PERMINTAAN UNTUK MENDATANGKAN MUKJIZAT DAN KEISTIMEWAAN LAIN

PERMINTAAN UNTUK MENDATANGKAN MUKJIZAT DAN KEISTIMEWAAN LAIN

Di antara tipu daya kaum musyrikin Quraisy untuk menghentikan dakwah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah meminta agar beliau mendatangkan mukjizat dan berbagai keistimewaan lain yang tidak dimiliki oleh manusia biasa.

Mereka berkata, “Mengapa rasul ini memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Mengapa malaikat tidak diturunkan kepadanya agar malaikat itu memberikan peringatan bersama dia? Mengapa tidak diturunkan kepadanya harta kekayaan? Mengapa tidak ada kebun baginya sehingga dia dapat makan dari hasilnya?” (QS al-Furqan: 7-8)

Apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat al-Qur’an, mereka berkata, Datangkanlah kitab selain al-Qur’an ini atau gantilah.” (QS Yunus: 15)

Kemudian Allah Ta’ala memerintahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk membalas ucapan mereka dengan ucapan, “Tidaklah pantas bagiku menggantinya atas kemauanku sendiri. Aku hanya mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku. Aku benar-benar takut akan azab hari yang besar (Kiamat) jika mendurhakai Rabbku.” (QS Yunus: 15)

Mereka berkata, “Kami tidak akan memercayaimu sebelum engkau pancarkan mata air dari bumi untuk kami, atau engkau memiliki kebun kurma dan anggur, lalu engkau alirkan di celah-celahnya sungai yang deras alirannya, atau engkau jatuhkan langit berkeping-keping kepada kami sebagaimana yang engkau katakan, atau sebelum engkau datangkan Allah dan para malaikat berhadapan muka dengan kami, atau engkau memiliki sebuah rumah yang terbuat dari emas, atau engkau naik ke langit. Dan kami tidak akan memercayai kenaikanmu itu sebelum engkau turunkan kepada kami sebuah kitab untuk kami baca.” (QS al-lsra’: 90-93)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menimpali, “Mahasuci Rabbku. Bukankah aku ini hanya seorang manusia yang menjadi rasul?” (QS al-lsra’: 93)

Tidak satu pun menghalangi manusia untuk beriman ketika petunjuk datang kepadanya selain perkataan mereka, “Mengapa Allah mengutus seorang manusia menjadi rasul?” (QS al-lsra’: 94)

Mereka juga meminta beliau untuk menggerakkan gunung-gunung di Makkah, membelah tanah supaya mereka dapat bercocok tanam, membangkitkan kembali nenek moyang mereka yang telah mati, seperti Qushay, agar mereka dapat bertanya kepadanya tentang kebenaran Muhammad.

Maka Allah menjawab mereka dalam firman-Nya:

وَلَوْ اَنَّ قُرْاٰنًا سُيِّرَتْ بِهِ الْجِبَالُ اَوْ قُطِّعَتْ بِهِ الْاَرْضُ اَوْ كُلِّمَ بِهِ الْمَوْتٰىۗ بَلْ لِّلّٰهِ الْاَمْرُ جَمِيْعًاۗ اَفَلَمْ يَا۟يْـَٔسِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْ لَّوْ يَشَاۤءُ اللّٰهُ لَهَدَى النَّاسَ جَمِيْعًا

Dan sekiranya ada suatu bacaan (Kitab Suci) yang dengan itu gunung-gunung dapat diguncangkan, atau bumi terbelah, atau orang yang sudah mati dapat berbicara, (itulah al-Qur’an). Sebenarnya segala urusan itu milik Allah. Maka tidakkah orang-orang yang beriman mengetahui bahwa sekiranya Allah menghendaki (semua manusia beriman), tentu Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya.” (QS ar-Ra’d: 31)

Semua permintaan mereka didasarkan pada pembangkangan, bukan pada keinginan untuk mendapatkan petunjuk. Oleh karena itu, banyak permintaan mereka tidak dipenuhi.

