Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku telah melayani Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam selama sepuluh tahun. Beliau tidak pernah sekali pun mengatakan ‘ah’ kepadaku.” (Muttafaq ‘alaihi)
PENJELASAN
Sewaktu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berhijrah dari Makkah dan telah sampai di Madinah, ibu Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu datang menemui beliau. Bersamanya Anas yang pada waktu itu masih berumur 10 tahun.
Dia berkata, “Wahai Rasulullah, ini anakku Anas. Aku datang membawanya agar ia menjadi pelayanmu.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menerimanya.
Sejak hari itu Anas adalah pelayan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia melayani dan memenuhi sebagian besar kebutuhan beliau. Ia tidak pernah terpisah dari beliau, kecuali pada sedikit kesempatan.
Dalam hadis ini, Anas radhiyallahu ‘anhu mengabarkan kepada kita salah satu akhlak Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Anas menyebutkan bahwa pelayanannya untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berlangsung selama 10 tahun. Selama periode yang panjang itu Anas tidak pernah mendengar dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam satu kata makian, celaan, atau cercaan, sampai-sampai sekadar kata “ah”. Anas tidak pernah mendengarnya.
Hal ini menunjukkan betapa agungnya akhlak Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama para sahabatnya, baik dari kalangan pemuda maupun orang tua, pelayan maupun pembesar kaum.
Dari hadis ini kita petik sebuah faidah yang penting, yaitu disyariatkan bersikap lemah lembut kepada orang yang berada di bawah kekuasaan kita, seperti pegawai dan pelayan, karena mereka adalah manusia seperti kita. Di antara kewajiban kita terhadap mereka adalah memuliakan, menghargai, dan memberikan hak-hak mereka.
Baca juga: KEUTAMAAN NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM (1/3)
Baca juga: TIDAK SAYANG MAKA TIDAK DISAYANG ALLAH
Baca juga: PEREMPUAN DILARANG MELEMBUTKAN SUARA DI HADAPAN LAKI-LAKI ASING
(Muhammad bin Sulaiman bin Abdullah al-Muhanna)