Zuhud adalah mengalihkan kesenangan kepada sesuatu kepada yang lebih baik. Zuhud terdiri dari tiga tingkatan, yaitu:
1️⃣ Orang yang zuhud terhadap dunia, tetapi sebenarnya ia juga menginginkannya. Hatinya condong kepada dunia dan nafsunya menoleh kepadanya, tetapi ia berusaha keras dan menahan diri terhadap dunia. Orang seperti ini disebut mutazahid (orang yang berusaha bersikap zuhud)
2️⃣ Orang yang meninggalkan dunia dengan sukarela karena ia menganggapnya hina, tetapi ia masih berhasrat kepada dunia. Ia lebih memilih untuk zuhud. Ia seperti orang yang meninggalkan satu dirham demi mendapatkan dua dirham.
3️⃣ Orang yang zuhud terhadap dunia dengan sukarela. Ia benar-benar zuhud. Ia menganggap bahwa dirinya tidak meninggalkan apa pun. Jadilah ia seperti orang yang meninggalkan setumpuk kotoran untuk mengambil mutiara. Pemilik derajat ini seperti orang yang dicegat anjing di depan gerbang ketika hendak menghadap raja. Ia melemparkan sepotong roti kepada anjing tersebut agar anjing tersebut sibuk dengan roti itu. Orang itu pun dapat menghadap raja tanpa halangan dan menjadi dekat dengannya.
Setan ibarat anjing yang berada di pintu menuju Allah Ta’ala yang menghalang-halangi manusia untuk masuk. Padahal, pintu Allah selalu terbuka dan hijabnya juga terbuka. Sementara dunia ibarat sepotong roti. Barangsiapa meninggalkannya, ia akan mendapatkan kemuliaan dari sang Maharaja. Jadi, mengapa ia harus tetap memperhatikan roti tersebut?
Baca juga: ZUHUD TERHADAP DUNIA
Baca juga: WARAK DAN MENINGGALKAN PERKARA SYUBHAT
Baca juga: KIAT-KIAT BERPEGANG TEGUH DENGAN AGAMA ALLAH
(Syekh Dr Ahmad Farid)