SABAR DAN TENANG

SABAR DAN TENANG

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alalhi wa sallam bersabda kepada Asyaj Abdul Qais,

إنَّ فيكَ خَصْلَتَيْنِ يُحِبُّهُمَا اللهُ: الْحِلْمُ وَالْأنَاةُ

Sesungguhnya engkau memiliki dua sifat yang Allah sukai, yaitu sabar dan tenang.” (HR Muslim)

PENJELASAN

Sabar terjadi apabila emosi tersulut. Orang yang sabar ketika dijahati atau dizalimi bukan berarti seperti keledai yang tidak peduli dengan kezaliman yang menimpanya. Sebenarnya ia emosi, tetapi ia bersabar. Ia tidak segera membalas sampai yakin bahwa membalas lebih baik daripada memaafkan.

Tenang maksudnya adalah tidak tergesa-gesa dalam melakukan sesuatu. Betapa banyak orang celaka dan terjerumus karena tergesa-gesa dalam memberitakan atau menghukumi sesuatu yang didengarnya.

Contoh: Seseorang mendapat kabar yang belum jelas tentang sesuatu. Ia langsung menceritakannya kepada orang lain, padahal dalam hadis disebutkan,

كَفَى بِالْمَرْءِ كَذِبًا أَنْ يُحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ

Cukuplah seseorang dianggap pendusta jika ia menceritakan segala yang ia dengar.” (HR Muslim)

Contoh: Seseorang mendengar informasi tentang sesuatu dari orang lain. Dia langsung memutuskan hukum dengan mengatakan bahwa si Fulan bersalah, si Fulan tersesat dan sebagainya. Ini adalah kesalahan. Oleh karena itu, bersikap tenanglah dalam segalanya.

Baca juga: MEMINTA TOLONG DENGAN SABAR DAN SALAT

Baca juga: BERSABAR DARI GANGGUAN ORANG LAIN DAN MEMAAFKAN

Baca juga: ALLAH MEMBATASI ANTARA MANUSIA DAN HATINYA

(Syekh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin)

Kelembutan Hati