Toleransi dalam Islam sangat jelas dalam setiap perintah dan larangannya. Dalam hal-hal yang sangat kecil dan rumit pun terdapat toleransi. Oleh karena itu, cakupan makna toleransi dalam Islam sangat luas, meliputi hewan, tumbuhan, dan mempunyai prinsip bahwa hubungan seorang muslim dengan makhluk lain adalah kasih sayang, sekalipun dalam hal membunuh dan menyembelih. (HR Muslim)
Toleransi dalam Islam lebih dalam (nilai kandungannya) daripada paham kemanusiaan masa kini, karena toleransi dalam Islam menembus penampilan kasat mata dan lahiriah hingga lubuk hati yang paling dalam. Selain itu, ia lebih kekal daripada paham kemanusiaan masa kini yang akan habis dengan punahnya jenis manusia di muka bumi, karena toleransi dalam Islam akan menyambungkan seorang muslim dengan kehidupan akhiratnya. Dia akan kekal berkat rahmat dari Rabbnya di dalam Surga yang penuh kenikmatan, dan dia akan mewarisi al-Firdaus al-A’la menurut kadar andilnya dalam toleransi ini.
Sebagian orang memahami toleransi terlalu berlebihan dan sebagian lagi terlalu menggampangkan sehingga semuanya dihadapi dengan sikap toleran. Oleh karena itu, risalah yang ada di hadapan pembaca ini akan mengantarkan ke serambi toleransi Islam yang luas agar pembaca leluasa dalam naungan-Nya dan memetik buahnya yang telah masak serta merasakan kebaikannya. Juga agar jalinan tali cinta dan kelembutan di antara pada dai menjadi kuat. Dengan demikian darah mereka saling terlindungi, orang rendahnya dapat mengejar tanggung jawab mereka. Mereka bersatu melawan musuh-musuhnya dan menyelamatkan manusia dari jerat-jerat kesesatan. Semoga bermanfaat.
Makna Toleransi
Makna toleransi sangat banyak dan luas sebagaimana yang dijelaskan oleh Syekh Salim bin ‘Id al-Hilali sebagai berikut:
🔷 Kerelaan hati karena kemuliaan dan kedermawanan,
🔷 Kelapangan dada karena kebersihan dan ketakwaan,
🔷 Kelemah-lembutan karena kemudahan,
🔷 Muka yang ceria karena kegembiraan,
🔷 Rendah hati di hadapan kaum muslimin bukan karena kehinaan,
🔷 Mudah dalam berhubungan sosial (muamalah) tanpa penipuan dan kelalaian,
🔷 Menggampangkan dalam berdakwah ke jalan Allah tanpa basa basi,
🔷 Terikat dan tunduk kepada agama Allah Ta’ala tanpa keberatan.
Beberapa Contoh Toleransi
🔵 Termasuk toleransi dalam Islam adalah bahwa Islam merupakan agama Allah Ta’ala untuk seluruh umat manusia, sebagaimana firman Allah Ta’ala:
وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ
“Dan tidaklah Kami mengutusmu (Muhammad) melainkan untuk menebarkan rahmat di seluruh alam.” (al-Anbiya’: 107)
🔵 Islam menolak fanatisme dan rasialisme. Islam telah menyucikan diri dari ikatan dan belenggu jahiliah, maka Islam pun menghapus pengaruh fanatisme yang merupakan sumber hukum yang dibangun di atas hawa nafsu. Dengan demikian, Islam telah menghidupkan hati dan memakmurkannya dengan iman yang benar dan membawanya kepada kebajikan, petunjuk, dan keadilan. Islam menghapus perbedaan jenis, bahasa, ras, nasab, dan harta. Islam menjadikan segenap keutamaan dan kemuliaan untuk ketakwaan yang merupakan mata air bagi sikap toleransi, puncak tertinggi, dan muara keistimewaan dan kelebihannya.
Allah Ta’ala berfirman:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
“Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Mahamengetahui lagi Mahateliti.” (QS al-Hujurat: 13)
🔵 Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kedatangan seorang laki-laki untuk menagih. Orang itu berbicara keras dan kasar kepada beliau. Para sahabat bermaksud membalas kekasaran orang itu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
دعُوهُ. فَإنَّ لِصَاحِبِ الحَقِّ مقَالًا
“Biarkanlah. Ia berhak demikian sebab orang yang mempunyai hak berhak pula mengeluarkan pembicaraan.”
Selanjutnya beliau bersabda,
أَعْطُوه سِنًّا مِثْلَ سِنِّهِ
“Berikanlah kepada orang itu unta yang sebaya dengan unta yang dahulu dipinjam darinya.”
Para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, kita tidak mendapatkan melainkan unta yang lebih tua dari unta yang dipinjam dulu.”
