MEMOHON PERTOLONGAN DENGAN SABAR DAN SHALAT

MEMOHON PERTOLONGAN DENGAN SABAR DAN SHALAT

Allah Ta’ala berfirman:

اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْ

Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS al-Baqarah: 153)

PENJELASAN

Allah Ta’ala memerintahkan kita memohon pertolongan kepada-Nya dalam segala urusan dengan bersabar. Apabila seseorang bersabar dan menanti jalan keluar dari Allah Ta’ala, maka urusannya akan menjadi mudah. Jika kamu tertimpa musibah, maka bersabarlah dan bertahanlah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَاعْلَمْ أَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنْ الْفَرَجَ مَعَ الْكَرْبِ، وَأَنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

Dan ketahuilah bahwa kemenangan itu bersama dengan kesabaran, jalan keluar bersama dengan kesukaran, dan bersama kesulitan ada kemudahan.” (HR Abdu bin Humaid. Lihat Shahih al-Jami’)

Adapun shalat, sungguh ia dapat menolong kamu dalam urusan agama dan dunia.

Diriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila suatu urusan membebani beliau, beliau bergegas shalat. (Hadis hasan sebagaimana disebutkan dalam Shahih al-Jami’)

Allah Ta’ala menjelaskan dalam kitab-Nya bahwa shalat dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Jika seseorang memohon pertolongan kepada Allah Ta’ala dengan shalat, maka Allah Ta’ala akan memudahkan urusannya, karena shalat merupakan penghubung antara hamba dan Rabb-nya. Ketika shalat seseorang berdiri di hadapan Allah, bermunajat kepada-Nya, berdoa kepada-Nya, dan mendekatkan diri kepada-Nya dengan berbagai macam ibadah yang ada dalam shalat. Maka shalat menjadi sebab turunnya pertolongan Allah Ta’ala.

Firman-Nya, (اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْ) “Sungguh Allah beserta orang-orang yang sabar,” berarti dengan itu Allah bersama mereka secara khusus (ma’iyyah khusus).

Ma’iyyatullah (kebersamaan Allah) terbagi menjadi dua jenis:

1️⃣ Ma’iyyah umum yang mencakup setiap orang

Allah Ta’ala berfirman:

 وَهُوَ مَعَكُمْ اَيْنَ مَا كُنْتُمْ

Dan Dia bersama kalian dimana saja kalian berada.” (QS al-Hadid: 4)

Allah Ta’ala berfirman:

مَا يَكُوْنُ مِنْ نَّجْوٰى ثَلٰثَةٍ اِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ وَلَا خَمْسَةٍ اِلَّا هُوَ سَادِسُهُمْ وَلَآ اَدْنٰى مِنْ ذٰلِكَ وَلَآ اَكْثَرَ اِلَّا هُوَ مَعَهُمْ اَيْنَ مَا كَانُوْا

Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia-lah keenamnya. Dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka dimana pun mereka berada.” (QS al-Mujadiah: 7)

Ma’iyyah umum ini mencakup semua makhluk. Tidak satu makhluk pun kecuali Allah Ta’ala bersamanya dengan ilmu-Nya, meliputinya dengan kekuasaan, kemampuan, pendengaran, penglihatan, dan lainnya.

2️⃣ Ma’iyyah khusus yang mencakup pertolongan dan dukungan

Ma’iyyah ini khusus untuk para rasul dan pengikut mereka, bukan untuk setiap orang.

Allah Ta’ala berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا وَّالَّذِيْنَ هُمْ مُّحْسِنُوْنَ

Sungguh Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS an-Nahl: 128)

Dan firman-Nya:

اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْ

Dan sungguh Allah bersama orang-orang yang sabar,” (QS al-Baqarah: 153)

Namun kedua ma’iyyah ini tidak menunjukkan bahwa Allah Ta’ala bersama manusia di tempat mereka, melainkan Allah bersama manusia, dan Dia berada di atas langit-Nya, di atas Arsy-Nya. Tidak ada yang menghalangi hal itu, karena sesuatu bisa berada di atas sementara ia tetap bersamamu.

Orang-orang Arab berkata, “Kami terus berjalan sementara bulan bersama kami.” Semua orang tahu bahwa bulan berada di langit. Mereka juga berkata, “Kami terus berjalan sementara bintang bersama kami.” Semua orang tahu bahwa bintang berada di langit. Lalu bagaimana dengan sang Pencipta Azza wa Jalla, sedangkan Dia berada di atas segala sesuatu, bersemayam di atas ‘Arsy-Nya, dan bersama itu Dia meliputi segala sesuatu, bersama setiap orang? Walaupun kamu sendirian, sesungguhnya Allah Ta’ala meliputimu dengan ilmu, kekuasaan, kekuatan, pendengaran, penglihatan, dan lain-lain.

Dalam firman Allah Ta’ala,

اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْ

Sungguh Allah beserta orang-orang yang sabar,” (QS al-Baqarah: 153) terdapat dalil bahwa Allah menolong orang yang sabar dan mendukungnya hingga kesabaran tersebut sempurna atas apa yang dicintai oleh Allah Azza wa Jalla.

Baca juga: SABAR DAN TENANG

Baca juga: KESABARAN ADALAH DI AWAL MUSIBAH

Baca juga: LAPANG DADA DAN TIDAK TERGESA-GESA

(Syekh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin)

Kelembutan Hati Riyadhush Shalihin