SIKSAAN FISIK TERHADAP MUSLIM YANG BERASAL DARI LUAR MAKKAH

SIKSAAN FISIK TERHADAP MUSLIM YANG BERASAL DARI LUAR MAKKAH

Siksaan dan serangan fisik tidak hanya menimpa orang-orang muslim yang tinggal di Makkah, tetapi juga terhadap orang-orang muslim yang berasal dari kabilah-kabilah yang jauh dari Makkah. Di antaranya adalah:

Ummu Syarik Ghaziyah binti Jabir bin Hakim

Ummu Syarik Ghaziyah binti Jabir bin Hakim dan suaminya telah masuk Islam. Suaminya berhijrah bersama Abu Hurairah dan beberapa orang lain dari kaumnya.

Suatu hari Ummu Syarik didatangi oleh seorang keluarga suaminya yang bernama Abu al-Ikri. Ummu Syarik ditanya apakah ia juga memeluk agama suaminya. Ummu Syarik menjawab ‘ya’ dan mengakui keislamannya. Maka Abu al-Ikri bersumpah untuk menyiksanya.

Ketika keluarga suaminya berpindah dari satu tempat ke tempat lain, mereka mendudukkan Ummu Syarik di atas hewan tunggangan yang paling buruk dan paling kasar. Mereka memberinya roti dan madu, tetapi tidak memberinya air. Mereka menjemurnya di bawah terik matahari sehingga ia tidak dapat berpikir, mendengar dan melihat. Mereka melakukan hal itu selama tiga hari.

Pada hari ketiga mereka meminta Ummu Syarik meninggalkan agamanya. Ummu Syarik merespons dengan mengisyaratkan jari telunjukknya ke langit sebagai tanda tauhid. Ia sama sekali tidak memahami apa yang mereka katakan karena beratnya penderitaan yang dialaminya. Ia pun hampir pingsan. Lalu Allah memuliakannya dengan memberinya seember air untuk diminum. Belakangan diketahui bahwa keteguhan Ummu Syarik ini menjadi sebab masuk Islamnya keluarga suaminya.

Abu Dzar al-Ghifari

Ketika Abu Dzar al-Ghifari mendengar berita tentang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia datang ke Makkah. Ia bertanya tentang Rasulullah kepada penduduk Makkah. Namun ia dipukuli oleh mereka hingga pingsan dan hampir mati. Kemudian datanglah Abbas menyelamatkannya.

Abu Dzar merupakan orang pertama yang memberi salam kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan salam seorang muslim, “Assalamu’ alaika, ya Rasulallah wa rahmatullahi wa barakatuhu.” Rasulullah menjawabnya dengan “Wa ‘alaikassalam wa rahmatullah wa barakatuhu.”

Baca sebelumnya: SERANGAN FISIK TERHADAP PARA SAHABAT YANG TINGGAL DI MAKKAH

Baca setelahnya: SERANGAN FISIK TERHADAP PARA BUDAK

(Prof Dr Mahdi Rizqullah Ahmad)

Kisah