RUKUN SHALAT: RUKUK

RUKUN SHALAT: RUKUK

Salah satu rukun shalat adalah rukuk, yaitu membungkuk sebagai bentuk pengagungan kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Pada saat itu, kamu menyadari bahwa kamu sedang berdiri di hadapan Allah, sehingga membungkuk untuk mengagungkan-Nya. Oleh karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَمَّا الرُّكُوعُ فَعَظِّمُوا فِيهِ الرَّبَّ عَزَّ وَجَلَّ

Adapun dalam rukuk, agungkanlah Rabb kalian ‘Azza wa Jalla.” (HR Muslim)

Maksudnya adalah dengan mengucapkan “سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ” Subhana Rabbiyal ‘Adzim (Maha Suci Rabb-ku Yang Maha Agung)

Rukuk merupakan pengagungan dengan perbuatan, sedangkan ucapan Subhana Rabbiyal ‘Adzim adalah pengagungan dengan lisan. Kedua bentuk pengagungan ini disatukan, ditambah dengan pengagungan yang paling utama, yaitu pengagungan hati kepada Allah. Sebab, kamu tidak membungkuk seperti ini kecuali untuk mengagungkan Allah. Dengan demikian, dalam rukuk terkumpul tiga bentuk pengagungan:

1. Pengagungan hati.

2. Pengagungan anggota tubuh.

3. Pengagungan lisan.

Hati: Kamu merasakan bahwa kamu rukuk sebagai bentuk pengagungan kepada Allah.

Lisan: Kamu mengucapkan Subhana Rabbiyal ‘Adzim.

Anggota tubuh: Kamu membungkukkan punggungmu.

Yang wajib dalam rukuk adalah membungkuk hingga seseorang mampu menyentuh kedua lututnya dengan tangannya. Membungkuk sedikit tidak mencukupi. Seseorang harus membungkukkan punggungnya hingga tangannya dapat mencapai lututnya.

Sebagian ulama berpendapat bahwa yang wajib dalam rukuk adalah posisi tubuh harus lebih dekat kepada rukuk yang sempurna daripada berdiri tegak, meskipun gerakan keduanya saling mendekati. Yang penting adalah adanya penekanan pada punggung agar tetap lurus selama rukuk.

Di antara yang dianjurkan dalam rukuk adalah seseorang meluruskan punggungnya tanpa membungkuk berlebihan, serta menjaga agar kepalanya sejajar dengan punggungnya. Dia juga dianjurkan meletakkan kedua tangannya di atas lutut dengan jari-jarinya terbuka, menjauhkan lengan atas dari sisi badannya.

Selama rukuk, dianjurkan mengucapkan “سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ” Subhana Rabbiyal ‘Adzim (Maha Suci Rabb-ku Yang Maha Agung), diulang beberapa kali, serta membaca “سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي” Subhanaka Allahumma Rabbana wa bihamdika, Allahummaghfirli (Maha Suci Engkau, Ya Allah, Rabb kami, dan dengan memuji-Mu, Ya Allah, ampunilah aku). (HR al-Bukhari dan Muslim) Selain itu, juga dianjurkan mengucapkan “سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ رَبُّ المَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ” Subbuhun Quddusun Rabbul malaikati war-ruh (Yang Maha Suci, Maha Kudus, Rabb malaikat dan Jibril). (HR Muslim)

Baca juga: MEMINTA DENGAN NAMA ALLAH

Baca juga: MENJAGA LISAN

Baca juga: MUSLIM YANG PALING BAIK

(Syekh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin)

Fikih Riyadhush Shalihin