ZINA ADALAH DOSA BESAR YANG PALING BESAR

ZINA ADALAH DOSA BESAR YANG PALING BESAR

Zina adalah salah satu dosa yang sangat keji dan buruk. Zina tidak terjadi di tengah-tengah suatu umat melainkan menyebar di tengah-tengah mereka wabah yang mematikan (taun) dan berbagai macam penyakit yang tidak pernah dikenal sebelumnya.

Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَا مَعْشَرَ الْمُهَاجِرِينَ ، خَمْسٌ إِذَا ابْتُلِيتُمْ بِهِنَّ، وَأَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ تُدْرِكُوهُنَّ، لَمْ تَظْهَرْ الْفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ قَطُّ حَتَّى يُعْلِنُوا بِهَا إِلَّا فَشَا فِيهِمُ الطَّاعُونُ وَالْأَوْجَاعُ الَّتِي لَمْ تَكُنْ مَضَتْ فِي أَسْلَافِهِمُ الَّذِينَ مَضَوْا

Wahai sekalian golongan muhajirin, lima hal yang jika kalian diuji dengannya, dan aku berlindung kepada Allah semoga kalian tidak mengalaminya, (salah satunya adalah) tidaklah kekejian menyebar di suatu kaum kemudian mereka melakukannya dengan terang-terangan kecuali akan tersebar di tengah mereka penyakit taun dan kelaparan yang belum pernah terjadi pada para pendahulu mereka.” (Hadis hasan. Diriwayatkan oleh Ibnu Majah. Dihasankan oleh Syekh al-Albani dalam Shahih Ibnu Majah)

Allah Ta’ala telah memperingatkan dengan keras orang-orang yang mendekati zina. Dia mengancam pezina laki-laki dan pezina perempuan dengan azab di dunia dan di akhirat jika mereka tidak bertobat.

Allah Ta’ala berfirman:

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ۗوَسَاۤءَ سَبِيْلًا

Dan janganlah kalian mendekati zina. Sesungguhnya zina adalah perbuatan yang keji dan jalan yang buruk.” (QS al-Isra’: 32)

Allah Ta’ala juga berfirman:

اَلزَّانِيَةُ وَالزَّانِيْ فَاجْلِدُوْا كُلَّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ ۖوَّلَا تَأْخُذْكُمْ بِهِمَا رَأْفَةٌ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۚ وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَاۤىِٕفَةٌ مِّنَ الْمُؤْمِنِيْنَ

Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, deralah masing-masing dari keduanya seratus kali. Janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kalian (menjalankan) agama Allah, jika kalian beriman kepada Allah dan Hari Akhir. Hendaklah  (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang yang beriman.” (QS an-Nur: 2)

Siksa seperti itu adalah untuk pezina laki-laki dan pezina perempuan yang belum pernah menikah, sedangkan siksa duniawi untuk pezina laki-laki dan pezina perempuan yang pernah menikah adalah dirajam.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 خُذُوا عَنِّي، خُذُوا عَنِّي، قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لَهُنَّ سَبِيلًا، الْبِكْرُ بِالْبِكْرِ جَلْدُ مِائَةٍ وَنَفْىُ سَنَةٍ وَالثَّيِّبُ بِالثَّيِّبِ جَلْدُ مِائَةٍ وَالرَّجْمُ

Ambillah cara dariku, ambillah cara pariku. Allah telah membuatkan jalan bagi mereka. Gadis dengan gadis adalah cambuk seratus kali dan pengasingan selama satu tahun. Sedangkan janda dengan janda adalah cambuk seratus kali dan rajam.” (Diriwayatkan oleh Muslim)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah merajam seorang pezina laki-laki dan seorang pezina perempuan. Beliau tidak mencambuk sebagaimana yang beliau lakukan terhadap Ma’iz dan al-Ghamidiah radhiyallahu ‘anhuma.

Adapun siksa akhirat jika pezina laki-laki atau pezina perempuan tidak bertobat dari perbuatan keji yang mereka lakukan adalah sebagaimana firman Allah Ta’ala:

وَالَّذِيْنَ لَا يَدْعُوْنَ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ وَلَا يَقْتُلُوْنَ النَّفْسَ الَّتِيْ حَرَّمَ اللّٰهُ اِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُوْنَۚ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ يَلْقَ اَثَامًا

Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan lain, tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (untuk membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapatkan (pembalasan) dosa(nya).” (QS al-Furqan: 68)

Disebutkan dalam hadis dari Samurah bin Jundub radhiyallahu ‘anhu tentang mimpi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

فَانْطَلَقْنَا فَأَتَيْنَا عَلَى مِثْلِ التَّنُّورِ، قَالَ: فَأَحْسِبُ أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ: فَإِذَا فِيهِ لَغَطٌ وَأَصْوَاتٌ، قَالَ: فَاطَّلَعْنَا فِيهِ، فَإِذَا فِيهِ رِجَالٌ وَنِسَاءٌ عُرَاةٌ، وَإِذَا هُمْ يَأْتِيهِمْ لَهَبٌ مِنْ أَسْفَلَ مِنْهُمْ، فَإِذَا أَتَاهُمْ ذَلِكَ اللَّهَبُ ضَوْضَوْا

Kemudian kami pun beranjak untuk mendatangi sebuah bangunan yang mirip tungku.” Kata Abu Raja, ‘Seingatku Samurah juga berkata, “Kami mendengar suara gaduh dari dalam tungku tersebut. Kami pun menengok ke dalamnya. Ternyata di sana terdapat banyak laki-laki dan perempuan yang telanjang. Mereka disambar nyala api dari bawah mereka. Jika nyala api itu mengenai mereka, mereka mengerang kesakitan.”

