MENGINJAK LEHER DAN MENYUNGKURKAN KE TANAH

MENGINJAK LEHER DAN MENYUNGKURKAN KE TANAH

Setelah berbagai cara yang dilakukan oleh orang-orang kafir Quraisy untuk menghentikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat dari agama mereka mengalami kegagalan, orang-orang kafir Quraisy menggunakan cara lain, yaitu penyerangan dan penyiksaan secara fisik terhadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya.

Suatu hari Abu Jahal bertanya kepada orang-orang musyrik, “Apakah kalian ingin melihat wajah Muhammad dipenuhi debu?”

Mereka menjawab, “Ya.”

Abu Jahal berkata, “Demi Lata dan Uzza, kalau kulihat ia salat di Ka’bah nanti, aku akan injak lehernya dan aku akan sungkurkan wajahnya ke tanah.”

Tidak lama kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam datang untuk mendirikan salat di Ka’bah. Abu Jahal mendekati beliau untuk menginjak leher beliau dan menyungkurkan beliau ke tanah. Namun mendadak ia mundur ke belakang. Ia sangat ketakutan. Kedua tangannya menutupi wajahnya. Orang-orang Quraisy terkejut melihatnya.

“Ada apa denganmu, wahai Abu Jahal?” tanya mereka kepada Abu Jahal.

Abu Jahal menjawab, “Sungguh, antara aku dan dia terdapat jurang api bersayap yang sangat menakutkan.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Jika ia mendekat sedikit lagi kepadaku, malaikat pasti merobeknya sepotong demi sepotong.”

Maka Allah Ta’ala menurunkan firman-Nya:

كَلَّآ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَيَطْغٰىٓ اَنْ رَّاٰهُ اسْتَغْنٰىۗ اِنَّ اِلٰى رَبِّكَ الرُّجْعٰىۗ اَرَاَيْتَ الَّذِيْ يَنْهٰىۙ عَبْدًا اِذَا صَلّٰىۗ اَرَاَيْتَ اِنْ كَانَ عَلَى الْهُدٰىٓۙ اَوْ اَمَرَ بِالتَّقْوٰىۗ اَرَاَيْتَ اِنْ كَذَّبَ وَتَوَلّٰىۗ اَلَمْ يَعْلَمْ بِاَنَّ اللّٰهَ يَرٰىۗ كَلَّا لَىِٕنْ لَّمْ يَنْتَهِ ەۙ لَنَسْفَعًاۢ بِالنَّاصِيَةِۙ نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍۚ فَلْيَدْعُ نَادِيَهٗۙ سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَۙ كَلَّاۗ لَا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ

Sekali-sekali tidak! Sungguh manusia itu benar-benar melampaui batas apabila melihat dirinya serba cukup. Sungguh, hanya kepada Rabbmulah tempat kembali(mu). Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang seorang hamba ketika dia melaksanakan salat? Bagaimana pendapatmu jika dia (yang dilarang salat itu) berada di atas kebenaran (petunjuk), atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)? Bagaimana pendapatmu jika dia (yang melarang) itu mendustakan dan berpaling? Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat (semua perbuatannya)? Sekali-kali tidak! Sungguh, jika dia tidak berhenti (berbuat demikian), niscaya Kami tarik ubun-ubunnya (ke dalam Neraka), (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan dan durhaka. Maka, biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya). Kelak Kami akan memanggil Malaikat Zabaniyah (penyiksa orang-orang yang berdosa). Sekali-kali tidak! Janganlah kamu patuh kepadanya. Dan sujudlah serta dekatkanlah (dirimu kepada Allah).” (QS al-’Alaq: 6-19)

Baca sebelumnya: USAHA MENGHENTIKAN DAKWAH RASULULLAH DENGAN RAYUAN DAN ANCAMAN

Baca sesudahnya: MENCEKIK LEHER DAN MELETAKKAN KOTORAN DI PUNDAK RASULULLAH

(Prof Dr Mahdi Rizqullah Ahmad)

Kisah