MEREDAM DAKWAH RASULULLAH MELALUI PERUNDINGAN

MEREDAM DAKWAH RASULULLAH MELALUI PERUNDINGAN

Di antara upaya yang dilakukan oleh kaum kafir Quraisy untuk meredam dakwah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Islam adalah mengadakan perundingan.

Mereka ingin mempertemukan Islam dengan jahiliah. Mereka bersedia meninggalkan sebagian kebiasaan mereka dengan harapan Rasulullah pun bersedia meninggalkan sebagian dari apa yang didakwahkan beliau. Maka Allah Ta’ala berfirman:

وَدُّوْا لَوْ تُدْهِنُ فَيُدْهِنُوْنَ

Mereka menginginkan agar engkau bersikap lunak, maka mereka bersikap lunak (pula).” (QS al-Qalam: 9)

Mereka berkata, “Sembahlah sembahan kami satu hari dan kami akan menyembah sembahanmu satu hari berikutnya.”

Maka Allah Ta’ala menurunkan surat al-Kafirun:

 قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ

Katakanlah (Muhammad), ‘Wahai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kalian sembah, dan kalian bukan penyembah apa yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kalian sembah, dan kalian tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah. Untuk kalian agama kalian, dan untukku agamaku.” (QS al-Kafirun: 1-6)

Perundingan konyol ini ditolak mentah-mentah oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Mereka juga melakukan perundingan dengan Abu Thalib. Mereka menawarkan kepada Abu Thalib Imarah bin al-Walid bin al-Mughirah sebagai pengganti Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam karena Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam akan mereka bunuh. Tawaran ini ditolak oleh Abu Thalib.

Ketika mereka sampai pada batas kesabaran, mereka berkata satu sama lain, “Hamzah dan Umar telah masuk Islam. Perkara Muhammad telah tersebar di seluruh kabilah Arab. Marilah kita menemui Abu Thalib agar ia menghentikan perbuatan keponakannya. Demi Allah, kita tidak ingin mereka merampas kekuasaan kita.”

Beberapa utusan mereka menyampaikan keinginan mereka itu kepada Abu Thalib. Mendengar itu Abu Thalib gelisah. Ia berkata kepada Rasulullah, “Wahai keponakanku, para pemuka kaummu datang kepadamu untuk mengambil sesuatu darimu dan memberi sesuatu kepadamu.”

Rasulullah berkata, “Ya! Cukuplah mereka memberiku satu perkataan saja, maka mereka akan menguasai seluruh Arab, dan orang-orang non Arab akan tunduk kepada mereka.”

Dalam riwayat lain beliau bersabda, “Orang-orang Arab akan tunduk kepada mereka, dan orang-orang non Arab akan memberi jizyah kepada mereka.”

Mereka terkejut mendengar tanggapan beliau. Mereka berkata, “Hanya satu perkataan?”

Beliau menjawab, “Ya.”

Abu Jahal berkata, “Demi ayahmu, bahkan sepuluh perkataan pun akan kami berikan!”

Beliau berkata, “Kalian mengucapkan ‘laa ilaa ha illallaah’ dan melepas seluruh yang kalian sembah selain-Nya.”

Mereka bertepuk tangan mendengarnya dan berkata, “Hai Muhammad, kamu ingin menjadikan sembahan-sembahan yang banyak itu menjadi satu sembahan saja? Sungguh aneh kamu ini.”

Mereka saling berkata, “Sungguh, orang ini tidak akan memberikan sedikit pun apa yang kalian inginkan. Pergilah dan tetaplah di atas agama kalian sehingga Allah memutuskan perkara antara kalian dengannya.”

Mereka pun pergi dan berpisah.

Maka Allah menurunkan ayat pertama dari surat Shad tentang mereka.

Baca sebelumnya: PERMINTAAN UNTUK MENDATANGKAN MUKJIZAT DAN KEISTIMEWAAN LAIN

Baca sesudahnya: MENCACI AL-QUR’AN, ZAT YANG MENURUNKANNYA, DAN ORANG YANG MEMBAWANYA

(Prof Dr Mahdi Rizqullah Ahmad)

Kisah