TIDAK DISAYANG ALLAH ORANG YANG TIDAK SAYANG

TIDAK DISAYANG ALLAH ORANG YANG TIDAK SAYANG

Dari Jarir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ لَا يَرْحَم النَّاسَ، لَا يَرْحَمْهُ الله

Barangsiapa tidak menyayangi sesama, Allah tidak menyayanginya.” (Muttafaq ‘alaih)

PENJELASAN

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa tidak menyayangi sesama, Allah tidak menyayanginya.”

Di dalam hadis ini terdapat dalil bahwa orang yang tidak menyayangi sesama tidak disayang oleh Allah Ta’ala.

Yang dimaksud dengan sesama adalah orang-orang yang berkasih sayang, seperti orang-orang mukmin dan orang-orang kafir dzimmi. Adapun orang-orang kafir harbi, sesungguhnya mereka tidak dikasihi. Bahkan mereka harus diperangi, karena Allah Ta’ala berfirman dalam menyifati Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya:

مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللّٰهِ ۗوَالَّذِيْنَ مَعَهٗٓ اَشِدَّاۤءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاۤءُ بَيْنَهُمْ

Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengannya keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang terhadap sesama mereka.” (QS al-Fath: 29)

يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ وَالْمُنٰفِقِيْنَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْ ۗوَمَأْوٰىهُمْ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ

Wahai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah Neraka Jahanam. Dan itulah tempat kembali yang seburuk-buruknya.” (QS at-Taubah: 73)

Allah Ta’ala menyebutkan ayat ini pada dua surat dalam al-Qur’an dengan lafaz yang sama. Selain pada surat at-Taubah, juga pada surat at-Tahrim:

يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ وَالْمُنٰفِقِيْنَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْۗ وَمَأْوٰىهُمْ جَهَنَّمُۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ

Wahai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah Neraka Jahanam. Dan itulah tempat kembali yang seburuk-buruknya.” (QS at-Tahrim: 9)

Pada surat at-Taubah ayat 120 Allah Ta’ala berfirman:

وَلَا يَطَـُٔوْنَ مَوْطِئًا يَّغِيْظُ الْكُفَّارَ وَلَا يَنَالُوْنَ مِنْ عَدُوٍّ نَّيْلًا اِلَّا كُتِبَ لَهُمْ بِهٖ عَمَلٌ صَالِحٌ

Dan tidak (pula) menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir dan tidak menimpakan suatu bencana kepada musuh, melainkan dituliskan bagi mereka dengan yang demikian itu suatu amal saleh.” (QS at-Taubah: 120)

Demikian juga berkasih sayang terhadap binatang.

Sesungguhnya kasih sayang seseorang terhadap sesama merupakan tanda kasih sayang Allah Ta’ala terhadap orang itu. Jika hati seseorang lembut, maka ia akan menyayangi segala yang memiliki roh. Jika ia menyayangi segala yang memiliki roh, maka Allah Ta’ala akan menyayanginya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya oleh para sahabat, “Wahai Rasulullah, adakah pahala bagi kita pada binatang?”

Beliau menjawab,

فِىْ كُلِّ ذَاتِ كَبِدٍ رُطْبَةٍ اَجْرٌ

Di setiap sesuatu yang memiliki hati yang basah ada pahala.” (HR al-Bukhari dan Muslim)

Baca juga: TIDAK SAYANG MAKA TIDAK DISAYANG ALLAH

Baca juga: KEZALIMAN DAN JENIS-JENISNYA

Baca juga: ORANG YANG BERMANFAAT BAGI KELUARGA DICINTAI ALLAH

(Syekh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin)

Kelembutan Hati