Abdurrahman bin Auf berhasil menawan Umayyah bin Khallaf. Ketika Bilal melihat Umayyah bersama Abdurrahman, ia sangat geram dan bertekad membunuhnya.
“Gembong kekufuran itu adalah Umayyah bin Khallaf. Aku tidak akan hidup tenang jika ia selamat,” ucap Bilal.
Bilal pun mengajak orang-orang Anshar untuk membunuh Umayyah. Mereka segera mengejarnya, sementara Abdurrahman bin Auf berusaha keras menghalangi mereka. Ia bahkan melindungi Umayyah dengan tubuhnya sendiri, namun usahanya tidak berhasil. Akhirnya, mereka berhasil membunuh Umayyah dalam keadaan terduduk.
Ketika jenazah orang-orang musyrik dilemparkan ke dalam sumur, jenazah Umayyah pun ikut dilemparkan. Akan tetapi, tubuhnya yang sudah terpotong-potong tercerai-berai saat kaum muslimin mencoba mengangkatnya. Mereka pun membiarkan potongan tubuh itu tetap di tempatnya, lalu menimbunnya dengan batu dan tanah.
al-‘Ash bin Hisyam bin al-Mughirah adalah paman Umar bin Khaththab dari pihak ibu. Karena itu, Umar bertekad membunuhnya sebagai bukti bahwa tidak ada sedikit pun kesetiaan dalam hatinya kecuali hanya kepada Allah semata. Ia pun berhasil menunaikan tekad tersebut dengan membunuhnya.
Perang Badar Kubra membawa kemenangan besar bagi kaum muslimin. Dalam pertempuran itu, mereka berhasil membunuh tujuh puluh orang kaum musyrikin dan menawan tujuh puluh orang lainnya. Adapun kaum muslimin yang gugur hanya berjumlah empat belas orang; enam dari kalangan Quraisy dan delapan dari kalangan Anshar.
Sungguh, ganjaran dari Allah adalah adil bagi mereka. Allah Ta’ala berfirman: “Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan, yaitu Neraka Jahanam? Mereka masuk ke dalamnya, dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman.” (QS Ibrahim: 28–29)
Baca sebelumnya: KEBERANIAN DUA PEMUDA ANSHAR MEMBUNUH ABU JAHAL
Baca setelahnya: PENGUBURAN MAYAT KAUM MUSYRIKIN DI DALAM SUMUR
(Prof Dr Mahdi Rizqullah Ahmad)