Setelah duduk di antara dua sujud, berikutnya adalah bertakbir (tanpa mengangkat tangan) lalu sujud kedua.
Cara sujud kedua adalah sama seperti cara sujud pertama, yaitu sujud di atas tujuh anggota tubuh, yaitu (1) dahi dan hidung; kedua anggota tubuh ini terhitung satu karena hidung mengikuti dahi, (2 dan 3) dua telapak tangan, (4 dan 5) dua lutut, dan (6 dan 7) ujung-ujung dua kaki.
Dzikir yang diucapkan juga sama seperti dzikir yang diucapkan pada sujud pertama, yaitu
سُبْحَانَ رَبِّىَ الأَعْلَى
“Mahasuci Rabb-ku yang Mahatinggi,”
atau ditambah dengan doa,
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي كُلَّهُ، دِقَّهُ وَجِلَّهُ، وَأَوَّلَهُ وَآخِرَهُ، وَعَلَانِيَتَهُ وَسِرَّهُ
“Ya Allah, ampunilah seluruh dosaku yang kecil maupun yang besar, yang awal maupun yang yang akhir, yang tampak maupun yang tersembunyi.”
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ثُمَّ اُسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا، ثُمَّ اِرْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا، ثُمَّ اُسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا
“Kemudian sujudlah hingga engkau tenang dalam keadaan sujud, lalu bangkitlah hingga engkau tenang dalam keadaan duduk, kemudian sujudlah kembali hingga engkau tenang dalam keadaan sujud.” (HR al-Bukhari)
Diriwayatkan pula dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa beliau bertakbir ketika hendak sujud dan bertakbir ketika mengangkat kepalanya (dari sujud). (HR al-Bukhari)
Baca sebelumnya: SIFAT SHALAT NABI – UCAPAN KETIKA DUDUK DI ANTARA DUA SUJUD
Baca setelahnya: SIFAT SHALAT NABI – RAKAAT KEDUA
(Syekh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin)

