Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَعْرَقُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يَذْهَبَ عَرَقُهُمْ فِي الْأَرْضِ سَبْعِينَ ذِرَاعًا وَيُلْجِمُهُمْ حَتَّى يَبْلُغَ آذَانَهُمْ
“Manusia akan berkeringat pada Hari Kiamat sampai keringat mereka menggenang di bumi setinggi tujuh puluh hasta dan menenggelamkan mereka sampai telinga mereka.” (HR al-Bukhari dan Muslim)
Diriwayatkan dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَوْمَ يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ حَتَّى يَغِيبَ أَحَدُهُمْ فِي رَشْحِهِ إِلَى أَنْصَافِ أُذُنَيْهِ
“Manusia akan berdiri menghadap Rabb semesta alam hingga salah seorang dari mereka tenggelam dalam keringatnya sampai pertengahan telinga.” (HR al-Bukhari dan Muslim)
Salah satu perkara yang terjadi pada Hari Kiamat adalah manusia tenggelam dalam keringat mereka sendiri. Keringat mereka sampai ke posisi tali kekang pada kuda, yaitu mulutnya. Ini adalah bagi orang yang keringatnya paling tinggi. Di antara mereka ada yang keringatnya mencapai kedua mata kakinya, ada yang mencapai kedua lututnya, ada yang mencapai pinggangnya, dan ada yang mencapai mulutnya. Mereka berkeringat karena keadaan mereka saat itu sangat sulit, yaitu berdesak-desakan dan tersengat panas terik matahari yang jaraknya hanya satu mil di atas mereka. Tinggi keringat mereka berbeda-beda tergantung pada amal masing-masing.
Jika kamu bertanya: Bagaimana mungkin tinggi keringat berbeda-beda, padahal mereka berada di tempat yang sama?
Jawaban: Kita telah meletakkan dasar kaidah yang harus dipegang, bahwa perkara gaib wajib diimani dan dipercayai tanpa bertanya ‘bagaimana’ atau ‘mengapa’, karena perkara gaib berada jauh di luar jangkauan akal kita. Kita tidak mungkin mengetahui dan mengenalnya.
Perhatikanlah dua orang yang dikubur dalam satu lubang. Orang pertama adalah orang mukmin dan orang kedua adalah orang kafir. Orang pertama memperoleh nikmat yang menjadi haknya dan orang kedua menerima azab yang menjadi haknya. Hal yang sama kita katakan untuk keringat yang tingginya berbeda-beda pada Hari Kiamat, walaupun mereka berada di tempat yang sama dan berdesak-desakan.
Jika kamu bertanya : Apakah kamu ingin mengatakan bahwa Allah mengumpulkan orang-orang yang keringatnya hingga mulut di tempat tersendiri, orang-orang yang keringatnya hingga kedua mata kaki di tempat tersendiri, orang-orang yang keringatnya hingga lutut di tempat tersendiri, dan orang-orang yang keringatnya hingga pinggang di tempat tersendiri?
Jawaban: Kami tidak bisa memastikan seperti yang kamu katakan itu. Wallahu a’lam. Kami katakan bahwa bisa saja orang yang keringatnya sampai mata kaki berada di samping orang yang keringatnya sampai mulut. Itu terjadi karena Allah Mahakuasa atas segalanya. Sama halnya dengan cahaya yang dimiliki oleh orang-orang mukmin. Cahaya mereka menyala di depan dan di kanannya. Sedangkan orang-orang kafir berada dalam kegelapan.
Intinya, kita wajib beriman kepada apa yang terjadi pada Hari Kiamat. Adapun bagaimana hal itu terjadi atau mengapa demikian, maka itu bukan urusan kita.
Baca juga: MATAHARI MENDEKAT HINGGA SEJAUH SATU MIL
Baca juga: ORANG SOMBONG TIDAK MASUK SURGA
(Syekh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin)