MENAWARKAN ISLAM KEPADA PENDUDUK MADINAH

MENAWARKAN ISLAM KEPADA PENDUDUK MADINAH

Penduduk Madinah merupakan orang-orang yang sambutannya paling positif terhadap dakwah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika beliau menawarkan Islam kepada Suwaid bin ash- Shamit, ia memang tidak menyatakan keislaman, tetapi juga tidak menjauhi Rasulullah. Ia memuji apa yang ia dengar dari al-Qur’an. Ketika ia kembali ke negerinya, kemudian terbunuh pada perang Bu’ats, orang-orang dari kaumnya mengatakan bahwa Suwaid mati dalam keadaan Islam.

Utusan dari Bani Abdul Asyhal yang dipimpin oleh Abul Haisar, Anas bin Rafi’ yang di dalamnya terdapat Iyas bin Mu’adz datang ke Makkah untuk mengadakan perjanjian dengan Quraisy dalam menghadapi musuh mereka dari Khazraj. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengetahui kedatangan mereka. Beliau mendatangi mereka dan duduk bersama mereka.

Beliau berkata, “Maukah kalian menerima sesuatu yang lebih baik dari tujuan kedatangan kalian kemari?

“Apakah itu?” tanya mereka.

Aku adalah utusan Allah. Allah telah mengutusku kepada seluruh manusia untuk menyeru mereka supaya mereka menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan apapun. Dan Dia menurunkan kitab kepadaku,” jawab beliau.

Selanjutnya beliau menyampaikan Islam kepada mereka dan membacakan al-Qur’an.

Iyas bin Mu’adz yang saat itu masih muda berkata, “Wahai kaumku, demi Allah, ini lebih baik dari tujuan kedatangan kita ke sini.”

Abul Haisar membentaknya sehingga Iyas terdiam.

Ketika Iyas menghadapi sakaratul maut, kaumnya mendengar Iyas menyebut nama Allah, mengagungkan-Nya, memuji-Nya, dan menyucikan-Nya hingga ia meninggal. Tidak sedikit pun keraguan di diri mereka bahwa Iyas mati dalam keadaan Islam.

Iyas telah merasakan kehadiran Islam pada majelis tersebut, saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menawarkan Islam kepada utusan dari Bani Abdul Asyhal.

Baca sebelumnya: RASULULLAH MENAWARKAN DIRI KEPADA KABILAH-KABILAH

Baca sesudahnya: PARA PERINTIS ISLAM DARI MADINAH

(Prof Dr Mahdi Rizqullah Ahmad)

Kisah