MENGUTAMAKAN RIDHA ALLAH DARIPADA RIDHA YANG LAIN

MENGUTAMAKAN RIDHA ALLAH DARIPADA RIDHA YANG LAIN

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 مَنِ الْتَمَسَ رِضَا اللَّهِ بِسَخَطِ النَّاسِ، كَفَاهُ اللَّهُ مُؤْنَةَ النَّاسِ، وَمَنِ الْتَمَسَ رِضَا النَّاسِ بِسَخَطِ اللَّهِ، وَكَلَهُ اللَّهُ إِلَى النَّاسِ

Barangsiapa mencari ridha Allah walau dibenci manusia, maka Allah pasti mencukupkannya dari ketergantungan kepada manusia. Barangsiapa mencari ridha manusia melalui murka Allah, maka Allah pasti menjadikannya tergantung kepada manusia.” (HR at-Tirmizi. Disahihkan oleh Syekh al-Albani dalam Shahih Sunan at-Tirmidzi)

PENJELASAN

Siapa saja yang mencari ridha Allah Ta’ala walau dibenci manusia, berarti dia telah bertakwa kepada Allah Ta’ala dan telah menjadi hamba-Nya yang saleh. Allah Ta’ala yang akan mengurus dan mencukupkan kebutuhan mereka.

Allah Ta’ala berfirman:

وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS at-Talaq: 2-3)

Tidak diragukan lagi bahwa Allah Ta’ala mencukupkannya dari ketergantungan kepada manusia.

Perhatikanlah apa yang dikatakan Ka’ab bin Malik radhiyallahu ‘anhu kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

 وَلَكِنْ وَاللَّهِ لَقَدْ عَلِمْتُ لَئِنْ حَدَّثْتُكَ الْيَوْمَ حَدِيثَ كَذِبٍ لِتَرْضَى بِهِ عَنِّي لَيُوشَكُ أَنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُسْخِطُكَ عَلَىَّ

Akan tetapi, demi Allah, aku tahu bahwa jika hari ini aku menyampaikan perkataan dusta agar engkau ridha kepadaku, maka Allah akan segera membuat engkau marah kepadaku.” (HR al-Bukhari, dan Muslim)

Barangsiapa mencari ridha manusia yang mengakibatkan Allah murka, yaitu dengan menuruti mereka untuk meninggalkan perintah Allah Ta’ala dan mengerjakan larangan-Nya, niscaya keridhaan mereka tidak bermanfaat sedikit pun di sisi Allah Ta’ala.

Biasanya penyebab manusia mencari ridha makhluk yang mengakibatkan Allah murka adalah perasaan takutnya kepada makhluk. Seandainya ketakutannya kepada Allah Ta’ala adalah murni, ia pasti tidak akan mencari ridha makhluk jika menyebabkan Allah murka.

Sesungguhnya hamba adalah makhluk yang lemah yang tidak memiliki kemampuan untuk mendatangkan manfaat dan menolak mudarat sama sekali. Nikmat yang mereka peroleh semata-mata berasal dari Allah Ta’ala. Bagaimana mungkin seorang yang ikhlas bertauhid kepada Allah Ta’ala lebih mengutamakan ridha manusia daripada ridha Allah Rabbul alamin, Pemilik seluruh kerajaan dan Pemilik segala pujian. Di Tangan-Nyalah seluruh kebaikan dan dari-Nyalah kebaikan berasal dan segala sesuatu akan kembali kepada-Nya. Tiada sembahan yang berhak disembah selain Dia yang Mahaperkasa dan Mahabijaksana.

Adakah kebutuhan yang membuat seseorang mencari ridha makhluk yang lemah dan hina sementara ia mampu mencari ridha Allah Sang Penguasa alam yang mencukupkan segalanya?

Ibnu Rajab rahimahullah berkata, “Orang yang telah mengetahui bahwa semua makhluk yang berada di atas tanah adalah tanah, bagaimana mungkin ia mendahulukan ketaatan kepada sesuatu yang berasal dari tanah di atas ketaatan kepada Rabb segala sesuatu? Bagaimana mungkin dia mengejar ridha sesuatu yang berasal dari tanah yang mengakibatkan Sang Raja yang Mahapemberi murka? Sungguh hal itu merupakan hal yang mengherankan.

Ketahuilah bahwa menggapai ridha Allah Ta’ala merupakan tujuan yang tidak boleh disia-siakan, sedangkan mengejar ridha manusia merupakan tujuan yang tidak mungkin diraih. Maka berpegang-teguhlah dengan sesuatu yang tidak sia-sia, dan tinggalkanlah sesuatu yang tidak dapat diraih.

Orang yang mau menasehati dirinya dan menginginkan keselamatan baginya akan memerhatikan dengan sungguh-sungguh ucapan tersebut. Jika dilihat kenyataan, maka akan tampak kenyataan yang sangat ironis.

Hanya kepada Allah Ta’ala kita meminta pertolongan dan bertawakal. Apa yang Allah kehendaki pasti terjadi.

Baca juga: RAIHLAH RIDHA ALLAH, NISCAYA MANUSIA PUN RIDHA

Baca juga: RIDHA DAN MURKA ALLAH ADA PADA KERIDHAAN DAN KEMURKAAN ORANG TUA

Baca juga: MENYAMBUT BULAN RAMADAN YANG DIBERKATI

(Abdul Hadi al-Wahbi)

Kelembutan Hati