Allah Ta’ala berfirman:

وَاَقْسَمُوْا بِاللّٰهِ جَهْدَ اَيْمَانِهِمْ لَىِٕنْ جَاۤءَتْهُمْ اٰيَةٌ لَّيُؤْمِنُنَّ بِهَاۗ قُلْ اِنَّمَا الْاٰيٰتُ عِنْدَ اللّٰهِ وَمَا يُشْعِرُكُمْ اَنَّهَآ اِذَا جَاۤءَتْ لَا يُؤْمِنُوْنَ وَنُقَلِّبُ اَفْـِٕدَتَهُمْ وَاَبْصَارَهُمْ كَمَا لَمْ يُؤْمِنُوْا بِهٖٓ اَوَّلَ مَرَّةٍ وَّنَذَرُهُمْ فِيْ طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُوْنَ ۔ وَلَوْ اَنَّنَا نَزَّلْنَآ اِلَيْهِمُ الْمَلٰۤىِٕكَةَ وَكَلَّمَهُمُ الْمَوْتٰى وَحَشَرْنَا عَلَيْهِمْ كُلَّ شَيْءٍ قُبُلًا مَّا كَانُوْا لِيُؤْمِنُوْٓا اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَهُمْ يَجْهَلُوْنَ

Dan mereka bersumpah dengan nama Allah dengan segala kesungguhan, bahwa jika datang suatu mukjizat kepada mereka, pastilah mereka akan beriman kepada-Nya. Katakanlah, ‘Mukjizat-mukjizat itu hanya ada pada sisi Allah.’ Dan tahukah kalian bahwa apabila mukjizat (ayat-ayat) datang, mereka tidak juga akan beriman. Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti pertama kali mereka tidak beriman kepadanya (al-Qur’an), dan Kami biarkan mereka bingung dalam kesesatan. Dan sekalipun Kami benar-benar menurunkan malaikat kepada mereka, dan orang yang telah mati berbicara dengan mereka, dan Kami kumpulkan (pula) di hadapan mereka segala sesuatu (yang mereka inginkan), mereka tidak juga akan beriman, kecuali jika Allah menghendaki. Tapi kebanyakan mereka tidak mengetahui (arti kebenaran).” (QS al-An’am: 109-111)

Allah Ta’ala juga berfirman:

 وَمَا مَنَعَنَآ اَنْ نُّرْسِلَ بِالْاٰيٰتِ اِلَّآ اَنْ كَذَّبَ بِهَا الْاَوَّلُوْنَۗ وَاٰتَيْنَا ثَمُوْدَ النَّاقَةَ مُبْصِرَةً فَظَلَمُوْا بِهَاۗ وَمَا نُرْسِلُ بِالْاٰيٰتِ اِلَّا تَخْوِيْفًا

Dan tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasaan Kami) melainkan karena (tanda-tanda) itu telah didustakan oleh orang terdahulu. Dan telah Kami berikan kepada kaum Tsamud unta betina (sebagai mukjizat) yang dapat dilihat, tetapi mereka menganiaya (unta betina itu). Dan Kami tidak mengirimkan tanda-tanda itu melainkan untuk menakut-nakuti.” (QS al-Isra’: 59)

Penduduk Makkah juga pernah meminta Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam supaya mengubah bukit Shafa menjadi emas, dan melenyapkan gunung-gunung agar mereka dapat bercocok tanam.

Maka dikatakan kepada beliau, “Jika engkau mau, engkau bisa bersabar. Jika engkau mau, engkau bisa memberi apa yang mereka minta. Jika mereka tetap kufur, niscaya mereka akan binasa sebagaimana umat-umat sebelum mereka binasa.”

Beliau berkata, “Tidak! Aku akan tetap bersabar.”

Maka Allah Ta’ala menurunkan firman-Nya:

وَمَا مَنَعَنَآ اَنْ نُّرْسِلَ بِالْاٰيٰتِ اِلَّآ اَنْ كَذَّبَ بِهَا الْاَوَّلُوْنَ

Dan tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasaan Kami) melainkan karena (tanda-tanda) itu telah didustakan oleh orang-orang terdahulu.” (QS al-Isra’: 59)

Mereka juga pernah meminta agar beliau mengubah sebuah batu karang menjadi emas agar mereka bisa memahatnya dan tidak perlu lagi melakukan perjalanan di musim dingin dan panas untuk berdagang.

Mereka juga pernah meminta beliau untuk menunjukkan sebuah tanda. Maka beliau menunjukkan kepada mereka bulan yang terbelah.

Baca sebelumnya: BALASAN BAGI PENGOLOK-OLOK

Baca sesudahnya: MEREDAM DAKWAH RASULULLAH MELALUI PERUNDINGAN

(Prof Dr Mahdi Rizqullah Ahmad)

Kisah Sirah Nabawiyah