HUKUM MENGERASKAN BACAAN AL-QUR’AN SEMENTARA ORANG LAIN SEDANG SHALAT

HUKUM MENGERASKAN BACAAN AL-QUR’AN SEMENTARA ORANG LAIN SEDANG SHALAT

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah ditanya:

Bagaimana hukum bagi orang yang mengeraskan bacaan al-Qur’an sementara orang lain sedang mengerjakan salat sunah di masjid atau mengerjakan salat Tahiatul Masjid? Bacaan keras tersebut mengganggu saudaranya yang lain.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menjawab:

Seseorang tidak boleh mengeraskan bacaan al-Qur’an, baik ketika salat atau lainnya, sedangkan saudaranya sedang salat di masjid, lalu dia menyakiti saudaranya dengan mengeraskan bacaan tadi. Bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menemui beberapa orang yang sedang salat di bulan Ramadan dan mereka mengeraskan bacaannya. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada mereka,

أَيُّهَا النَّاسُ، كُلُّكُمْ يُنَاجِي رَبَّهُ. فَلَا يَجْهَرْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَعْضٍ فِي الْقِرَاءَةِ

Wahai sekalian manusia, kalian semua sedang bermunajat  kepada Rabbnya. Oleh karena itu, janganlah sebagian kalian mengeraskan bacaan atas sebagian yang lain.” (Hadis sahih. Diriwayatkan oleh Ahmad)

Beliau rahimahullah mengatakan, “Dari sini seseorang tidak boleh mengeraskan bacaan al-Qur’an sehingga menyakiti saudaranya, seperti saudara-saudaranya yang sedang salat.”

Baca juga: AL-FATIHAH ADALAH PENYEMBUHAN HATI DAN BADAN

Baca juga: PENYERAGAMAN AL-QUR’AN DALAM SATU DIALEK

(Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah)

Serba-Serbi