KISAH NABI ADAM – PEMBANGKANGAN IBLIS

KISAH NABI ADAM – PEMBANGKANGAN IBLIS

Tibalah saat yang menentukan di kerajaan langit. Para malaikat berbaris bersaf-saf atas perintah Rabb mereka. Iblis turut berbaris bersama mereka sebagai makhluk (jenis) ketiga.

Allah Ta’ala berfirman kepada para malaikat dan yang lainnya, “Sujudlah kalian kepada Adam!

Maka seluruh malaikat bersujud, kecuali Iblis. Ia tetap berdiri.

Allah Ta’ala bertanya kepada Iblis, “Apa yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud (kepada Adam) ketika Aku menyuruhmu?

Iblis menjawab seraya menentang hikmah-Nya, “Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau ciptakan dari tanah liat kering, (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.”

Iblis juga berkata, “Aku lebih baik daripada dia. Engkau menciptakan aku dari api, sedangkan ia Engkau ciptakan dari tanah.”

Iblis menyangka bahwa api lebih baik dari tanah sehingga ia tidak mau bersujud. Bagaimana ia berprasangka sebodoh itu, padahal sujud kepada Adam adalah ketaatan kepada Allah. Ia tidak mau bersujud karena dengki dan sombong, menganggap bahwa api lebih baik dari tanah.

Allah Ta’ala berfirman, “Maka turunlah kamu darinya (Surga) karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya. Keluarlah! Sesungguhnya kamu termasuk makhluk yang hina.”

Allah Ta’ala berfirman, “(Kalau begitu) keluarlah dari Surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk, dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai Hari Kiamat.”

Allah Ta’ala berfirman, “Dan sungguh kutukan-Ku tetap atasmu sampai Hari Pembalasan.”

Ketika Iblis yakin mendapat laknat dan dijauhkan dari rahmat Allah, ia berkata dalam keadaan hina, “Ya Rabbku, (kalau begitu) berilah penangguhan kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan.”

Allah Ta’ala berfirman, “(Baiklah,) maka sesungguhnya kamu termasuk yang diberi penangguhan.”

Karena jahat, dikuasai rasa dengki, dan dilaknat, Iblis layak diusir dan dijauhkan dari hadirat Ilahi. Iblis berkata, “Karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus. Kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.”

Iblis juga berkata, “Demi keperkasaan dan kemuliaan-Mu, aku akan terus menyesatkan anak-anak Adam selama nyawa masih di kandung badan mereka.”

Allah Ta’ala berfirman, “Demi keperkasaan dan kemuliaan-Ku, Aku akan tetap mengampuni mereka, selama mereka memohon ampunan kepada-Ku.”

Kemudian Allah Ta’ala berfirman, “Keluarlah kamu dari sana (Surga) dalam keadaan terhina dan terusir! Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka ada yang mengikutimu, pasti akan Aku isi Neraka Jahanam dengan kalian semua.”

Allah Ta’ala juga berfirman, “Pergilah! Barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, maka sungguh Neraka Jahanamlah balasan bagi kalian semua sebagai pembalasan yang cukup. Dan perdayakanlah siapa saja di antara mereka yang engkau (lblis) sanggupi dengan suaramu (yang memukau). Kerahkanlah pasukanmu terhadap mereka, yang berkuda dan yang berjalan kaki. Dan bersekutulah dengan mereka pada harta dan anak-anak, lalu beri janjilah kepada mereka.

Allah Ta’ala menambah ancaman untuk Iblis dan para pengikutnya, “Maka yang benar (adalah sumpahku), dan hanya kebenaran itulah yang Aku katakan. Sungguh, Aku akan memenuhi Neraka Jahanam dengan kamu dan dengan orang-orang yang mengikutimu di antara mereka semuanya.”

Kecuali orang-orang yang berilmu, beriman, dan bertakwa. Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya kamu (lblis) tidak kuasa atas hamba-hamba-Ku.”

Iblis diusir dari Surga, sedangkan Adam tetap berada dalam rahmat dan Surga Allah. Namun perang telah dimulai.

Baca sebelumnya: KEUTAMAAN DAN KEMULIAAN ADAM ‘ALAIHISSALAM

Baca setelahnya: ADAM KELUAR DARI SURGA

(Dr Hamid Ahmad ath-Thahir)

Kisah