RENCANA HIJRAH

RENCANA HIJRAH

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membuat rencana hijrah di depan Abu Bakr sekaligus menggagalkan rencana orang-orang kafir. Rencana itu, sebagaimana disebutkan oleh al-Bukhari dan Ibnu Ishaq, adalah sebagai berikut:

🟦 Mereka keluar pada malam hari ke gua Tsur yang berada di barat daya Makkah. Gua Tsur dipilih untuk mengelabui orang-orang musyrik karena pencarian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pasti terkonsentrasi ke arah utara, yaitu arah Madinah.

🟦 Mereka akan menginap di gua Tsur selama tiga hari hingga pencarian terhadap mereka mereda.

🟦 Mereka menyewa seorang penunjuk jalan yang berpengalaman dan mengetahui seluk beluk jalan di padang pasir yang akan menuntun mereka ke Madinah. Ia bernama  Abdullah bin Urqud ad-Daili. Ia seorang musyrik. Mereka meminta Abdullah untuk merahasiakan perjalanan mereka. Mereka sepakat dengan Abdullah, bahwa Abdullah akan menemui mereka di gua Tsur tiga hari kemudian. Mereka berangkat ke gua Tsur dengan dua tunggangan yang telah disiapkannya oleh Abu Bakr untuk hari itu.

🟦 Asma menyiapkan bekal untuk mereka dan meletakkannya di sebuah kantung. Ia memotong ikat pinggangnya dan menggunakannya untuk mengikat kepala kantung tersebut. Oleh karena itu, ia dinamakan Dzatun Nithaq (perempuan yang memiliki ikat pinggang), dan dalam riwayat lain Dzatun Nithaqain (perempuan yang memiliki dua ikat pinggang).

🟦 Abu Bakr memerintahkan anaknya, Abdullah untuk mendengarkan apa yang dikatakan orang-orang tentang mereka di siang hari, dan kemudian melaporkannya kepada mereka di gua  Tsur pada malam hari. Kemudian ia kembali ke Makkah di waktu subuh agar ia berada di tengah-tengah orang Quraisy pagi harinya.

🟦 Abu Bakr memerintahkan pelayannya, Amir bin Fuhairah untuk menggembalakan domba di siang hari, kemudian mengistirahatkannya di sore hari di gua Tsur agar mereka dapat meminum susunya dan menyembelihnya untuk dimakan, dan sekaligus untuk menghapus jejak kaki Abdullah bin Abu Bakr.

🟦 Abu Bakr menyuruh Asma untuk membawakan makanan yang cukup untuk mereka setiap sore.

🟦 Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menemui Ali bin Abu Thalib dan memintanya untuk tetap di Makkah sementara waktu guna mengembalikan barang-barang titipan orang-orang yang dititipkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena tidak seorang penduduk Makkah pun memiliki barang berharga dan khawatir akan barangnya melainkan ia akan menitipkannya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena mereka mengetahui kejujuran dan sifat amanah beliau.

🟦 Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta Ali untuk tidur di kasurnya dan menyelimuti dirinya dengan kain hijau asal Hadhramaut milik beliau yang biasa beliau gunakan untuk tidur. Beliau juga menenangkannya bahwa tidak satu hal buruk pun akan menimpanya dari mereka, dan bahwa itu adalah untuk mengelabui mereka.

🟦 Abu Bakr kemudian meminta Amir bin Fuhairah untuk menemani mereka selama perjalanan hijrah agar bisa melayani mereka dan membantu mereka.

Demikian rencana hijrah yang dibuat oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Baca sebelumnya: IZIN HIJRAH

Baca sesudahnya: MENABURKAN PASIR KE ATAS KEPALA MUSUH

(Prof Dr Mahdi Rizqullah Ahmad)

Kisah