ALLAH LEBIH MENCINTAI AMALAN FARDU

ALLAH LEBIH MENCINTAI AMALAN FARDU

Dari Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ قَالَ: مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ. وَمَا تَقَرَّبَ إِلَىَّ عَبْدِي بِشَىْءٍ أَحَبَّ إِلَىَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ

Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman, ‘Barangsiapa memusuhi wali-Ku, Aku menyatakan perang kepadanya. Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dari apa-apa yang Aku fardukan kepadanya.” (HR al-Bukhari)

PENJELASAN

Firman Allah Ta’ala, “Barangsiapa memusuhi wali-Ku,” Yang dimaksud dengan wali Allah adalah orang mukmin yang bertakwa lagi mengikuti syariat Allah Ta’ala serta ikhlas dalam beribadah kepada-Nya.

Barangsiapa menyakiti wali Allah dan menjadikannya musuh, maka sungguh Allah Ta’ala telah memberitahukan kepadanya bahwa Dia akan memeranginya, karena orang itu telah memerangi Allah dengan memusuhi wali-Nya.

Firman Allah Ta’ala, “Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dari apa-apa yang Aku fardukan kepadanya.”

Termasuk ke dalam pengertian lafaz fardu adalah seluruh amalan yang bersifat fardu ain, fardu kifayah, fardu yang bersifat lahiriah, baik dalam bentuk amalan seperti wudu, salat, zakat, zakat fitrah, puasa, ihram, haji, dan jihad di jalan Allah, maupun dalam bentuk tark atau meninggalkan sesuatu seperti zina, membunuh, minum khamar, riba, makan daging babi dan keharaman-keharaman lainnya, serta perbuatan-perbuatan keji, baik yang tampak maupun yang tersembunyi; juga fardu yang bersifat batiniah seperti ilmu tentang Allah, mencintai-Nya, tawakal kepada-Nya, dan takut kepada-Nya.

Dengan demikian, amalan-amalan fardu adalah asas yang seluruh cabang amalan merujuk kepadanya. Perintahnya bersifat keharusan yang mencakup dua hal, yaitu balasan pahala bagi yang mengerjakannya dan hukuman bagi yang meninggalkannya.

Amalam fardu adalah amalan yang lebih dicintai Allah daripada amalan sunah. Allah Ta’ala mewajibkan setiap hamba melakukan amalan fardu sebagai bukti bahwa Allah lebih mencintai amalan itu. Melaksanakan amalan fardu dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah. Melaksanakan amalan fardu yang sesuai dengan yang diperintahkan merupakan bentuk melaksanakan perintah, menghormati yang memerintahkan, mengagungkan-Nya, tunduk kepada-Nya, menampakkan keagungan rububiah, dan merendah dalam ubudiah sehingga mendekatkan diri dengan melakukan amalan-amalan fardu merupakan perbuatan yang sangat agung.

Baca juga: WALI ALLAH, AMALAN WAJIB, DAN AMALAN SUNAH

Baca juga: MENGIKHLASKAN TUJUAN DAN AMAL HANYA UNTUK ALLAH

Baca juga: KIAT-KIAT BERPEGANG TEGUH DENGAN AGAMA ALLAH

(Adnan ath-Tharsyah)

Serba-Serbi