Di akhir hadis dijelaskan,

وَأَمَّا الرِّجَالُ وَالنِّسَاءُ الْعُرَاةُ الَّذِينَ فِي مِثْلِ بِنَاءِ التَّنُّورِ فَإِنَّهُمْ الزُّنَاةُ وَالزَّوَانِي

Adapun laki-laki dan perempuan yang telanjang di dalam bangunan yang mirip tungku itu adalah para pezina.” (HR al-Bukhari)

Derajat dosa para pezina adalah tidak sama. Pezina yang masih lajang sekalipun telah dewasa dihukum lebih ringan daripada pezina yang telah menikah. Hukuman bagi pezina yang telah menikah yang berzina dengan perempuan yang bukan mahramnya adalah lebih ringan daripada hukuman bagi pezina yang berzina dengan mahramnya.

Dari al-Bara bin Azib radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku bertemu dengan pamanku yang sedang membawa bendera. Aku bertanya kepadanya, ‘Engkau hendak kemana?’ Dia menjawab, ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutusku kepada seorang pria yang menikahi istri ayahnya. Beliau memerintahkan aku untuk memenggal lehernya dan merampas hartanya.’” (Hadis sahih. Diriwayatkan oleh Abu Dawud. Disahihkan oleh Syekh al-Albani dalam Shahih Abi Dawud. Juga diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan an-Nasa-i)

Allah Ta’ala mengancam penzina lanjut usia dengan ancaman yang sangat keras.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ثَلاَثَةٌ لَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ: شَيْخٌ زَانٍ، وَمَلِكٌ كَذَّابٌ، وَعَائِلٌ مُسْتَكْبِرٌ ‏

Tiga golongan yang tidak akan diajak berbicara oleh Allah pada Hari Kiamat, tidak dilihat, tidak disucikan, dan baginya azab yang sangat pedih: penzina yang lanjut usia, raja yang pendusta, dan keluarga miskin yang sombong.” (Diriwayatkan oleh Muslim dan Ahmad)

Demikian itu karena hasrat untuk memenuhi kebutuhan libido pada laki-laki lanjut usia tidak semenggebu anak muda. Dengan demikian, berzinanya laki-laki lanjut usia menunjukkan buruknya jiwa dan perangainya sehingga ia berhak mendapatkan azab seperti itu.

Ancaman yang sangat keras bagi pezina dengan istri tetangga adalah sangat banyak.

Dari Abdullah, dia berkata, “Aku bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Dosa apakah yang paling besar bagi Allah?’

Beliau menjawab,

أَنْ تَجْعَلَ لِلَّهِ نِدًّا وَهُوَ خَلَقَكَ

Engkau mengadakan sekutu bagi Allah, padahal Dia telah menciptakanmu.’

Kukatakan, “Sesungguhnya hal itu sangat besar.’

Aku bertanya lagi, ‘Kemudian apa lagi?’

Beliau menjawab,

وَأَنْ تَقْتُلَ وَلَدَكَ تَخَافُ أَنْ يَطْعَمَ مَعَكَ

Engkau membunuh anakmu karena takut ia makan bersamamu.’

Aku bertanya lagi, ‘Kemudian apa lagi?’

Beliau menjawab,

أَنْ تُزَانِيَ حَلِيلَةَ جَارِكَ

Engkau berzina dengan istri tetanggamu.’” (Muttafaq ‘alaih)

Arti ‘tuzani’ adalah berzina dengan istri tetangga dengan kerelaan dari perempuan itu. Oleh karena itu, munculnya ancaman ini karena seorang tetangga diharapkan mencegah kejahatan terhadap tetangganya serta memelihara harga diri dan kehormatannya. Jika dia berzina dengan istri tetangga dan merusak istrinya, maka dia berhak mendapatkan ancaman yang sangat keras ini.

Wahai para hamba Allah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkhotbah di hadapan para sahabatnya usai menunaikan salat Gerhana. Beliau bersabda,

يَا أُمَّةَ مُحَمَّدٍ، وَاللَّهِ، مَا مِنْ أَحَدٍ أَغْيَرُ مِنَ اللَّهِ أَنْ يَزْنِيَ عَبْدُهُ أَوْ تَزْنِيَ أَمَتُهُ، يَا أُمَّةَ مُحَمَّدٍ، وَاللَّهِ، لَوْ تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا

Wahai umat Muhammad, demi Allah, tidak seorang pun lebih pencemburu daripada Allah ketika seorang hamba-Nya yang laki-laki atau perempuan berzina. Wahai umat Muhammad, demi Allah, jika kalian melihat apa-apa yang aku lihat, pasti kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” (Muttafaq ‘alaih)

adz-Dzahabi rahimahullah berkata, “Dalam kitab Zabur tertulis, ‘Sesungguhnya para pezina akan digantung pada kemaluan mereka di dalam Neraka. Mereka dipukuli dengan pecut yang terbuat dari besi. Jika mereka meminta tolong untuk dihindarkan dari cambukan, maka malaikat az-Zabaniah berseru, ‘Dimana suara kalian dahulu yang waktu itu (di dunia) kalian dalam keadaan tertawa, bergembira, bersuka-ria dan tidak merasa bahwa diri kalian diawasi oleh Allah dan tidak merasa malu kepada-Nya?’”

Baca juga: TUNGKU PANAS UNTUK PEZINA

Baca juga: ZINA DAN AKIBATNYA

Baca juga: HARAMNYA NYANYIAN DAN MUSIK

(Fuad bin Abdul ‘Aziz asy-Syalhub)

Serba-Serbi