KHADIJAH WAFAT DAN PERNIKAHAN DENGAN SAUDAH

KHADIJAH WAFAT DAN PERNIKAHAN DENGAN SAUDAH

Tiga hari setelah Abu Thalib wafat, Khadijah radhiyallahu ‘anha pun wafat.

Wafatnya Abu Thalib dan Khadijah di tahun yang sama dan dalam jarak yang berdekatan menegaskan semakin bertubi-tubinya musibah yang dialami oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Abu Thalib merupakan tameng pelindung bagi beliau, dan Khadijah merupakan pendamping beliau yang paling setia dalam Islam. Beliau selalu kembali kepadanya setiap kali mendapat tekanan berat.

Setelah Abu Thalib wafat, orang-orang Quraisy menyakiti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan cara-cara yang tidak mampu mereka lakukan ketika Abu Thalib masih hidup.

Ketika Rasulullah sedang salat di Ka’bah, Abu Jahal yang tengah duduk bersama teman-temannya berkata, “Siapa di antara kalian yang bersedia pergi ke tempat sembelihan Bani Fulan untuk mengambil isi perut unta, lalu meletakkannya di pundak Muhammad saat ia sedang sujud?”

Maka bangunlah orang yang paling jahat dari mereka. Ia pergi untuk mengambil isi perut unta. Ketika ia kembali dan Nabi sedang sujud, ia meletakkan kotoran isi perut unta itu di pundak beliau. Mereka pun tertawa.

Bukan cuma itu, Nabi shallallah ‘alaihi wa sallam pernah diganggu oleh orang-orang bodoh dari mereka. Mereka meletakkan pasir di atas kepala beliau. Ketika masuk ke dalam rumah, pasir di kepala beliau masih banyak. Salah seorang putri beliau membersihkan kepala ayahnya sambil menangis.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Wahai putriku, janganlah engkau menangis. Sesungguhnya Allah akan melindungi ayahmu.”

Karena bertubi-tubinya gangguan seperti ini sepanjang tahun tersebut, sebagian ahli sejarah menyebutnya sebagai tahun kesedihan.

Pada bulan Syawal tahun ke-10 kenabian, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikah dengan Saudah binti Zum’ah radhiyallahu ‘anha. Saudah termasuk orang yang pertama masuk Islam dan ikut hijrah ke Habasyah pada gelombang kedua. Sebelumnya ia adalah isteri dari Sakran bin Amr yang juga telah masuk Islam dan turut hijrah bersamanya ke Habasyah. Sakran meninggal di Habasyah. Setelah Saudah kembali ke Makkah dan selesai masa idahnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahinya.

Maka Saudah merupakan isteri pertama yang dinikahi beliau setelah Khadijah radhiyailahu ‘anha wafat.

Baca sebelumnya: ABU THALIB WAFAT

Baca sesudahnya: BERDAKWAH KE THAIF

(Prof Dr Mahdi Rizqullah Ahmad)

Kisah