TOBAT MASIH DITERIMA HINGGA MATAHARI TERBIT DARI BARAT

TOBAT MASIH DITERIMA HINGGA MATAHARI TERBIT DARI BARAT

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ تَابَ قَبْلَ أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا، تَابَ اللهُ عَلَيْهِ

Barangsiapa bertobat sebelum matahari terbit dari barat, Allah akan menerima tobatnya.” (HR Muslim)

PENJELASAN

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam mendorong umatnya untuk segera bertobat dengan tobat nasuha sebelum datang waktu di mana tobat tidak lagi diterima.

Dalam hadis ini Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan bahwa siapa pun yang bertobat dalam hidupnya, meninggalkan maksiat dan dosa, meskipun dia seorang musyrik, lalu masuk Islam dan kembali ke jalan Allah, harus melakukannya sebelum matahari terbit dari arah barat. Sebab, jika hal itu terjadi, itu menandakan dekatnya Hari Kiamat. Pada saat itu tobat serta iman tidak lagi diterima. Ini adalah batasan penerimaan tobat. Tobat masih diterima hingga matahari terbit dari barat. Ketika matahari terbit dari barat, tobat tidak lagi diterima bagi mereka yang belum bertobat sebelumnya. Hal ini sesuai dengan firman Allah Ta’ala:

يَوْمَ يَأْتِي بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ لَا يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِي إِيمَانِهَا خَيْرًا

Pada hari datangnya ayat dari Rabb-mu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.” (QS al-An’am: 158)

Ada batasan lain untuk tobat, yaitu seseorang harus bertobat sebelum sakaratul maut, yaitu ketika roh telah mencapai tenggorokan, seperti yang difirmankan Allah Ta’ala:

وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّى إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الْآنَ

Dan tidaklah tobat diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan, ‘Sesungguhnya aku bertobat sekarang.’” (QS an-Nisa’: 18)

Mungkin hikmah dari larangan bertobat ketika matahari terbit dari arah barat atau saat kematian adalah karena pada waktu itu kebenaran akan terbuka bagi manusia. Mereka akan menyaksikan kengerian yang membuat mereka mengakui dan percaya kepada Allah Ta’ala serta ayat-ayat-Nya. Hukum mereka pada saat itu sama dengan orang yang melihat azab Allah, seperti yang difirmankan Allah Ta’ala:

فَلَمَّا رَأَوْا بَأْسَنَا قَالُوا آمَنَّا بِاللَّهِ وَحْدَهُ وَكَفَرْنَا بِمَا كُنَّا بِهِ مُشْرِكِينَ فَلَمْ يَكُ يَنْفَعُهُمْ إِيمَانُهُمْ لَمَّا رَأَوْا بَأْسَنَا

Maka tatkala mereka melihat azab Kami, mereka berkata, ‘Kami beriman hanya kepada Allah saja dan kami kafir kepada sembahan-sembahan yang telah kami persekutukan dengan Allah.’ Maka iman mereka tiada berguna bagi mereka tatkala mereka telah melihat azab Kami.” (Ghafir: 84-85)

Dalam hadis ini terdapat penghiburan bagi jiwa manusia serta dorongan untuk segera bertobat sebelum terlambat.

Hadis ini juga mencegah putus asa dan keputusasaan, serta menegaskan bahwa meskipun dosa-dosa itu besar, ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah lebih besar, dan karunia-Nya lebih agung.

Selain itu, hadis ini menjelaskan bahwa terbitnya matahari dari barat adalah salah satu tanda-tanda besar Hari Kiamat.

Baca juga: ALLAH MEMBENTANGKAN TANGAN-NYA UNTUK MENERIMA TOBAT HAMBANYA

Baca juga: SYARAT DITERIMANYA AMAL

Baca juga: KEWAJIBAN BERTOBAT

Akidah Riyadhush Shalihin