BAHAYA PUJIAN

BAHAYA PUJIAN

Pujian memiliki banyak bahaya bagi orang yang memuji dan bagi orang yang dipuji.

1. Bahaya pujian bagi orang yang memuji

Seseorang terkadang memuji dengan sesuatu yang tidak dapat dipastikan dan tidak ada jalan untuk mengetahui hakikatnya, seperti ucapan “Si Fulan orang yang zuhud dan warak.” Terkadang ia berlebih-lebihan dalam memuji yang berujung pada kebohongan. Naifnya, ia memuji orang yang sepatutnya dicela.

2. Bahaya pujian bagi orang yang dipuji

Terkadang pujian bisa menyebabkannya seseorang sombong dan ujub (kagum pada diri sendiri). Keduanya merupakan penyebab kerusakan. Dalam konteks ini, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ketika mendengar seseorang memuji orang lain,

وَيْحَكَ. قَطَعْتَ عُنُقَ صَاحِبِكَ

Celakalah engkau! Engkau telah memenggal leher saudaramu itu.” (HR al-Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud)

Adakalanya orang yang dipuji mengira dirinya memang seperti yang dipujikan, lalu menyurutkan keinginan untuk beramal, menyusutkan usahanya, dan melemahkannya. Ia tidak akan selamat dari bahaya-bahaya ini kecuali jika memahami diri sendiri dan berpikir bahwa seandainya orang yang memuji tahu keadaan yang sebenarnya, niscaya ia tidak akan memujinya.

Jika dipuji, Ali radhiyallahu ‘anhu berdoa,

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى مَا لَا يَعْلَمُوْنَ، وَلَا تُؤَاخِذْنِى بِمَا يَقُوْلُوْنَ، وَاجْعَلْنِى خَيْرًا مِمَّا يَظُنُّوْنَ

“Ya Allah, ampunilah aku terhadap apa yang tidak mereka ketahui. Jangan siksa aku karena apa yang mereka ucapkan. Dan jadikanlah aku lebih baik daripada yang mereka sangkakan.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sersabda,

إِذَا رَأَيْتُمُ الْمَدَّاحِينَ، فَاحْثُوا فِي وُجُوهِهِمِ التُّرَابَ

Jika Engkau melihat orang yang memuji, maka taburkanlah debu di wajahnya.” (HR Muslim)

Baca juga: LARANGAN BERLEBIHAN MEMUJI RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM

Baca juga: LARANGAN MEMBERI PUJIAN

Baca juga: KEJUJURAN DAN KEBOHONGAN

(Dr Ahmad Farid)

Serba-Serbi