATURAHMI

(Dr Amin bin Abdullah asy-Syaqawi)

Kelembutan Hati