USAHA MENGHENTIKAN DAKWAH RASULULLAH DENGAN RAYUAN DAN ANCAMAN

USAHA MENGHENTIKAN DAKWAH RASULULLAH DENGAN RAYUAN DAN ANCAMAN

Cara lain untuk menghentikan dakwah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah dengan merayu beliau.

1️⃣ Suatu hari orang-orang musyrik mengirim Utbah bin Rabi’ah untuk merayu beliau.

Utbah berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai keponakanku, sesungguhnya engkau adalah bagian dari kami. Engkau memiliki keluhuran nasab. Sungguh, engkau telah membawa sebuah perkara besar kepada kaummu, yang dengannya engkau memecah-belah persatuan. Oleh karena itu, dengarkanlah beberapa tawaran dariku. Mudah-mudahan engkau mau menerima sebagian darinya. Jika dengan apa yang engkau bawa itu engkau menginginkan harta, maka kami akan mengumpulkan harta kami, dan kami akan serahkan harta itu kepadamu sehingga engkau menjadi orang yang paling kaya di antara kami. Jika engkau menginginkan kehormatan, maka kami akan mengangkatmu sebagai pemimpin, dan kami tidak akan memutuskan perkara apapun tanpamu. Jika engkau menginginkan kekuasaan, maka kami akan mengangkatmu sebagai raja. Jika yang datang kepadamu itu makhluk halus yang tidak mampu engkau usir, maka kami akan mencarikan tabib untuk mengobatimu, dan kami akan menanggung seluruh biayanya sampai engkau sembuh. Jika engkau ingin menikah, maka kami akan menikahkanmu dengan sepuluh wanita pilihanmu dari keluarga Quraisy manapun.”

Selesai Utbah berbicara, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membacakan pembukaan surat Fushshilat hingga sampai pada firman-Nya:

فَاِنْ اَعْرَضُوْا فَقُلْ اَنْذَرْتُكُمْ صٰعِقَةً مِّثْلَ صٰعِقَةِ عَادٍ وَّثَمُوْدَ

Jika mereka berpaling, maka katakanlah, ‘Aku telah memperingatkan kalian akan (bencana) petir seperti petir yang menimpa kaum Ad dan kaum Tsamud.” (QS Fushshilat: 13)

Mendengar ayat tersebut Utbah tersentak, seolah-olah petir menyambarnya. Lalu ia kembali kepada orang-orang Quraisy dan mengatakan kepada mereka bahwa apa yang baru saja didengarnya bukanlah syair atau sihir, bukan pula mantra dukun. Ia mengusulkan agar orang-orang Quraisy meninggalkan Muhammad dengan urusannya.

2️⃣ Di hari yang lain al-Walid bin al-Mughirah mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk merayu beliau. Beliau menerimanya dan membacakan al-Qur’an kepadanya. al-Walid pun luluh dan masuk Islam.

Abu Jahal yang mendengar kabar masuk Islamnya al-Walid mendatanginya dan berkata, “Wahai paman, sesungguhnya kaummu ingin mengumpulkan harta untukmu.”

“Untuk apa?” tanya al-Walid.

“Untuk diberikan kepadamu,” jawab Abu Jahal. “Sesungguhnya engkau telah mendatangi Muhammad dan terpengaruh oleh apa yang ada padanya.”

al-Walid menampik tawaran Abu Jahal. Ia berkata, “Demi Allah, sesungguhnya kalimat yang diucapkannya (al-Qur’an) memiliki kemanisan dan keindahan. Atasnya memberi buah yang melimpah, bawahnya mencurah deras. Dan sungguh, ia (al-Qur’an) tinggi dan tidak dapat dikalahkan tingginya. Dan ia (al-Qur’an) akan menghancurkan apa yang ada di bawahnya.”

3️⃣ Di antara upaya Abu Jahal mengembalikan orang yang sudah masuk Islam kepada kekufuran adalah dengan mengancam orang tersebut.

Jika dia orang yang memiliki kehormatan dan perlindungan, maka Abu Jahal mencelanya dan mengejeknya. Ia berkata kepada orang yang diejek, “Kamu telah meninggalkan agama bapakmu, padahal ia lebih baik darimu. Kami pasti akan menjelek-jelekkan mimpi-mimpimu. Kami akan meremehkan pendapatmu dan menghancurkan kehormatanmu.”

Jika ia pedagang, maka Abu Jahal berkata, “Kami akan menghancurkan perdaganganmu dan memusnahkan hartamu.”

Jika ia orang lemah, Abu Jahal memukulnya dan menyiksanya.

Baca sebelumnya: MELONTARKAN PERTANYAAN-PERTANYAAN SULIT UNTUK MENJATUHKAN RASULULLAH

Baca sesudahnya: MENGINJAK LEHER DAN MENYUNGKURKAN KE TANAH

(Prof Dr Mahdi Rizqullah Ahmad)

Kisah