AHLI SUNAH WALJAMAAH MEMBENARKAN KARAMAH PARA WALI

AHLI SUNAH WALJAMAAH MEMBENARKAN KARAMAH PARA WALI

Salah satu prinsip dasar akidah salafush shalih, ahli sunah waljamaah adalah membenarkan karamah para wali, yaitu kejadian luar biasa yang diberikan oleh Allah Ta’ala kepada sebagian orang saleh sebagai kemuliaan bagi mereka. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan dalam al-Qur’an dan as-Sunnah.

Allah Ta’ala berfirman:

 اَلَآ اِنَّ اَوْلِيَاۤءَ اللّٰهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَۚ اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَكَانُوْا يَتَّقُوْنَۗ لَهُمُ الْبُشْرٰى فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَفِى الْاٰخِرَةِۗ لَا تَبْدِيْلَ لِكَلِمٰتِ اللّٰهِ ۗذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ

Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Mereka adalah) orang-orang yang beriman dan selalu bertakwa. Bagi mereka berita gembira dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan) di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar.” (QS Yunus: 62-64)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى قَالَ مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ

Sesungguhnya Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman, ‘Barangsiapa memusuhi wali-Ku, sesungguhnya Aku telah mengumumkan perang dengannya.’” (HR al-Bukhari)

Ahli sunah waljamaah mempunyai kaidah syar’i dalam membenarkan karamah. Tidak setiap kejadian luar biasa dipandang karamah. Bisa jadi itu adalah istidraj atau sesuatu yang mirip karamah tetapi bukan karamah, seperti sulap, perbuatan tukang sihir, setan dan dajal (pembohong).

Perbedaan karamah dan sihir sangat jelas, yaitu bahwa karamah datang dari Allah Ta’ala karena ketaatan kepada-Nya. Ia dikhususkan untuk orang-orang yang selalu istikamah.

Allah Ta’ala berfirman:

وَمَا كَانُوْٓا اَوْلِيَاۤءَهٗۗ اِنْ اَوْلِيَاۤؤُهٗٓ اِلَّا الْمُتَّقُوْنَ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ

Mereka (orang-orang musyrik) bukanlah orang-orang yang berhak menguasainya. Orang-orang yang berhak menguasai(nya) hanyalah orang-orang yang bertakwa. Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.” (QS al-Anfal: 34)

Sedangkan sihir datang dari setan karena kekufuran dan kemaksiatan. Ia dikhususkan untuk orang-orang yang sesat.

Allah Ta’ala berfirman:

وَاِنَّ الشَّيٰطِيْنَ لَيُوْحُوْنَ اِلٰٓى اَوْلِيَاۤىِٕهِمْ لِيُجَادِلُوْكُمْ ۚوَاِنْ اَطَعْتُمُوْهُمْ اِنَّكُمْ لَمُشْرِكُوْنَ

Sesungguhnya setan membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kalian. Jika kalian menuruti mereka, sesungguhnya kalian tentulah menjadi orang-orang yang musyrik.” (QS al-An’am: 121)

Ahli sunah waljamaah membenarkan bahwa di dunia terdapat sihir dan tukang sihir.

Allah Ta’ala berfirman:

فَلَمَّا جَاۤءَ السَّحَرَةُ

Maka tatkala tukang-tukang sihir datang.” (QS Yunus: 80)

Firman-Nya:

وَجَاۤءُوْ بِسِحْرٍ عَظِيْمٍ

Dan mereka (tukang-tukang sihir) mendatangkan sihir yang besar (menakjubkan).” (QS al-A’raf: 116)

Firman-Nya pula:

وَلٰكِنَّ الشَّيٰطِيْنَ كَفَرُوْا يُعَلِّمُوْنَ النَّاسَ السِّحْرَ

Akan tetapi setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia.” (QS al-Baqarah: 102)

Hanya saja tukang sihir tidak dapat memudaratkan siapa pun kecuali dengan izin Allah.

