MEMINTA PERLINDUNGAN KEPADA PENDUDUK MAKKAH

MEMINTA PERLINDUNGAN KEPADA PENDUDUK MAKKAH

Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertekad memasuki kota Mekkah setelah kepulangan dari Thaif, Zaid berkata kepada beliau, “Bagaimana engkau kembali ke Makkah, wahai Rasulullah, padahal mereka telah mengusirmu?”

Beliau berkata, “Wahai Zaid, sesungguhnya Allah akan memberikan jalan keluar untuk apa yang engkau saksikan, dan sesungguhnya Allah akan menolong agama-Nya dan memenangkan Nabi-Nya.”

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus seseorang kepada al-Akhnas bin Syariq untuk meminta perlindungan bagi beliau. Tetapi al-Akhnas takut terhadap kaumnya. Di hadapan utusan ia mengutarakan alasan menolak memberi perlindungan bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu karena ia adalah sekutu Quraisy, dan seorang sekutu tidak boleh melindungi musuh sekutunya. Kemudian Rasulullah hallallahu ‘alaihi wa sallam meminta perlindungan dari al-Muth’im bin Adi, dan al-Muth’im pun menerimanya. Maka, al-Muth’im dan anak-anaknya melindungi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu mengingat perlindungan yang diberikan oleh al-Muth’im bin Adi kepada beliau. Beliau juga mengingat upaya yang dilakukan oleh al-Muth’im sebelumnya untuk membatalkan nota perjanjian boikot sosial. Ketika membawa tawanan perang Badar beberapa tahun kemudian, beliau bersabda di depan orang-orang, “Seandainya al-Muth’im bin Adi masih hidup, kemudian ia datang kepadaku untuk meminta para tawanan ini, niscaya aku berikan para tawanan ini kepadanya.”

Dengan perlindungan dari al-Muth’im bin Adi ini gerakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya dalam berdakwah kepada Islam tidak lagi terbelenggu.

Baca sebelumnya: DUA DUKUNGAN MORIL DALAM DAKWAH RASULULLAH

Baca sesudahnya: RASULULLAH MENAWARKAN DIRI KEPADA KABILAH-KABILAH

(Prof Dr Mahdi Rizqullah Ahmad)

Kisah