Beliau bersabda,
أَعْطُوهُ فَإنَّ خَيْرَكُم أَحْسنُكُمْ قَضَاءً
“Berikan saja unta itu, sebab sesungguhnya yang terbaik di antara kalian adalah yang terbaik pula dalam melunasi hutang.” (Muttafaq ‘alaih)
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Toleransi
Siapa pun yang ingin menerapkan sikap toleransi yang benar ia harus memperhatikan beberapa hal-hal berikut:
🟦 Marah ketika hukum-hukum Allah Ta’ala dilanggar
Hal ini didasarkan firman Allah Ta’ala:
وَالَّذِيْنَ يَجْتَنِبُوْنَ كَبٰۤىِٕرَ الْاِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ وَاِذَا مَا غَضِبُوْا هُمْ يَغْفِرُوْنَ ۚ وَالَّذِيْنَ اسْتَجَابُوْا لِرَبِّهِمْ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَۖ وَاَمْرُهُمْ شُوْرٰى بَيْنَهُمْۖ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۚ وَالَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَهُمُ الْبَغْيُ هُمْ يَنْتَصِرُوْنَ
“(Kenikmatan itu juga lebih baik dan lebih kekal bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila marah mereka segera memberi maaf; (juga lebih baik dan lebih kekal bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Rabb dan melaksanakan salat, sedangkan urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah di antara mereka. Mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka; (juga lebih baik dan lebih kekal bagi) orang-orang yang apabila mereka diperlakukan secara zalim, mereka membela diri.” (QS asy-Syura: 37-39)
🟦 Menahan angkara murka, memaafkan dan berlapang dada
Toleransi adalah kerelaan hati dan kelapangan dada, bukan menahan kesempitan dan terpaksa bersabar. Toleransi adalah bukti kebaikan lahir dan batin. Hanya saja, toleransi tidak dapat dicapai kecuali melalui jembatan menahan angkara murka dan berupaya sabar. Bila seorang hamba dapat dengan mantap melewatinya, maka dia akan memasuki pintu-pintu toleransi dengan pertolongan dan taufik dari Allah Ta’ala.
Allah Ta’ala berfirman:
الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّۤاءِ وَالضَّرَّۤاءِ وَالْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ
“(yaitu) orang-orang yang selalu berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, orang-orang yang mengendalikan kemurkaannya, dan orang-orang yang memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS Ali Imran: 134)
🟦 Berharap apa yang ada di sisi Allah dan berbaik sangka kepada-Nya
Harapan adalah perkara penting bagi muslim yang menempuh perjalanan (menuju Allah) karena dia berkisar antara dosa yang diharapkan ampunannya, amal saleh yang diharapkan diterima, dan istikamah yang diharapkan langgeng sepanjang hayatnya.
Keutamaan Toleransi
🟢 Toleransi merupakan penghapus dosa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تَلَقَّتِ الْمَلَائِكَةُ رُوحَ رَجُلٍ مِمَّنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، قَالُوا أَعَمِلْتَ مِنَ الْخَيْرِ شَيْئًا، قَالَ كُنْتُ آمُرُ فِتْيَانِي أَنْ يُنْظِرُوا وَيَتَجَاوَزُوا عَنِ الْمُوسِرِ، قَالَ فَتَجَاوَزُوا عَنْهُ
“Para malaikat mendatangi roh seorang laki-laki dari umat sebelum kalian. Mereka bertanya, ‘Apakah engkau pernah melakukan kebaikan?’ Ia menjawab, ‘Dahulu aku menyuruh pegawaiku untuk memberi tangguh orang yang kesulitan (dalam membayar utang) dan menagih orang yang memiliki kelapangan.’ Allah berfirman, ‘Maafkanlah dia.’” (HR al-Bukhari)
🟢 Toleransi merupakan sebab turunnya rahmat Allah
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
رَحِمَ اللَّهُ رَجُلًا سَمْحًا إِذَا بَاعَ وَإِذَا اشْتَرَى وَإِذَا اقْتَضَى
“Semoga Allah merahmati orang yang toleran ketika menjual, ketika membeli, dan ketika meminta haknya.” (HR al-Bukhari)
🟢 Toleransi dapat menyelamatkan (pelakunya) dari kengerian Hari Kiamat
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُنْجِيَهُ اللَّهُ مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، فَلْيُنَفِّسْ عَنْ مُعْسِرٍ أَوْ يَضَعْ عَنْهُ
“Barangsiapa ingin diselamatkan Allah dari kesusahan Hari Kiamat, maka hendaklah ia memberi tangguh kepada orang yang kesulitan atau membebaskan hutangnya.” (HR Muslim)
🟢 Toleransi mengharamkan pelakunya dari api Neraka
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa mempermudah, lemah lembut, dan lunak (toleran), maka Allah mengharamkan api Neraka atasnya.” (Shahih Jami’ ash-Shaghir)
Penutup
Kapan saja kita menyaksikan keutamaan toleransi dan kamu telah merasakan kelezatan dan kemuliaannya, maka kamu tidak akan berpaling darinya. Tidak berpaling sesuatu darinya kecuali orang yang telah diporak-porandakan hatinya serta ditutupi pandangan dan mata hatinya.
Baca juga: KESETIAAN DAN TOLERANSI DALAM PERGAULAN SUAMI ISTRI
Baca juga: ALLAH MENCIPTAKAN MANUSIA MEMILIKI HAK PILIH (TIDAK DIPAKSA)
Baca juga: SERUAN ISLAM UNTUK BEKERJA
(Abu Mas’ud al-Kadiry)