SIFAT SHALAT NABI – MENGUCAPKAN SALAM

SIFAT SHALAT NABI – MENGUCAPKAN SALAM

Kemudian mengucapkan dua salam, ke arah kanan dan ke arah kiri, dengan berkata, (السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ) “Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah.”

Muslim meriwayatkan dari Jabir bin Samurah radhiyallahu ‘anhu:

إِنَّمَا يَكْفِي أَحَدَكُمْ أَنْ يَضَعَ يَدَهُ عَلَى فَخِذِهِ ثُمَّ يُسَلِّمَ عَلَى أَخِيهِ مِنْ عَلَى يَمِينِهِ وَشِمَالِهِ

Sesungguhnya bahwa cukup bagi salah seorang dari kalian meletakkan tangannya di atas pahanya, lalu mengucapkan salam kepada saudaranya dari arah kanan dan kiri.” (HR Muslim)

Jika menambahkan kata (وَبَرَكَاتُهُ) “wa barakatuh” dalam salam pertama sesekali, maka hal itu tidak mengapa. Hal ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dari hadis Wail bin Hujr radhiyallahu ‘anhu. (HR Abu Dawud)

Sebaiknya menoleh hingga tampak putih pipinya ke arah kanan dan ke arah kiri.

Muslim meriwayatkan dari Sa’d bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu: “Aku biasa melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi salam ke arah kanan dan ke arah kiri hingga aku bisa melihat putih pipinya.”

Ini merupakan tanda bahwa shalat telah selesai, namun disertai dengan doa khusus ini.

Baca sebelumnya: SIFAT SHALAT NABI – TASYAHUD AKHIR

(Syekh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin)

Fikih Sifat Shalat Nabi