MENCEKIK LEHER DAN MELETAKKAN KOTORAN DI PUNDAK RASULULLAH

MENCEKIK LEHER DAN MELETAKKAN KOTORAN DI PUNDAK RASULULLAH

Di antara bentuk serangan fisik terhadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dilakukan oleh orang-orang kafir Quraisy untuk menghentikan dakwah beliau adalah sebagai berikut:

Mencekik Leher

Suatu hari Uqbah bin Mu’aith menghampiri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sedang salat di Ka’bah. Ia meletakkan sorbannya di leher beliau, lalu mencekiknya dengan sekuat tenaga.

Abu Bakr datang. Ia mendorong Uqbah sehingga orang itu menjauh dari Rasulullah.

Abu Bakr berkata kepada Uqbah dan teman-temannya, “Apakah kalian ingin membunuh orang, hanya karena orang itu mengatakan bahwa Tuhanku adalah Allah? Padahal ia telah datang kepada kalian dengan bukti-bukti nyata dari Tuhan kalian.”

Meletakkan Kotoran di Pundak Rasulullah

Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang salat di Ka’bah, Abu Jahal yang sedang duduk bersama teman-temannya berkata, “Siapa di antara kalian yang bersedia pergi ke tempat penyembelihan Bani Fulan, lalu mengambil isi perut unta di sana untuk dibawa ke sini, kemudian meletakkannya di pundak Muhammad yang sedang sujud?”

Kebetulan sehari sebelumnya di tempat penyembelihan Bani Fulan berlangsung penyembelihan beberapa ekor unta. Maka orang yang paling jahat di antara mereka bangkit. Ia pergi ke tempat penyembelihan Bani Fulan untuk mengambil isi perut unta-unta yang sudah disembelih.

Ia kembali ke Ka’bah dan melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang sujud. Ia meletakkan kotoran yang menjijikkan itu di pundak beliau. Orang-orang kafir Quraisy menertawakannya.

Saat itu Ibnu Mas’ud berdiri saja menyaksikan perbuatan itu. Ia tidak punya kemampuan untuk membuang kotoran dari pundak Rasulullah.

Meskipun diperlakukan seperti itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap tidak mengangkat kepalanya. Beliau tetap sujud.

Lalu seseorang pergi memberitahu Fathimah, putri beliau.

Fathimah bergegas menuju Ka’bah. Sesampai di sana ia langsung membuang kotoran dari pundak ayahnya.

Fathimah menghampiri orang-orang kafir Quraisy yang menertawakan Rasulullah dan memarahi mereka.

Seusai salat, Rasulullah berdoa kencang-kencang, memohon kepada Allah kebinasaan untuk mereka.

Belakangan Ibnu Mas’ud berkata, “Demi Zat yang telah mengutus Muhammad dengan kebenaran, aku menyaksikan sendiri orang-orang yang namanya beliau sebutkan dalam doa beliau mati terkapar di perang Badar.”

Baca sebelumnya: MENGINJAK LEHER DAN MENYUNGKURKAN KE TANAH

Baca sesudahnya: MEMUKUL HINGGA PINGSAN DAN MELEMPAR DENGAN BATU

(Prof Dr Mahdi Rizqullah Ahmad)

Kisah