Allah Ta’ala berfirman:

وَمَا هُمْ بِضَاۤرِّيْنَ بِهٖ مِنْ اَحَدٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗ وَيَتَعَلَّمُوْنَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ

Dan mereka (tukang-tukang sihir) tidak memberi mudarat dengan sihirnya kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudarat kepadanya dan tidak memberi manfaat.” (QS al-Baqarah: 102)

Barangsiapa percaya bahwa sihir dapat memberi mudarat atau manfaat tanpa seizin Allah Ta’ala, maka ia telah kafir. Barangsiapa percaya bahwa sihir diperbolehkan, maka ia wajib dibunuh karena kaum muslimin telah sepakat bahwa sihir adalah haram. Tukang sihir harus disuruh bertobat. Jika mau, ia bertobat. Jika tidak mau, ia dipenggal lehernya.

Termasuk prinsip akidah salafush shalih, ahli sunah waljamaah adalah membenarkan ru’ya shalihah (mimpi yang benar). Ia termasuk bagian dari kenabian, sedangkan firasat yang benar bagi orang-orang saleh merupakan suatu kebenaran.

Allah Ta’ala berfirman:

اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ

‘Sesungguhnya aku (Ibrahim) melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu?’ Ia (Isma’il) menjawab, ‘Wahai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. Insya Allah, engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.’” (QS ash-Shaffat: 102)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَمْ يَبْقَ مِنَ النُّبُوَّةِ إِلَّا الْمُبَشِّرَاتُ

Tidak tersisa dari kenabian kecuali mubasysyirat (tanda-tanda kabar gembira).”

Para sahabat bertanya, “Apakah tanda-tanda kabar gembira itu?”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,

الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ

Yaitu mimpi yang benar.” (HR al-Bukhari)

Ahli sunah waljamaah mengimani bahwa Allah Ta’ala menciptakan setan-setan dari golongan jin yang selalu menggoda, mencari kelengahan anak keturunan Nabi Adam, dan membahayakan mereka.

Allah Ta’ala berfirman:

وَاِنَّ الشَّيٰطِيْنَ لَيُوْحُوْنَ اِلٰٓى اَوْلِيَاۤىِٕهِمْ لِيُجَادِلُوْكُمْ ۚوَاِنْ اَطَعْتُمُوْهُمْ اِنَّكُمْ لَمُشْرِكُوْنَ

Sesungguhnya setan membisikkan kawan-kawannya agar mereka membantah kalian. Jika kalian menuruti mereka, sesungguhnya kalian tentulah menjadi orang-orang yang musyrik.” (QS al-An’am: 121)

Allah Ta’ala menjadikan setan menguasai sebagian orang yang dikehendaki-Nya karena hikmah-Nya.

Allah Ta’ala berfirman:

وَاسْتَفْزِزْ مَنِ اسْتَطَعْتَ مِنْهُمْ بِصَوْتِكَ وَاَجْلِبْ عَلَيْهِمْ بِخَيْلِكَ وَرَجِلِكَ وَشَارِكْهُمْ فِى الْاَمْوَالِ وَالْاَوْلَادِ وَعِدْهُمْۗ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطٰنُ اِلَّا غُرُوْرًا

Dan perdayakanlah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki, dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak, dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh setan kepada mereka melainkan tipuan belaka.” (QS al-Isra’: 64)

Allah Ta’ala akan selalu menjaga orang yang dikehendaki-Nya dari tipu daya setan.

Allah Ta’ala berfirman:

اِنَّهٗ لَيْسَ لَهٗ سُلْطٰنٌ عَلَى الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَ اِنَّمَا سُلْطٰنُهٗ عَلَى الَّذِيْنَ يَتَوَلَّوْنَهٗ وَالَّذِيْنَ هُمْ بِهٖ مُشْرِكُوْنَ

Sesungguhnya setan tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Rabbnya. Sesunggubnya kekuasaannya (setan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah.” (QS an-Nahl: 99-100)

Baca juga: DIBERI KENIKMATAN DUNIA WALAU TERUS BERBUAT DOSA

Baca juga: KISAH KARAMAH SUAMI ISTRI YANG KELAPARAN

Baca juga: PAHAM AGAMA ADALAH SUATU KEBAIKAN

(‘Abdullah bin ‘Abdul Hamid al-Atsari)

Akidah