Dalam perjalanan ke gua Tsur, terkadang Abu Bakr berjalan di depan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan terkadang di belakang. Ketika Rasulullah menyadari hal itu, beliau bertanya, “Wahai Abu Bakr, mengapa engkau melakukan hal itu?”
“Wahai Rasulullah, ketika aku teringat orang-orang yang sedang mengejar kita, maka aku berjalan di belakangmu. Ketika aku teringat para pemanah, maka aku berjalan di depanmu,” jawab Abu Bakr.
“Adakah sesuatu yang lebih engkau sukai menimpa dirimu daripada menimpa diriku?” tanya Rasulullah lagi.
Abu Bakr menjawab, “Ada Rasulullah. Demi Zat yang mengutusmu dengan kebenaran, jika suatu musibah harus menimpa, maka aku lebih ingin musibah itu menimpaku daripada menimpamu.”
Adapun riwayat yang menyatakan bahwa ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar dari Makkah pada malam hari bersama Abu Bakr, yang Abu Bakr terkadang berjalan di depan beliau dan terkadang di belakang beliau untuk menjaga beliau, dan ketika kaki Rasulullah terasa sakit, ia menggendong beliau di pundaknya hingga sampai di mulut gua Tsur, dan kemudian ia menutupi lubang-lubang gua dengan kakinya, sementara ular menyengatnya, dan air matanya mengalir mengenai Rasulullah,….. adz-Dzahabi berkata, “Riwayat ini adalah mungkar dan al-Baihaqi mendiamkannya. Ia meriwayatkannya dari hadis Yahya bin Abu Thalib, dari Abdurrahman bin Ibrahim ar-Rasibi. Cacatnya terdapat pada sosok ar-Rasibi. Ia bukan seorang yang tsiqah, ditambah lagi bahwa ia tidak dikenal. al-Khathib menyebutnya dalam tarikhnya dan mencelanya.”
Adapun Ibnu Katsir, setelah menyebutkan riwayat dari al-Baihaqi yang telah disebutkan tadi, ia berkata tentang hadis itu, “Dan dalam redaksi riwayat ini terdapat keanehan.” Setelah perkataan Ibnu Katsir tersebut, Dr as-Sa’ud menambahkan, “Ya, karena dalam sanadnya terdapat Furat bin as-Sa’ib. Ia dilemahkan oleh Abu Hatim dan Abu Zur’ah. Abu Hatim berkata, “Hadis yang mungkar.” al-Bukhari berkata, “Orang-orang meninggalkannya. Itu adalah hadis mungkar. Jadi riwayat ini adalah lemah dan mungkar.”
Baca sebelumnya: MENINGGALKAN MAKKAH
Baca sesudahnya: DI DALAM GUA
(Prof Dr Mahdi Rizqullah Ahmad)