CUKUPKAH ISTIJMAR DENGAN MENGGUNAKAN SAPU TANGAN?

CUKUPKAH ISTIJMAR DENGAN MENGGUNAKAN SAPU TANGAN?

Syekh al-’Utsaimin rahimahullah ditanya:

Cukupkah istijmar (membersihkan kemaluan dengan selain menggunakan air) dilakukan dengan menggunakan sapu tangan?

Syekh al-’Utsaimin rahimahullah menjwab:

Ya, cukup. Istijmar (membersihkan kemaluan dengan selain menggunakan air) cukup dengan menggunakan sapu tangan. Ini tidak mengapa, sebab tujuan dari istijmar adalah menghilangkan bekas najis.

Istijmar boleh dengan menggunakan sapu tangan, potongan kain, tanah, atau batu. Istijmar tidak boleh dengan menggunakan sesuatu yang dilarang oleh syariat, seperti tulang dan kotoran, sebab tulang adalah makanan jin jika hewannya disembelih. Jika tidak disembelih, maka tulang itu adalah najis, sedangkan najis tidak boleh untuk bersuci.

Adapun kotoran, jika asalnya najis, maka ia najis. Jika asalnya tidak najis, maka ia suci dan menjadi makanan hewan ternak jin.

Jin pernah datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beriman kepada beliau. Beliau memberikan jamuan yang tidak akan terputus sampai Hari Kiamat.

Beliau bersabda,

لَكُمْ كُلُّ عَظْمٍ ذُكِرَ اسْمُ اللهِ عَلَيْهِ يَقَعُ فِي أَيْدِيكُمْ أَوْفَرَ مَا يَكُونُ

Bagi kalian setiap tulang yang disebut nama Allah. Ketika berada di tangan kalian, tulang itu banyak dagingnya.” (HR Muslim)

Ini adalah perkara gaib yang tidak dapat kita saksikan. Akan tetapi, kita wajib beriman dengan hal itu. Demikian juga, kotoran menjadi makanan bagi hewan ternak mereka.

Dari hadis ini kita dapat mengambil faedah bahwa bangsa manusia memiliki keutamaan di atas bangsa jin. Selain itu, manusia adalah keturunan Adam, dimana bapak jin diperintahkan untuk bersujud kepada Adam, sebagaimana firman Allah Ta’ala:

 فَسَجَدُوْٓا اِلَّآ اِبْلِيْسَۗ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ اَمْرِ رَبِّهٖ

Maka bersujudlah mereka kecuali Iblis. Ia adalah dari golongan jin. Maka ia mendurhakai perintah Rabbnya.” (QS al-Kahfi: 50)

Baca juga: BERISTINJA, BERISTIJMAR ATAU KEDUANYA SEKALIGUS

Baca juga: ISTINSYAQ, ISTIJMAR DAN MENCUCI TANGAN

Baca juga: BOLEHKAH BERISTINJA DENGAN MENGGUNAKAN SAPU TANGAN ATAU TISYU?

(Syekh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin)

Fikih