PERJALANAN MENUJU SYAM

PERJALANAN MENUJU SYAM

Abu Thalib berangkat ke Syam dengan membawa Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama rombongan pedagang dari Quraisy. Ketika melewati rumah seorang rahib yang bernama Buhaira, mereka beristirahat dan menurunkan barang bawaan di sana. Buhaira keluar menjumpai mereka. Sebelumnya mereka pernah melewati sang rahib, namun sang rahib sama sekali tidak menemui mereka ataupun menoleh kepada mereka.

Buhaira keluar saat mereka menurunkan barang bawaan. Ia memerhatikan mereka satu persatu hingga sampai ke Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia memegang tangan beliau.

Ia berkata, “Inilah pemimpin dunia. Allah mengutusnya sebagai rahmat bagi seluruh dunia.”

Orang-orang Quraisy bertanya, “Bagaimana engkau tahu?”

Ia berkata, “Sesungguhnya ketika kalian datang dari arah ‘Aqabah tadi, tidak satu pohon maupun batu pun kecuali mereka bersujud. Mereka tidak bersujud kecuali kepada seorang Nabi. Aku mengenalnya dari stempel kenabian yang berada di bawah tulang rawan bahunya.”

Kemudian ia masuk ke rumahnya untuk membuat makanan bagi mereka. Ketika kembali, ia meminta mereka untuk memanggil Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang saat itu sedang berada di tempat penggembalaan unta. Beliau pun menghampiri dengan diiringi awan yang memayunginya. Ketika beliau telah semakin dekat, Buhaira berkata, “Lihatlah, ia diikuti oleh awan di atasnya!”

Saat beliau tiba, anggota rombongan yang lain telah mendahului beliau duduk di bawah bayangan pohon. Ketika beliau duduk, bayangan pohon tersebut beralih menaungi beliau.

Maka Buhaira berkata, “Lihatlah, bayangan pohon beralih menaunginya!”

Sang rahib meminta agar mereka tidak membawa beliau ke wilayah Romawi, karena jika orang-orang Romawi mengetahui sifatnya, mereka akan membunuhnya.

Ketika sang rahib menoleh, ternyata tujuh orang Romawi tengah mendatangi mereka. Sang rahib menyambut mereka dan berkata, “Apa yang membuat kalian datang ke sini?”

Mereka berkata, “Kami datang karena seorang nabi akan keluar pada bulan ini. Tidak satu jalan pun melainkan telah dikirim beberapa orang untuk menjaganya. Dan kami telah diberitahu bahwa ia akan melewati jalanmu ini.”

“Apakah di belakang kalian ada orang yang lebih baik dari kalian?” tanya sang rahib.

“Tidak, hanya saja kami diberitahu bahwa ia akan melewati jalanmu ini,” jawab mereka.

Buhaira berkata, “Bagaimana pendapat kalian bila Allah telah menetapkan sesuatu, apakah manusia bisa menghalanginya?”

“Tidak,” jawab mereka.

Orang-orang Quraisy membaiatnya dan tinggal bersama beliau di tempat sang rahib.

Sang rahib bertanya, “Demi Allah, siapa di antara kalian walinya?”

Mereka menjawab, “Abu Thalib.”

Buhaira terus mendesak Abu Thalib sehingga ia mengembalikan Muhammad  shallallahu ‘alaihi wa sallam ke Makkah.

Baca sebelumnya: PEMBELAHAN DADA DI PERKAMPUNGAN BANI SA’AD

Baca sesudahnya: ALLAH MELINDUNGI NABI MUHAMMAD DARI KEBIASAAN JAHILIAH

(Prof Dr Mahdi Rizqullah Ahmad)

Kisah Sirah Nabawiyah