Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَا تَسُبُّوا الْأَمْوَاتَ، فَإِنَّهُمْ قَدْ أَفْضَوْا إِلَى مَا قَدَّمُوا
“Janganlah kalian mencaci orang-orang yang sudah meninggal karena mereka telah sampai kepada amal yang mereka lakukan.” (HR al-Bukhari)
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Sesuatu yang buruk tentang orang yang telah meninggal disebut-sebut di hadapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka beliau bersabda,
لَاتَذْكُرُوْا هَلْكَاكُمْ إِلَّا بِخَيْرٍ
‘Janganlah kalian katakan apa pun tentang orang yang sudah meninggal kecuali yang baik-baik.’” (Hadis sahih. Diriwayatkan oleh an-Nasa-i dengan sanad sahih)
Dari al-Mughirah bin Shu’bah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تَسُبُّوا الأَمْوَاتَ فَتُؤْذُوا الأَحْيَاءَ
“Janganlah kalian mencaci orang yang sudah meninggal karena kalian dapat menyakiti orang yang masih hidup.” (Hadis sahih. Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Hibban, dan ath-Thabrani)
Kandungan Hadis:
1️⃣ Hadis-hadis di atas merupakan dalil pengharaman mencaci (mencela) atau menjelek-jelekkan orang yang sudah meninggal dan menodai kehormatannya. Hal itu termasuk akhlak tercela. Hikmah larangan ini adalah sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “…karena mereka telah sampai kepada amal yang mereka lakukan,” yakni mereka telah mendapatkan balasan atau ganjaran dari amal-amal yang mereka kerjakan, baik amal saleh maupun amal buruk. Cacian kepada mereka tidak bermanfaat dan tidak sampai kepada mereka. Cacian kepada mereka hanya dapat menyakiti orang-orang yang masih hidup, seperti kerabatnya yang masih hidup.
2️⃣ Hadis-hadis di atas menunjukkan bahwa kehormatan orang muslim yang sudah meninggal adalah sama seperti kehormatan orang muslim yang masih hidup.
3️⃣ Boleh menjelek-jelekkan orang yang sudah meninggal jika maslahat syar’i tidak mungkin terwujud kecuali dengan menyebutkannya, seperti memperingatkan orang-orang akan bidah orang tersebut agar orang-orang tidak mengikuti kesesatannya dan meniru tingkah lakunya.
4️⃣ Perkataan ahli iman terhadap orang kafir dan orang munafik yang terkenal kemunafikannya merupakan persaksian atas mereka. Barangsiapa disebut oleh kaum mukminin dengan keburukan berarti ia akan mendapatkan keburukan itu.
Baca juga: MIMPI MELIHAT ORANG YANG SUDAH MENINGGAL DUNIA
Baca juga: HUKUM PEMAKAIAN KATA ALMARHUM BAGI ORANG YANG TELAH MENINGGAL
Baca juga: MENJAGA LISAN
(Syekh Salim bin ‘Ied al-Hilali)