SETIAP MUKMIN HARUS MEMBERI NASIHAT KEPADA SAUDARANYA

SETIAP MUKMIN HARUS MEMBERI NASIHAT KEPADA SAUDARANYA

Nasihat adalah memberikan wejangan kepada orang lain. Nasihat berarti seseorang menginginkan saudaranya berada dalam kebaikan, mengajak kepada kebaikan, menjelaskan kebaikan, dan memotivasi untuk melakukan kebaikan.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan agama sebagai nasihat. Beliau bersabda,

اَلدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ، الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ، الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ

Agama adalah nasihat. Agama adalah nasihat. Agama adalah nasihat.”

Para sahabat bertanya, “Untuk siapa, wahai Rasulullah?”

Beliau menjawab,

للهِ، وَلِكِتَابِهِ، وَلِرَسُوْلِهِ، وَلِأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِيْن وَعَامَّتِهِمْ

Untuk Allah, untuk kitab-Nya, untuk Rasul-Nya, serta untuk para imam kaum muslimin dan kaum muslimin umumnya.” (HR Muslim)

Lawan dari nasihat adalah makar, menipu, berkhianat, dan berbuat curang.

Allah Taala berfirman:

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ

Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara.” (HR al-Hujurat: 10)

Khithab ayat ini ditujukan kepada orang-orang mukmin, yakni jika persaudaraan di antara mereka terwujud, maka sudah pasti hal itu merupakan buah dari nasihat.

Setiap mukmin hendaklah menjadi sebagaimana firman Allah Taala, “Sesungguhnya orang-orang mukmin bersaudara,” yaitu bersaudara dalam agama. Persaudaraan dalam agama lebih kuat daripada persaudaraan dalam nasab. Persaudaraan dalam nasab, jika tanpa agama, tidak ada artinya. Karenanya, Allah Taala berfirman kepada Nabi Nuh ‘alaihissalam ketika Nuh berkata,

اِنَّ ابْنِيْ مِنْ اَهْلِيْۚ وَاِنَّ وَعْدَكَ الْحَقُّ

Sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau pasti benar.” (QS Hud: 45)

اِنَّهٗ لَيْسَ مِنْ اَهْلِكَ ۚاِنَّهٗ عَمَلٌ غَيْرُ صَالِحٍ

Sesungguhnya dia bukan termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan). Sesungguhnya (perbuatan)nya adalah perbuatan yang tidak baik.” (QS Hud: 46)

Adapun orang-orang mukmin, walaupun tempat mereka berjauhan, bahasa mereka berbeda, mereka bersaudara. Seorang saudara harus memberikan nasihat kepada saudaranya, mewujudkan kebaikan untuknya, menjelaskannya, serta mengajak berbuat kebaikan.

Allah Ta’ala berfirman:

وَاَنْصَحُ لَكُمْ وَاَعْلَمُ مِنَ اللّٰهِ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ

Dan aku memberi nasihat kepada kalian. Dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kalian ketahui.” (QS al-A’raf: 62)

Ayat ini adalah ucapan Nuh ‘alaihissalam kepada kaumnya yang mengajak mereka untuk beriman kepada Allah Ta’ala. Yakni, “Aku tidak menipu kalian, tidak curang, dan tidak berkhianat. Tetapi aku memberi nasihat.”

Allah Taala berfirman tentang Hud ‘alaihissalam:

وَاَنَا۠ لَكُمْ نَاصِحٌ اَمِيْنٌ

Dan aku hanyalah pemberi nasihat yang terpercaya bagi kalian.” (QS al-A’raf: 68)

Yang jelas, kewajiban seorang muslim adalah menasihati saudaranya, menampakkan kebaikan pada mereka, dan mengajak mereka untuk berbuat baik sehingga persaudaraan seiman terwujud.

Baca juga: AGAMA ADALAH NASIHAT

Baca juga: PAHALA BAGI ORANG YANG MENGAJAK KEPADA PETUNJUK

(Syekh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin)

Kelembutan Hati